Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang paling umum dan sering menyerang tanaman. Kutu putih biasa disebut juga sebagai mealybugs dalam bahasa Inggris atau Coccoidea dan Pseudococcidae dalam bahasa Latin.
Seperti namanya, kutu putih berbentuk hewan kutu dan berwarna putih. Umumnya, hama ini menyerang tanaman dalam jumlah yang besar, artinya dalam satu tanaman terdapat banyak sekali kutu putih.
Walaupun nampak tidak berbahaya dan ada cara mudah membasmi hama kutu putih, kutu putih menyerang tanaman dengan cara menyerap getahnya. Hal ini justru berbahaya, karena tanaman dapat menjadi lemah, yang kemudian akan mengeluarkan sejenis cairan lengket pada daunnya, sehingga menimbulkan masalah lain, yaitu jamur.
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kutu putih pada tanaman, di antaranya:
Penyebab kutu putih pada tanaman yang pertama adalah karena tanaman tersebut terlalu banyak terkena air, baik karena disiram, maupun karena faktor lain. Kebanyakan kutu putih menyerang berbagai jenis tanaman, namun yang paling sering, kutu ini menyerang tanaman buah-buahan.
Sebut saja alpukat, buah naga, jambu air, jambu bol, jeruk nipis, jeruk sunkist, mangga, nanas, pepaya, rambutan, sawo dan srikaya merupakan beberapa contoh tanaman buah yang rentan terserang kutu putih. Umumnya, intensitas menyiram tanaman buah adalah sebanyak 2 – 4 kali dalam sehari.
Namun, hal tersebut dapat disesuaikan kembali dengan jenis tanaman buahnya, ukuran pohonnya, cuaca, keadaan tanah, dll. Banyaknya air yang dibutuhkan tanaman harus diberikan secara tepat, karena air penyiraman atau kelembaban tanah yang berlebihan, akan membuat kutu putih muncul dengan mudah.
Selanjutnya adalah kelebihan atau pemberian pupuk yang berlebihan pada tanaman. Pupuk memang merupakan salah satu hal yang penting dalam bercocok tanam, namun sekali lagi, pemberiannya harus tepat.
Pemberian pupuk yang berlebihan, terutama pupuk kimia, misalnya pupuk KNO3 putih, akan dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada tanaman. Di samping itu, pupuk kimia juga dapat menyebabkan pemanasan global.
Pupuk tersebut mengandung nitrogen yang tinggi, sehingga menyebabkan beberapa hal berikut:
Dari ketiga faktor di atas, tunas yang lembut lah yang membuat kutu putih menyerang tanaman. Kutu putih biasanya menyukai tunas-tunas muda yang kondisinya terlampau lembut.
Kutu putih sangat cocok berkembang biak di Indonesia, karena mereka menyukai iklim yang hangat cenderung panas dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Oleh karenanya, saat tanaman ditempatkan pada lingkungan yang memiliki kondisi seperti tersebut, ditambah lagi dengan sirkulasi udara yang buruk dan ada pula jenis tanaman yang tidak terlalu membutuhkan sinar matahari, kutu putih dapat dipastikan tumbuh dengan cepat pada tanaman tersebut.
Untuk itu, penting untuk selalu menyediakan lingkungan yang sesuai dan nyaman untuk tanaman agar dapat bertumbuh dengan sehat. Tak hanya soal asupan cahaya matahari, namun juga harus memperhatikan iklim, suhu di sekitar tanaman, serta curah hujan.
Seperti penyebaran serbuk sari, kutu putih pada tanaman juga dapat terjadi karena terbawa oleh serangga yang menempel atau hinggap pada tanaman yang sudah terdapat kutu putih. Konsepnya hampir sama, yakni telur kutu putih, atau bahkan kutu putih yang telah dewasa, menempel pada serangga dan ikut ke mana serangga tersebut pergi.
Kemudian, dengan bantuan angin pula, kutu putih akan dapat terjatuh pada tanaman lain, sehingga terserang juga lah tanaman tersebut. Serangga yang paling sering berkontribusi dalam penyebaran kutu putih ini adalah semut dan lebah, namun serangga lain seperti kepik dll pun dapat menyebarkannya juga.
Masih dengan peran serangga dan angin, telur atau kutu putih dewasa akan dapat jatuh ke tanah. Tanah yang sudah terkontaminasi kutu putih akan dapat menyebabkan muncul kutu putih juga pada tanaman. Maka, sangat disarankan untuk jeli dalam memilih tanah yang baik dan sehat sebelum menggunakannya sebagai media tanam. Hal ini disebabkan karena kutu putih amat lihai bersembunyi di dalam tanah.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…
Menanam anggrek dapat memberikan manfaat menanam tumbuhan di sekitar rumah. Sayangnya, terkadang menanam anggrek terasa…