4 Penyakit pada Tanaman Budidaya yang disebabkab oleh Virus dan Cara Mengatasi

Melihat tanaman budidaya terhindar dari virus merupakan idaman bagi sang penaman atau petani. Tanaman yang subur dan tumbuh dengan baik hingga panen menjadi penyemangat tersendiri.

Sebagai pembudidaya ada baiknya kita mengetahui jenis penyakit pada tanaman budidaya yang disebabkab oleh virus dan cara mengatasi untuk dapat mencegah atau mengatasi jika hal tidak diinginkan tersebut timbul.

Penyakit Pada Tanaman Budidaya yang Disebabkab Oleh Virus

Berikut ini merupakan jenis penyakit pada tanaman budidaya yang disebabkab oleh virus dan cara mengatasi, diantaranya akan dijelaskan dibawah ini :

  1. Penyakit Yellows

Penyakit ini disebabkan oleh Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV) mengakibatkan daun menjadi klorosis (yellowing) dan kerinting atau biasa disebut mengkerut (curly) pada tanaman tomat. Virus ini juga dikenal sebagai virus kuning atau penyakit keriting bule.

Selain membuat daun menjadi kriting dan menguning, gejala lain yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah menjadikan daun tomat menjadi mengeras, bertekstur kasar, lebih tebal dari pada tanaman normal, menggulung dan terjadi penyusutan. Gejala diatas hanya menyerang pada daun muda, untuk daun tua tidak mengalami gejala penyusutan.

Kutu kebul menjadi vektor utama penyebaran virus TYLC ini, karena kutu ini menularkan virus pada saat hingga dan menghisap cairan pada tanaman yang sedang terjangkit virus. Penularan terjadi apabila kutu kebul juga menghisap cairan dari tanaman sehat.

Untuk mencegah serangan virus kuning ini cukup mudah semudah Cara Merawat Bunga Buah Naga Agar Tidak Rontok, yaitu dengan cara memusnahkan tanaman yang terjangkit infeksi serta menumpas hama kutu kebul sebagai vektornya. Selain itu, menanam bibit dengan varietas unggul yang tahan terhadap gangguan virus ini juga menjadi cara mencegah terjadinya virus TYLC.

  1. Virus Penyakit Daun Menggulung

Penyakit daun menggulung sering dijumpai pada tanaman tembakau, lobak, dan kapas. Penyakit ini disebabkan adanya virus bernama Turnip Mozaic Virus alias TuMV.

Gejala fisik tanaman yang terjangkit virus ini dapat dikenali dengan mudah, seperti nama penyakitnya yaitu bila daunnya menggulung ke atas sepanjang urat daun utama dimulai dari ujung anak daun, dan daun berwarna kekuningan atau mengalami klorosis maka dapat dipastikan tanaman itu sedang terjangkit virus TuMV.

Penyakit ini ditularkan melalui Aphis semacam kutu daun, maka itu cara pencegahannya yaitu dengan melakukan pengendalian terhadap kutu daun Aphis dengan menggunakan insektisida sistemik. Penggunaan insektisida ini bertujuan agar populasi vektor kutu daun dapat ditekan, alhasil penyebaran virus antar tanaman dapat ditanggulangi.

  1. Virus Penyakit Tungro

Penyakit Tungro merupakan jenis penyakit pada tanaman padi yang membuah pertumbuhan kurang optimal atau menjadi kerdil. Penyakit ini dipicu oleh adanya dua virus berbeda, yaitu virus tungro batan atau nama lainnya Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus tungro bulat alias Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus ini dapat menginfeksi tanaman padi secara berbarengan, sebab keduan virus tersebut tidak memiliki hubungan serologi.

Tanaman padi menjadi kerdil berwarna kuning hingga kuning jingga disertai bercak-bercak warna coklat, terjadinya warna meluas dari ujung ke bagian pangkal serta terjadinya penurunan produktivitas gabah setiap kali panen merupakan ciri-ciri gejala yang disebabkan adanya virus tungro.

Penularan virus tungro yaitu melalui perantara angina, kontak langsung melalui serangga dari tanaman sehat ke tanaman sakit. Wereng hijau atau Nephotettix Virescens merupakan serangga yang menyebarkan virus ini. Keberadaan wereng hijau harus diwaspadai sebab serangga ini merupakan Agent of Disease paling efisien.

Hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan penyakit tungro yaitu dengan cara menanam padi varietas unggul yang dapat mempertahankan diri dari serangan infeksi virus, kemudian membasmi tanaman yang terinfeksi supaya tidak terjadi penyebaran virus, gunakan intektisida sistemik butiran (carbofuran) dan untuk menghindari berkumpulnya wereng saat persemian jangan membuat persemian di dekat lampu. Mudah bukan, tak kalah mudahnya dengan Cara Merawar Buket Bunga Mawar Asli.

  1. Virus Penyakit Degenerasi Jeruk

Virus ini disebabkan oleh Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD, menyerang pembuluh floem atau tapis dari tanaman jeruk yang berakibat terjadinya malfungsi. Pembuluh floem merupakan pembuluh  yang terdapat pada kulit batang, dengan fungsi untuk mengangkut zat makanan dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan.

Apabila pembuluh floem rusak akibat virus CVPD, yang terjadi adalah zat makanan hasil fotosintesis akan tertimbun pada daun alhasil bagian lainya akan mengalami kekurangan makanan. Hal ini mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan jeruk dan secara perlahan tanaman akan mati.

Warna daun menjadi belang-belang kuning memiliki pola tidak teratur, daun mengecil, meruncing, kaku dan bagian daun diujung ranting menghadap tegak keatas, bagian dalam buah tidak simetris, ujung biji berwarna coklat, biji tidak bertunas, dan pertumbuhan jeruk menjadi lambat dan tanaman kurang segar merupakan gejala suatu pohon jeruk terjangkit virus CVPD.

Untuk penularan virus CVPD terjadi melalui dua cara, yaitu CVPD bisa menular melalui perantara serangga kutu loncat Jeruk Asia atau diapohoria citri yang merupakan vektor alias mahluk hidup dengan bagian tubuhnya mengandung bibit penyakit tanpa harus terlebih  dahulu terjangkit atau sakit. Dan cara kedua yaitu melalui okulasi dengan mata tempel yang berasal dari pohon induk yang sudah terjangkit virus CVPD.

Itulah jenis penyakit pada tanaman budidaya yang disebabkab oleh virus dan cara mengatasi. Untuk cara mencegahan penyakit ini dibutuhkan cara yaitu dengan menanam bibit jeruk yang memiliki sertifikat dan pengendalian serangga vektor (kutu loncat). Guna mengontrol hama kutu loncat dapat ditanggulangi dengan  cara mudah yaitu cukup melalui insektisida dan pemanfaatan kepik merah yang merupakan musuh alami kutu loncat. Mudah bukan caranya, dibandingkan dengan Cara Mengatasi Hama Serangga Helopeltis Secara Biologis.