Eucheuma cottonii atau juga rumput laut merah dapat kita jumpai dengan mudah di pesisir pantai terumbu. Habitatnya adalah daerah yang memiliki aliran laut yang tetap dengan suhu harian kecil dan batu karang mati.
Rumput laut Eucheuma cottonii memiliki manfaat sebagai penghasil ekstrak keragian. Maka jangan heran jika potensi nilai eksportnya sangat tinggi. Kadar keragian pada tiap spesies Echeuma cottonii adalah berkisar 54 – 73 % atau bergantung pada jenis dan lokasi tumbuhnya.
Untuk mengetahui teknik budidaya rumput laut Eucheuma cottonii, mari kita simak bersama-sama penuturan di bawah ini.
1. Pemilihan Lokasi Budidaya
Adapun teknik budidaya rumput laut Eucheuma cottoni yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah pemilihan lokasi budidaya yang tepat. Sebab lokasi yang baik tentu akan memberi dampak positif pula pada pertumbuhan Eucheuma cottoni kita kelak.
Berikut ini adalah persyaratan lokasi budidaya rumput laut Eucheuma cottoni:
2. Metode Budidaya
Tidak seperti Cara Budidaya Udang Lobster Air Tawar di Aquarium. Setidaknya ada tiga metode budidaya rumput laut Eucheuma cottoni yang bisa Anda terapkan. Berikut diantaranya :
Patok yang digunakan baiknya berukuran diameter 5 cm dan panjang 1 m dengan ujung bawah yang meruncing.
Metode rakit apung dapat diterapkan pada perairan yang berkarang, karena pergerakannya akan didorong oleh ombak. Maka penanaman rumput laut Eucheuma cottoni menggunakan rakit bambu atau kayu seperti pada Cara Budidaya Kerang Kijing.
Metode ini memanfaatkan tali sepanjang 50 – 100 m yang dibentangkan pada permukaan air. Kedua sisinya dilengkapi dengan jangkar dan juga pelampung besar. Jarak pelampung yang disarankan adalah setiap 25 cm, dan usahakan memakai pelampung dari drum plastik.
3. Proses Penanaman Rumput Laut
Untuk mengawali penanaman rumput laut Eucheuma cottoni ini, langkah awal tentu saja dengan memilih bibit yang berkualitas, seperti halnya kita lakukan pada Cara Budidaya Ikan Black Ghost. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Pada saat proses pengangkutan dari habitat aslinya, bibit rumput laut Eucheuma cottoni harus dalam keadaan terendam di dalam air. Anda dapat menggunakan kotak streofom atau karton berlapis plastik. Begitu pula saat pengangkutan panen kepiting seperti yang dibahas pada Cara Budidaya Kepiting Bakau di Tambak.
Susun bibit-bibit tersebut secara berlapis dan berselang antara pangkal tallus dan ujung tallus. Antara lapisan satu dengan yang lain diberi lapisan kain yang telah dibasahi dengan air laut.
Hindarkan bibit dari kehujanan, kekeringan ataupun terkena minyak. Berikut ini proses penanamannya.
Perawatan serta Pemeliharaan
Agar budidaya rumput laut Eucheuma cottonii kita berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan panen melimpah, ada beberapa langkah perawatan yang wajib dilakukan.
4. Proses Panen
Waktu pemanenan tergantung dari tujuan budidaya Eucheuma cottonii yang Anda lakukan. Jika tujuannya adalah untuk pembibitan, maka pemanenan dapat dilakukan pada umur 25 – 35 hari. Berbeda jauh dari Cara Budidaya Kerang Mutiara Air Laut.
Sementara untuk produksi berkualitas tinggi, dengan kandungan keragiannya yang banyak, panen baru bisa dilakukan pada saat umur 45 hari. Pemanenan rumput laut dapat dilakukan dengan cara mengangkat seluruh tanaman beserta tali penggantungnya.
Pelepasan tanaman dari tali penggantungnya langsung saja dilakukan dengan cara pemotongan.
Sambil menjemur, Anda bisa melakukan pembersihan rumput laut dari benda-benda asing seperti batu atau sampah lainnya. Jika kondisi cuaca cerah, penjemuran cukup dilakukan selama 3 – 4 hari atau sampai terlihat warna ungu keputihan dilapisi kristal garam.
Demikianlah artikel mengenai Teknik Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottoni. Semoga bermanfaat dan menjadi pedoman bagi Anda yang ingin memulai menjalankan bisnis budidaya ini.
Terima kasih atas kunjungannya, sampai bertemu kembali pada artikel informatif lainnya seperti Cara Budidaya Udang Pakan Ikan yang patut anda coba.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…