Tanaman jagung memiliki risiko rentan terkena berbagai jenis hama. Jenis-jenis hama yang umum ditemukan menyerang tanaman jagung yaitu penggerek daun, penggerek batang jagung, ulat gerayak, ulat tanah, belalang, lalat bibit, ulat tongkol, dan beberapa penyakit seperti penyakit bulai dan karat daun.
1. Penggerek daun dan penggerek batang
Penggerek daun dan penggerek batang masuk ke dalam kategori ulat (sesamia inferens dan pysrasauta nubilasis).Kedua ulat ini merupakan hama yang biasa muncul pada tanaman jagung. Hama ini menyerang pada bagian ruas batang bawah dan titik tumbuh tunas daun.
Upaya yang bisa dimaksimalkan untuk mencegah tanaman jagung terjangkit hama jenis ini yaitu dengan melakukan penyemprotan menggunakan cairan insektisida yang sesuai dengan anjuran.
2. Ulat tanah atau ulat gerayak (agrotis sp.)
Jenis hama yang biasa menyerang tanaman jagung lainnya ialah ulat tanah. Ulat tanah akan menyerang jagung ketika hari berganti menjadi malam. Pada siang hari, ulat tanah akan bersembunyi di dalam tanah.
Terdapat tiga jenis ulat tanah atau gerayak yaitu: agrotis segetom, agrotis ipsilon, dan agrotis interjection. Agrotis segetum berwarna hitam dan sering ditemukan di daerah dataran tinggi. Agritos ipsilon berwarna hitam kecokelatan dan sering muncul di daerah dataran tinggi dan rendah. Agrotis interjection berwarna hitam dan banyak ditemui di pulau Jawa.
Ulat tanah ini disebut sebagai ulat pemotong karena menyerang bagian batang tanaman jagung dengan memotongnya. Pengendalian serangan hama ulat tanah bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan bio-insektisida dari bahan bacilius atau beauvaria bassiana.
3. Belalang (locust asp., dan oxya chinensis)
Selanjutnya adalah hama yang paling sering menyerang tanaman jagung, belalang. Diketahui ada dua jenis belalang yang umumnya menyerang tanaman jagung yaitu locusta sp., dan oxya chinensis.
Hama belalang menyerang tanaman jagung yang masih muda dengan cara memakan tunas-tunas jagung atau jagung yang baru tumbuh. Hama jenis ini dikategorikan sebagai hama migran karena tingkat kerusakannya bergantung pada populasi dan jenis tanaman yang diserang.
Pengendalian atas hama pada jagung dilakukan secara kimiawi dengan menggunakan insektisida berbahan profenofos, sipermetrin, klorpirifos, betasiflutrin atau lamdasihalortrin dengan dosis yang dianjurkan.
4. Ulat tongkol (heliothis armigera)
Hama lainnya yaitu heliothis armigera yang biasa dikenal sebagai ulat tongkol. Hama jenis ini menyerang tanaman jagung dengan cara menggerogoti biji jagung dan membuat terowongan pada tongkolnya. Ulat tongkol bisa dibasmi dengan cairan furadan 3G atau insektisida dengan dosis tertentu.
5. Lalat bibit (atherigona sp.)
Lalat bibit adalah jenis hama yang menyerang tanaman jagung dengan cara menggigiti bagian daun. Daun yang terkena gigitan lalat bibit akan menyebabkan pucuk daun melayu dan tanaman jagung mati. Lakukanlah penyemprotan insektisida sesuai dosis dan anjuran agar tanaman jagung kembali sehat dan bisa dipanen.
6. Penyakit hawar daun (karat daun)
Penyakit hawar daun yang umum menyerang tanaman jagung terbagi menjadi hawar daun turcicum, hawar daun maydis, dan hawar daun corbonum.
Gejala yang muncul ketika tanaman jagung terkena hawar daun turcicum yaitu munculnya bercak kecil yang berbentuk melonjong dan berwarna hijau kelabu. Selanjutnya bercak tersebut akan membesar dan daun bisa terbakar jika kondisinya sudah parah. Penyebab kondisi ini yaitu helminthos porrirum turcicum.
Pada tanaman jagung yang terinfeksi hawar daun maydis, muncul bercak coklat keabuan pada seluruh permukaan daun. Hama ini bisa menyerang hingga ke bagian jaringan daun dan menyebabkan daun menjadi mati. Selanjutnya hawar daun corbonum menyebabkan muncul bercak coklat muda kekuningan di bagian daun yang bisa mematikan daun pada tanaman jagung.
7. Hama yang disebabkan oleh busuk pelepah
Penyakit busuk pelepah biasanya menyerang bagian pelepah daun tanaman jagung. Gejala yang muncul yaitu bercak kemerahan yang berubah menjadi abu, kemudian bercak tersebut meluas dan menjalar ke seluruh area pelepah daun. Hama dan penyakit jenis ini disebabkan oleh bakteri yang bernama rhizoctonia solani. Cara mengatasi hama dan penyakit ini yaitu dengan menggunakan galur tahan sampai tanaman cukup tahan terhadap penyakit ini.
8. Bulai
Penyakit bulai biasa menyerang bagian daun tanaman jagung. Penyebabnya yaitu cendawan atau jamur sclerospora maydis. Daun yang terjangkit penyakit ini akan menjadi berwarna kuning keputihan dan bergaris sejajar dengan urat daun disertai tampak kaku. Cara menyembuhkan tanaman jagung yang terserang penyakit bulai yaitu dengan memberikan cairan ridomil 35 SD pada saat benih jagung baru muncul.
Efek pertumbuhan lainnya selain hama
Selain disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, tumbuhan jagung juga akan terganggu proses pertumbuhannya karena kekurangan zat makanan seperti berikut.
- Kekurangan fosfor (P). Kondisi ini bisa menyebabkan tanaman jagung menjadi kerdil, daun berwarna ungu dan kaku, pertumbuhan tongkol jagung terganggu, hingga biji-biji buah jagung tumbuh tidak teratur.
- Kekurangan nitrogen (N). Kondisi ini bisa menyebabkan tanaman jagung kurus, kerdil, dan daun berwarna hijau kekuningan. Dalam kondisi yang parah, tumbuhan jagung tidak akan berkembang dan berbuah.
- Kekurangan kalium (K). Sama dengan manusia, tanaman jagung yang kekurangan zat kalium akan mudah mati dan buah jagung berukuran kecil.
- Kekurangan Magnesium (Mg). Kondisi ini bisa menyebabkan tumbuhan kerdil dengan daun berwarna kuning.
- Kekurangan Kalsium (Ca). Tumbuhan jagung yang kekurangan kalsium akan memiliki daun muda yang kaku, berwarna kuning, dan daun muda tidak muncul di ujung atau kuncup tanaman.
- Kekurangan Seng (Zn). Tanaman akan terlihat setelah berumur 2 minggu dengan kondisi tulang daun bergaris kuning dan bagian tepi daun berwarna hijau.
- Kekurangan tembaga (Cu) dan zat besi (Fe). Pada kondisi ini, tumbuhan jagung akan berdaun kering dan berwarna hijau pucat, tumbuhan kerdil, batang jagung lunak dan mudah bengkok dan daun tua akan mati.