Bunga

Cara Menanam Bunga Asoka Tanpa Akar

Bunga Asoka (Ixora coccinea) yang memiliki nama latin Saraca Indica merupakan salah satu tanaman hias yang dipakai untuk penghijauan yang banyak tumbuh di Indonesia. Bunga ini memiliki keunikan karena tumbuh secara bergerombol. Bunga Asoka ini memiliki warna bunga yang cerah serta mencolok seperti api.

Oleh karena itu, bunga ini disebut oleh orang Eropa sebagai flame of the wood atau api dari hutan. Bentuknya yang indah dan unik ini memberikan ciri khas tersendiri terlebih jika ditanam di halaman rumah akan memberikan keindahan.

Bunga Asoka memiliki 2 jenis, yaitu bunga asoka tanpa ranting dan bunga asoka dengan ranting. Selain itu, bunga Asoka juga memiliki keunikan dimana bunga ini tidak bau yang harum seperti bunga-bunga lainnya.

Terdapat beberapa ciri khas tampilan bunga Asoka diantaranya sebagai berikut :

  • Memiliki batang yang tegak dan pohon yang bulat berkayu
  • Memiliki sistem percabangan simpodial dengan warna putih krem
  • Memiliki bentuk daun lonjong dan meruncing, bersifat tunggal, serta dengan bentuk penulangan menyirip
  • Memiliki akar yang tunggang serta berwarna kecoklatan
  • Kelopak bunga berwarna merah muda hingga terang bahkan hingga oranye
  • Termasuk kelompok bunga majemuk dan berkelamin dua dengan kelompok menyerupai bentuk corong
  • Memiliki benang sari yang berjumlah empat dengan kepala sari yang melekat di bagian mahkota

Selain digunakan sebagai tanaman hias, bunga Asoka ini memiliki khasiat untuk beberapa penyakit. Bagian dari tumbuhan ini seperti daun dan batangnya dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk mengobati beberapa penyakit, diantaranya yaitu dapat memperlancar aliran darah, dapat mengatasi disentri, dapat menghentikan diare, dapat mencegah anemi, dapat mengatasi wasir, dapat mencegah suatu inflamasi atau peradangan, dapat mengatasi hipertensi, dapat digunakan sebagai obat luka, mengatasi tukak lambung, serta dapat mengatasi kram pada betis.

Bunga Asoka memiliki periode perkembangan bunga yang terdiri dari 4 fase, yaitu fase inisiasi, fase kuncup kecil, fase kuncup besar, dan fase bunga terbuka

1. Fase inisiasi

Fase ini berlangsung selama 4 – 8 hari dengan panjang infloresensia sekitar 1,14 – 5,4 mm serta berdiameter 1,32 – 4,4 mm. Pada fase ini ditandai dengan tampakan kepala kuncup yang berwarna merah terang, berupa benjolan yang berukuran sangat kecil pada permukaan infloresensia yang masih terbungkus oleh 2 daun kecil

2. Fase kuncup kecil

Fase ini berlangsung selama 6 – 12 hari dengan panjang infloresensia sekitar 4,6 – 11,81 mm serta berdiameter 5,27 – 12,03 mm. Pada fase ini ditandai dengan perkembangan kuncup bagian tengah yang diawali dengan munculnya kuncup mahkota berwarna hijau kemerahan dari kelopak bunga yang telah membuka.

3. Fase kuncup besar

Fase ini berlangsung selama 14 – 18 hari dengan panjang infloresensia sekitar 8,89 – 43,32 mm serta berdiameter 13,09 – 36,27. Pada fase ini ditandai adanya pertumbuhan dari tabung mahkota yang berwarna merah jingga.

4. Fase bunga terbuka

Fase ini berlangsung selama 10 – 14 hari dengan panjang infloresensia sekitar 6,67 – 42,98 mm serta berdiameter 16,71 – 52,74 mm. Pada fase ini ditandai adanya pembukaan cuping mahkota yang permukaan atasnya berwarna kuning dengan stigma tegak menjulang dari permukaan lubang tabung mahkota.

Persiapan Bibit

Untuk dapat membudidayakan bunga Asoka, diperlukan bibit tanaman yang dapat diperoleh dengan cara vegetatif. Terdapat dua cara untuk mendapatkan bibit tanaman ini yaitu dengan cara stek dan cangkok. Indukan dari bunga asoka yang akan distek ataupun dicangkok harus yang baik serta cantik agar sifatnya dapat diwariskan ke tanaman yang akan ditanam.

1. Cara stek

  • Pilih batang yang sudah berusia atau sudah tua (biasanya berukuran sekitar 15 cm)
  • Potong batang menggunakan gunting tanaman yang tajam agar didapatkan hasil potongan yang rapi
  • Masukkan potongan batang tadi ke dalam air agar tetap segar saat ditanam ke media semai

2. Cara cangkok

  • Pilih batang yang sudah berusia atau sudah tua (biasanya berukuran sekitar 15 cm)
  • Kupas kulit batang hingga hingga cambium terbuka
  • Tutup bagian batang yang telah dikupas dengan campuran tanah dan pupuk kendang lalu tutup kembali dengan menggunakan plastik sabut kelapa. Pastikan plastik yang digunakan sudah diberikan lubang untuk tempat air dan akar keluar
  • Ikat plastik atau sabut kelapa dengan rapat
  • Selanjutnya siram dengan air secara rutin

Penyemaian

Setelah dilakukan persiapan bibit, selanjutnya dibutuhkan proses penyemaian agar bunga Asoka dapat tumbuh dengan baik. Penyemaian ini bertujuan untuk memberikan penyesuaian dan adaptasi pada bibit tanaman bunga Asoka agar dapat tumbuh dengan baik di lingkungan yang baru. Beriku beberapa tahapan dalam melakukan penyemaian bunga Asoka :

  • Siapkan polybag
  • Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang (dengan perbandingan 1 : 1) ke dalam polybag hingga setengah penuh
  • Selanjutnya masukkan bibit tanaman. Jika diperoleh dengan cara stek, tancapkan ke dalam media semai dengan kedalaman 2 -3 cm. Jika diperoleh dengan cara cangkok, pastikan plastik ataupun sabut kelapa dilepas namun tanah yang digunakan untuk membungkuas jangan sampai hancur sebelum ditanam ke media semai
  • Pastikan bibit dalam posisi berdiri tegak
  • Kemudian siram dengan air sebanyak 1 kali sehari untuk menjaga kelembapan tanah agar akar dapat tumbuh dengan cepat
  • Tunas dan muda akan mulai tumbuh dalam waktu sekitar 2 minggu. Selanjutnya pindahkan ke lahan tanam yang lebih besar

Penanaman

  • Sebelum dilakukan penanaman, buat lubang untuk tempat tanaman bunga Asoka ditempatkan
  • Masukkan campuran tanah gembur dan pupuk kandang sebagai media dasar pada lubang-lubang tersebut
  • Pastikan bibir dalam posisi berdiri tegak
  • Perhatikan waktu penanaman yang tepat yaitu pada pagi atau sore hari. Hindari melakukan penanaman pada siang hari karena sinar matahari pada siang hari dapat mempengaruhi kelembapan dan suhu tanah
  • Selanjutnya siram dengan air bersih dan mengalir secara rutin
  • Perhatikan pasokan sinar matahari yang cukup untuk bunga Asoka agar tidak mengganggu proses fotosintesis sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal

Perawatan

1. Pemberian pupuk

  • Dalam pemberian pupuk pada tanaman bunga Asoka, perhatikan usia minimal adalah satu bulan sejak dipindahkan dari media semai ke lahan tanam
  • Pupuk lanjutan yang digunakan adalah pupuk daun yang berfungsi merangsang pertumbuhan daun dan bunga

2. Penyiangan

Perhatikan banyaknya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bunga Asoka. Gulma tersebut harus disingkirkan karena dapat menghambat pertumbuhan. Selain menghambat pertumbuhan, keberadaan gulma juga akan mengurangi keindahan dari bunga Asoka. Oleh karena itu, diperlukan penyiangan untuk menghilangkan keberadaan gulma.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

3 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

3 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

4 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

6 months ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

6 months ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

6 months ago