Bawang merah merupakan salah satu bumbu masak yang populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Awalnya, bawang merah berasal dari Iran, Pakistan, dan sekitarnya. Lalu kemudian bawang merah menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan memanfaatkan bawang merah. Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal sebagai daerah penghasil bawang merah yaitu Brebes, Jawa Tengah. Cara budidaya bawang merah di lahan kering juga tidak terlalu sulit. Begitu juga dengan cara budidaya bawang merah di musim kemarau.
Meskipun banyak dibudidayakan, rupanya banyak petani bawang merah yang mengeluhkan bahwa tanamannya diserang oleh penyakit yang diakibatkan oleh jamur, terutama penyakit moler.
Penyakit moler merupakan penyakit utama yang bisa menyerang tanaman bawang merah dengan parah. Berikut adalah penjelasan mengenai penyakit dan fungisida yang bisa Anda gunakan.
Ciri-ciri dan penyebab tanaman bawang merah terkena jamur
Penyakit moler merupakan penyakit yang bisa menyebar dan menjadi penyakit berbahaya utama bagi tanaman bawang merah. Penyakit ini umumnya menyerang tanaman bawang merah yang berumur cuku muda, yaitu sekitar satu bulan setelah ditanam.
Bahkan, jika bibit bawang merah yang digunakan sudah terserang, penyakit ini bisa mulai terlihat di tanaman 5 hingga 10 hari setelah bibit ditanam.
Berikut adalah ciri-ciri penyakit muler pada tanaman bawang merah:
Penyakit moler pada bawang merah merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. cepae. Jamur yang tumbuh dan berkembang di tanaman bawang merah bisa merusak dan mengganggu pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa penyebab jamur ini bisa menyebar:
Cara menyembuhkan dan mengatasi pertumbuhan jamur pada tanaman bawang merah
Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk mengendalikan penyakit akibat jamur pada tanaman bawang merah. Jamur penyakit ini tentu beda dengan cara budidaya jamur tiram yang justru bermanfaat.
Fungisida Terbaik Untuk Bawang Merah
Penyakit yang umum menyerang bawang merah memang merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Oleh karena itu, penggunaan fungisida atau pembasmi jamur menjadi sangat penting.
Berikut adalah fungisida terbaik untuk bawang merah. Selain itu, cara membuat fungisida alami untuk tanaman bawang merah bisa juga Anda gunakan.
Amistar 250 SC dengan bahan aktif Azoksistrobin
Alto 100 SL dengan bahan aktif Siprokonazol
Amistartop 325 SC dengan bahan aktif Azoksistrobin dan difenokonazol
Benlox 50 WP dengan bahan aktif Benomil
Daconil 75 WP dengan bahan aktif klorotalonil
Folirfos 400 SL dengan bahan aktif asam fosfit
Bawang merah memang memiliki banyak khasiat. Diantaranya adalah mengobati penyakit maag, masuk angin, menurunkan kadar gula darah, menurunkan kolesterol, obat penyakit kening manis, dan memperlancar aliran darah dalam tubuh manusia.
Bawang merah memang merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Bagian umbinya bisa dimanfaatkan untuk dimakan langsung, dijadikan bawang goreng, untuk obat tradisional penyakit maag atau masuk angin dan lain-lain, atau untuk campuran masakan.
Daun bawang merah juga bisa dimanfaatkan untuk campuran atau penyedap masakan. Bahkan, kulit bawang merah juga bisa dijadikan sebagai bahan zat pewarna. Cara budidaya bawang merah di dataran tinggi bisa Anda terapkan.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…