6 Cara Budidaya Burung Parkit Bagi Pemula Serta Perawatan yang Benar

Burung parkit merupakan jenis burung berkicau yang memiliki warna bulu yang indah, sehingga banyak penggemar burung ini di Indonesia. Jenis burung ini juga merupakan salah satu burung cerdas yang memiliki kicauan unik dan bahkan beberapa di antaranya dapat berbicara. Burung parkit memerlukan perhatian khusus, baik dalam proses perawatan ataupun perhatian untuk kandang tempat tinggalnya.

Ada beberapa jenis burung parkit yang perlu diketahui dalam 6 cara budidaya burung parkit bagi pemula:

  • Burung parkit Australia: jenis ini berasal dari Australia dan lebih mudah untuk beradaptasi di Indonesia karena tidak ada perbedaan cuaca dan iklim yang siknifikan dari kedua negara tersebut.
  • Burung parkit lokal: jenis ini asalnya dari luar negeri tetapi dikembangbiakan di Indonesia.
  • Burung parkit Holland: jenis ini berasal dari Belanda dan memiliki ukuran yang lebih besar daripada burung parkit pada umumnya. Burung parkit Holland juga memiliki warna yang cantic, tetapi burung parkit jenis ini cukup sulit untuk beradaptasi di Indonesia karena adanya perbedaan cuaca dan iklim yang siknifikan antara Belanda dan Indonesia.

Setelah mengetahui jenis burung parkit yang ada, pilihlah jenis yang sesuai dengan kebutuhan anda sebelum membeli induknya. Membudidayakan burung parkit dengan kualitas baik bukanlah hal yang sulit dilakukan, dimana pemula pun juga bisa mengikuti caranya dengan mudah. Yang paling penting dalam budidaya burung ini adalah mengetahui tahapan beternak burung supaya tingkat keberhasilannya semakin tinggi.

1. Memilih Induk

Seperti cara budidaya burung nuri pelangi, hal pertama yang harus dilakukan dalam 6 cara budidaya burung parkit bagi pemula adalah mendapatkan pasangan induk jantan dan betina.  Mengetahui perbedaan antara parkit jantan dan betina tentunya cukup penting supaya tidak terjadinya gagal ternak.

Setelah memilih induk, letakkan mereka pada satu sangkar kecil yang tinggi bundar dan di observasi. Jika kedua parkit tersebut merasa cocok, maka mereka akan menjadi pasangan. Bila pasangan parkit yang dibeli sudah jodoh, proses ternak juga akan menjadi lebih baik dan cepat.

Jika kedua parkit ini saling membersihkan bulu atau meloloh dengan satu sama lain, maka sepasang parkit tersebut telah jodoh atau cocok dan siap untuk diternak. Tetapi apabila parkit betina terlalu dominan atau parkit jantan terlalu agresif, sebaiknya kedua parkit dipisahkan dan membeli pasangan baru. Hal ini karena proses perjodohan parkit yang tidak atau kurang cocok akan memakan waktu yang lebih lama untuk beternak.

2. Penjodohan Burung Parkit

Dalam melakukan penjodohan, hal yang perlu dilakukan adalah memasukan parkit jantan dan betina di sangkar yang berbeda dan kedua sangkar tersebut diletakkan berdekatan. Proses perkenalan dapat berjalan selama seminggu atau lebih. Ketika burung mulai rajin berkicau, artinya kedua parkit tersebut sudah tampak akrab dan saling suka. Selain banyak berkicau, parkit juga mulai sering berdekatan dengan satu sama lain dan memberikan tanda perjodohan yang positif seperti cara budidaya burung nuri bayan.

Setelah kedua burung terlihat tertarik dengan satu sama lain, pindahkan parkit betina ke sangkar ternak supaya bisa beradaptasi. Tetapi pastikan sangkar parkit jantan juga tidak jauh dari sangkar ternak. Setelah 3 atau 4 hari, pindahkan juga parkit jantan ke sangkar ternak. Jika kedua parkit berjodoh, mereka akan selalu berdekatan dan proses perkawinan dapat berlangsung.

3. Sangkar Burung Parkit

Seperti cara budidaya burung nuri merah, hal lain yang menjadi salah satu hal penting dalam 6 cara budidaya burung parkit bagi pemula adalah pengaturan sangkar burung parkit. Sangkar ternak untuk parkit memiliki ukuran setidaknya 40 cm x 40 cm x 60 cm untuk sepasang. Jika memiliki pasangan lebih dari lima, maka disarankan untuk menggunakan sangkara ukuran panjang 100 cm x lebar 100 cm x tinggi 180 cm.

Lalu, usahakan kendang juga tidak berlubang dan bersih demi keamanan dan kesehatan burung parkit. Peletakan sangkar juga harus ditempatkan di tempat yang aman dan tidak berisik. Karena jika diletakkan sembarangan, meskipun parkit sempat bertelur, telur tersebut bisa tidak menetas.

Di dalam kendang juga perlu disedia tempat minum dan makan dan sediakan beberapa ranting supaya parkit bisa berhinggap disana. Pastikan juga adanya pintu khusus untuk membersihkan kendang serta pintu untuk mengganti makanan dan minuman. Dan yang terakhir, sebuah sarang juga harus diletakkan dengan biasanya berbentuk kotak. Sarang ini bisa terbuat dari triplek ataupun papan sederhana.

4. Pakan Burung Parkit

Burung parkit biasanya memilih jenis makanan dari biji-bijian, sayur mayur, dan juga buah-buahan. Ada beberapa makanan dari ketiga jenis tersebut yang disukai burung parkit, yaitu sebagai berikut:

  • Biji-bijian: Biji milet merah dan biji milet putih
  • Sayur mayur: Sayur bayam, wortel, dan sayur kol
  • Buah-buahan: Buah pepaya, buah apel, buah pisang, dan buah pir.

Selain jenis makanan yang sehat, pastikan juga burung parkit menerima asupan suplemen serta vitamin herbal supaya dapat bertumbuh dan berkembang biak dengan lebih baik dan lebih lancar seperti cara budidaya burung lovebird lutino.

5. Menjaga Kebersihan Kandang

Menjaga kebersihan kandang merupakan salah satu tahapan dari cara budidaya burung parkit bagi pemula yang paling berat. Mengapa? Karena jika kandan dibiarkan kotor, kesehatan dari anakan parkit akan terancam. Tetapi di sisi lain, jika kendang terlalu sering dibersihkan, burung parkit akan merasa terganggu.

Oleh sebab itu, dalam menjaga kebersihan kendang, pastikan kondisi sekitar kendang tetap kering dan tidak lembap. Selain itu, air minuman yang ditelakkan di wadah sebauknya diganti secara berkala karena jika dibiarkan terus, bisa terdapat cacing anakan nyamuk. Lalu, bersihkan kandang secara perlahan-lahan. Simak juga cara budidaya burung lovebird koloni.

6. Perhatikan Penyakit Burung Parkit

Tentunya dalam budidaya makhluk hidup, ada berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kondisinya, termasuk burung parkit seperti cara budidaya burung falk. Ada beberapa penyakit yang dapat menyerang burung parkit yang perlu diperhatikan seperti:

  • Psittacose

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang hinggap dalam tubuh burung. Pada awalnya, gejala burung tidak terlihat tetapi makin kelamaan, tubuh burung akan semakin kurus karena kurang nafsu makan dan akhirnya bisa mati.

  • Diare/Gangguan Usus

Penyakit ini disebabkan oleh kandang yang kotor/lembab atau makanan dengan kualitas jelek dan tempat minum yang kotor. Tanda-tanda penyakit ini adalah gerakan burung melamban, bertengger dengan badan mengkerut, buku berdiri, mata sayu, serta dubur penuh kotoran.

  • Pilek

Penyakit ini ditandai dengan hidung berlendir, gerakan lamban, nafsu makan kurang, bulu berdiri, dan biasanya kepala disembunyikan dibawah pangkal sayap.

  • Rabun

Penyakit ini adalah gangguan mata yang dapat merusak penglihatan burung parkit. Tandanya adalah burung selalu murung, ketika terbang sering nabrak, dan nafsu makan berkurang.

  • Bubul

Karena kandang yang jarang dibersihkan, ada binatang kecil yang berbentuk sarang berupa timbunn kapur dalam tubuh burung. Pertanda bahwa burung terkena penyakit ini adalah tungkai, jari kaki, paruh, hidung, dan sekitar mulut dipenuhi kapur yang membengkak.

Inilah 6 cara budidaya burung parkit bagi pemula yang cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan. Semoga bermanfaat bagi peternak burung parkit ataupun bagi yang ingin memulai.