Tanaman

12 Jenis Hama pada Tanaman Jeruk

Jenis hama yang muncul pada pohon jeruk cukup beragam. Diketahui beberapa di antaranya yaitu kutu loncat, kutu daun, ulat peliang daun, tungau, penggerek buah, kutu pengisap daun, thrips, lalat buah, kutu sisik, kumbang belalai, kutu dompolon, dan ulat penggerek bunga dan puru buah.

Hampir sama dengan cara menangani hama pada tanaman lainnya, penyemprotan cairan insektisida pada pohon jeruk bisa menjadi alternatif lain dalam pembasmian hama selain secara manual melakukan pembersihan pada bagian pohon yang terserang hama. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis hama pada pohon jeruk beserta cara menanganinya.

1. Kutu loncat (diaphorina citri)

Kutu loncat adalah jenis organisme yang menyerang pohon jeruk dengan cara hinggap di tangkai, kuncup daun, tunas, dan daun muda. Akibat dari serangan kutu loncat ini, tunas pohon menjadi keriting bahkan pohon bisa mati.

Cara mengendalikan serangan kutu loncat yaitu dengan cara menyemprotkan cairan insektisida berbahan aktif dimethoate (roxion 40 EC, rogor 40 EC), monocrotophos (azodrin 60 WSC), dan endosulfan (thiodan 3G, 35 EC, dekasulfan 350 EC). Sebaiknya penyemprotan dilakukan pada saat pohon bertunas dan lakukan pembersihan bagian pohon yang sudah terjangkit hama kutu loncat.

2. Kutu daun (toxoptera citridus auranti, aphis gossypii)

Selain menyerang tanaman cabai, kutu daun ini juga diketahui menyerang pohon jeruk. Bagian yang disenangi oleh kudu daun yaitu tunas muda dan bunga. Gejala yang timbul akibat serangan kutu daun biasanya daun akan menggulung dan membekas sampai daun menjadi lebih tua. Mengendalikan kutu daun yang efektif bisa dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida pada pohon jeruk menggunakan bahan aktif methidathion, dimethoate, diazinon, phosphamidon, dan malathion.

3. Ulat peliang daun (phyllocnistis citrella)

Ulat peliang daun atau hama jenis ini sangat senang menyerang daun yang masih muda. Ulat akan melingkar transparan, kemudian tunas atau daun muda akan mengerut hingga menggulung dan rontok. Agar pohon jeruk bebas dari penyakit akibat serangan hama ulat peliang daun, lakukanlah penyemprotan insektisida dengan bahan aktif methidathion, malathion, diazinon, kemudian daun yang sudah terserang dipetik dan dikubur di dalam tanah.

4. Tungau (tenuipalsus sp., eriophyes sheldoni tetranychus sp)

Sama halnya ketika menyerang tanaman cabai, tungau juga menyerang pohon jeruk pada bagian tangkai, daun, dan buah. Bagian yang terkena serangan tungau akan memiliki bercak noda berwarna perak atau coklat pada buah dan bercak berwarna kuning atau coklat pada bagian daun. Upaya pengendalian hama jenis ini yaitu dengan cara memetic buah yang sudah terinfeksi lalu menggunakan insektisida berbahan propargite, cyhexation, dicofol, dan oxythioquimox.

5. Penggerek buah (citripestis sagittiferella)

Hewan penggerek akan menyerang buah jeruk dengan cara melubanginya dan lubang pada buah jeruk itu akan mengeluarkan getah. Cara mengendalikan serangan hama penggerek bisa dengan cara memetic buah yang sudah terinfeksi dan menyemprotkan insektisida berbahan methomyl dan methidathion pada saat buah berumur 2-5 minggu.

6. Kutu pengisap daun (helopeltis antonii)

Kutu pengisap akan menyerang daun, sehingga daun memiliki bercak kehitaman disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis. Cara umum yang biasa dilakukan dalam mengatasi hama jenis ini adalah dengan menggunakan insektisida fenitrotionmothion, fenethion, metamidofos, dan methomii.

7. Ulat penggerek bunga dan puru buah (prays sp.)

Jenis hama pada pohon jeruk yang satu ini menyerang kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes. Gejala yang muncul akibat serangan ulat penggerek bunga ialah muncul bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga menjadi gampang rontok, dan buah jeruk yang masih mudah akan berguguran sebelum masanya. Pengendaliannya bisa dengan cara menyemprotkan insektisida berbahan aktif methomyl dan methidathion, kemudian buang bagian yang telah terjangkit hama ulat penggerek.

8. Thrips (scirtottfrips citri.)

Thrips ini menyerang pohon jeruk bagian tangkai dan daun muda, sehingga helai daun akan menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi berwarna hitam lalu kering dan gugur, serta bekas luka berwarna coklat abu-abu dan disertai nekrotis. Menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan mendapat sinar matahari merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama thrips, selain melakukan penyemprotan insektisida berbahan difocol atau z-propargite.

9. Kutu dompolon (pianococcus citri)

Kutu dompolon ini merupakan hama yang menyerang tangkai buah pada pohon jeruk. Gejalanya yaitu muncul bercak kuning, kemudian tangkai mongering dan rontok. Upaya pengendalian hama jenis ini yaitu menyemprotkan insektisida methomyl, triazophos, carbaryl, dan methidathion, kemudian lakukan pencegahan agar semut tidak muncul karena semut bisa memicu penyebaran kutu.

10. Lalat buah (dacus sp.)

Lalat buah menyerang buah jeruk yang hampir matang. Buah jeruk menjadi berlubang di bagian tengah, gugur, dan muncul belatung kecil di bagian dalam buah. Cara mengendalikannya dengan menggunakan insektisida fenthion, dimethoathe, dan dicampur dengan feromon methyl-eugenol atau protein hydrolysate.

11. Kutu sisik (lepidosaphes bekcii unaspis citri.)

Kutu sisik ini menyerang daun, buah, dan tangkai pohon jeruk. Akibatnya daun menjadi berwarna kuning, muncul bercak khlorotis, dan daun menjadi rontok. Bahkan pada gejala akibat serangan yang hebat, ranting kering dan buah akan gugur. Upaya pengendalian hama kutu sisik dengan cara menggunakan pestisida berbahan diazinon, basazinon, phosphamidon, dichlorophos, dan methidathion.

12. Kumbang belalai (maeuterpes dentipes)

Hama jenis yang terakhir yaitu kumbang belalai. Kumbang belalai biasanya menyerang daun yang sudah tua pada bagian ranting atau dahan bawah. Akibatnya daun menjadi berguguran dan ranting pohon yang masih muda akan mati. Upaya menyiasati hama kumbang belalai yaitu dengan cara memperbaiki sanitasi kebun, mengurangi kelembapan perakaran pohon, dan menyemprotkan insektisida berbahan carbaryl dan diazinon.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

3 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

4 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

5 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

6 months ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

6 months ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

6 months ago