Kicauannya yang khas sekakigus juga warna bulunya yang begitu cantik membuat anda yang beru pertama kali melihatnyapun akan bisa langsung jatuh cinta. Maka tidak heran, jika kemudian burung lovebird banyak diburu serta juga dicari meskipun harganya sendiri tidak bisa dibilang murah.
Burung lovebird memiliki potensi yang sangat besar untuk dibudidayakan. Sebab permintaan akan burung lovebird relatif tinggi ditambah juga harga jual yang tinggi. Tentunya akan membuat usaha budidaya lovebird sangat potensial. Jika budidaya lovebird secara konvensional yang banyak di lakoni adalah budidaya perekor, maka akan lebih efektif lagi jika budidaya dilakukan dengan sistem koloni. Dengan demikian maka akan dapat dihasilkan keturunan yang lebih banyak serta budidaya juga akan lebih efektif dan efisien.
Dalam budidaya sistem koloni ini, burung lovebird akan ditempatkan dalam satu lokasi kandang secara berkelompok. Dapat terdiri dari 2 burung pejantan dan 4 burung betina. Budidaya secara koloni juga dianggap lebih memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan sebab pemeliharaan dan perawatan dapat dilakukan secara berkelompok. Namun, tentunya dibalik keunggulan keunggulan tersebut, masih tetap harus diperhatikan teknis budidaya yang baik dan benar.
Bagi anda yang tertarik untuk mencoba sistem budidaya ini maka dapat memperhatikan 5 cara budidaya burung lovebird koloni berikut ini :
1. Persiapan Kandang
Dalam budidaya burung lovebird koloni hal pertama yang harus dipersiapkan adalah kandang. Kandang merupakan sarana dalam budidaya karena di kandang inilah nantinya burung lovebird akan hidup dan berkembang biak untuk menghasilkan keturunannya. Kandang yang idela adalah persyaratan utama demi membuat burung merasakan kenyamanan . Sehingga pertumbuhan dan perkembangan burung lovebird dapat optimal sebagaimana cara budidaya burung finch .
Kandang yang dapat digunakan dapat berupa kandang dengan material bahan kawat yang sudah di ram. jenis kandang ini dapat anda peroleh dengan mudah sebab kandang jenis ini sendiri sudah banyak diperjualbelikan di pasaran. Karena budidaya dilakukan secara koloni maka ukuran kandang harus dibuat seideal mungkin dan disesuaikan dengan jumlah populais burung lovebird. Hal ini untuk menghindari agar burung merasa tidak nyaman akibat berdesak desakan di dalam kandang.
Kandang harus lengkapi dengan beberapa peralatan berikut ini agar burung mendapatkan kenyamanan dan mudah beradaptasi dengan lingkungan kandang.
2. Pemilihan Indukan
Dalam budidaya burung lovebird adalah mempersiapkan indukan. Indukan baik jantan ataupun betina harus dipilih dari kelompok yang unggul dan berkualitas. Sehingga diharapkan dari indukan yang berkualitas inilah nantinya akan dihasilkan anakan yang memiliki kesamaan kualitasnya. Oleh sebab itu dalam hal ini harus memeorhatikan kondisi indukan baik dari segi kuantitas menghasilkan anakan dan juga kualitas kicauannya sebagaimana cara budidaya burung falk .
Kriteria indukan berkualitas dapat dilihat antara lain melalui cara sebagai berikut ini :
3. Menjodohkan dan Mengkawinkan Indukan
Sebelum dikawinkan birung haris dijodohkan tetlebih dahulu. Adapun tahapan menjodohkan dan mengawinkan indukan jantan dan betina burung lovebird, dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
4. Pemberian Pakan
Frekuensi pemberian pakan dapat dilakukan dalam frekuensi yang bervariatif 3-5 kali dalam sehari . Untuk menghindari agar tidak banyak pakan yang terbuang maka pakan diberikan sedikit demi sedikit. Selain pakan voer sumber nutrisi lain yang dapat diberikan adalah pakan yang memiliki sumber protein yang berasal dari serangga seperti jangkrik dan kroto.
Selain pakan jangan melupakan untuk memberikan minum . Terlebih lagi jika cuaca panas maka burung akan membutuhkan minim dalam jumlah banyak. Selain itu, lakukan juga penggantian air minum dalam wadah fan ganti dengan air yang baru. Penggantian minimal dilakukan satu kali dalam satu hari.
Hal ini untuk menghindari kotoran yang menumpuk pada air minum sehingga akan jelek kualitasnya jika di konsumsi burunh dan dapat menimbulkan resiko penyakit.
5. Merawat Anakan Burung
Setelah burung lovebird bertelur, biasanya untuk telur menetas membutuhkan waktu 21-25 hari. Setelah menetas, anakan ini harus dipelihara secara intensif agar dapat bertahan hidup. Sebab dalam hal ini indukan tidak dapat merawata anakannya sendiri sebagaimana cara budidaya ayam jawa super . Sehingga anda sebagai pembudidayalah yang harus bersikap telaten dalam menguris anakan burung.
Dalam melakukan perawatan anakan memang agak sedikit susah susah gampang. Sebab resiko kemayian anakan masih relatif besar. Namun, perlu digarisbawahi dan paling penting adalah rutin pemberian pakan kepada anakan hingga ia berusia 3-4 minggu dan sudah mampu makan sendiri. Anda harus menyuapkan pakan kepada anakan burung lovebird. Jenis pakan yanh digukanan adalah pakan khusus untuk anakan.
Lakukan pemberian pakan sesering mungkin namun dalam porsi yang sedikit demi sedikit serta cukup memenuhi kebutuhan burung. Sebaiknya pakan buatan mulai diberikan dari anakan berumur 3-4 hari seteleh menetas sebab setelah menetas mereka masih memiliki cadangan makanan sendiri. Saat burung sudah cukup besar dan dipenuhi bulu, maka anakan sudah dapat dilepas untuk bisa makan sendirim
Nah, Itulah tadi penjabaran mengenai 5 Cara budidaya burung lovebird. Selamat mencoba dan semoga dapat bermanfaat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…