Alpukat dapat dikatakan sebagai buah yang unik. Buah ini memiliki warna daging yang hijau kekuningan dengan satu biji yang bulat besar. Teksturnya pun lembut dan hampir mirip dengan mentega. Tak heran, buah ini disebut juga sebagai buah mentega atau butter fruit.
Yang mengejutkan adalah ternyata buah alpukat termasuk ke dalam jenis buah beri. Namun, lain halnya dengan manfaat dari alpukat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa alpukat mempunyai berbagai macam manfaat yang baik bagi tubuh kita, yakni di antaranya:
- Kaya akan nutrisi, seperti vitamin C, E, K, B6, folat, beta karoten, asam lemak omega-3 dll
- Baik untuk indera penglihatan
- Mencegah kanker usus besar, perut, pankreas dan serviks
- Mengurangi resiko depresi
- Sebagai alat detoks alami
- Bertindak sebagai antimikroba
Dengan banyaknya manfaat dari alpukat, sudah seharusnya buah ini menjadi salah satu buah yang ditanam di kebun. Ya, alpukat memang bisa dibudidayakan sendiri di rumah. Namun, jangan menanam alpukat dari biji. Lebih baik menanamnya dengan menggunakan teknik okulasi.
Langkah Okulasi Alpukat
1. Pemilihan bibit
Sah-sah saja jika ingin mengetahui cara menanam alpukat dari biji. Namun ternyata banyak resiko yang harus dihadapi, misalnya petani tidak akan bisa memprediksi bagaimana hasil buah alpukat yang ditanam dari biji. Bisa jadi buahnya kecil, terasa masam, atau bahkan tidak berbuah sama sekali. Selain itu, perlu 7 – 10 tahun lamanya untuk biji alpukat tumbuh menjadi pohon alpukat dewasa.
Untuk itu, diperlukan teknik okulasi alpukat untuk menghindari faktor resiko tersebut. Selain prosesnya lebih cepat, petani juga dapat memilih batang yang akan diokulasi, baik batang bawah maupun batang atas, dengan kualitas yang terbaik.
Untuk memulai okulasi, perhatikan terlebih dahulu waktu yang terbaik untuk memulainya, yakni antara bulan Maret – Mei. Selanjutnya, perlu juga mempersiapkan alat yang benar untuk proses okulasi.
2. Persiapkan Alat
Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan dengan matang sebelum memulai proses okulasi alpukat antara lain :
- Gunting kebun yang tajam
- Tali atau pita
- Cutter atau silet tajam
- Antiseptik atau cairan untuk mensterilkan peralatan
- Plastik atau pembungkus khusus okulasi
Jika peralatan sudah siap, sekarang saatnya memulai okulasi. Bagi petani yang masih awam dengan teknik okulasi, jangan khawatir. Okulasi alpukat termasuk mudah untuk dilakukan, asal langkahnya tepat. Ikuti petunjuk okulasi alpukat berikut ini :
1. Sterilkan alat
Memakai peralatan yang steril amat penting dalam proses okulasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak ada bakteri atau pun benda lain yang dapat memberikan kontaminasi kepada batang yang akan diokulasi.
Cara mensterilkan alat okulasi cukup mudah, yakni hanya dengan mencelupkan peralatan okulasi ke dalam cairan antiseptik atau alkohol dan biarkan peralatan tersebut kering dengan sendirinya. Cukup dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja.
2. Pilih batang
Setelah peralatan steril, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan batang yang akan diokulasi. Seperti yang telah diketahui, batang yang digunakan dalam okulasi ada dua, yakni batang bawah dan batang atas. Batang bawah ialah media untuk “menanam” saat okulasi. Batang ini akan dijadikan pondasi, dasar atau akar dari alpukat okulasi nantinya.
Pilih batang bawah dari varietas alpukat yang baik dan sehat. Pada batang bawah, petani perlu membelah batang bawah pada bagian tengahnya. Jangan lupa juga untuk membersihkan atau memotong batang lain, tunas atau daun-daun yang ada pada batang bawah. Jika tidak dibersihkan, hal ini akan menganggu proses okulasi.
Selanjutnya persiapkan pula batang atas. Batang atas ialah batang yang “ditanam” atau diletakkan pada batang bawah. Pilih juga batang atas yang berasal dari varietas yang baik, cepat berbuah lebat dan bebas dari penyakit. Batang atas yang ideal umumnya memiliki banyak tunas, berwarna hijau cerah dan memiliki diameter antara 0.6 – 2.5 cm.
Kemudian, potong batang atas sepanjang 15.2 – 20.3 cm. Bersihkan pula dedaunan yang ada di batang atas, namun harap hati-hati agar tidak mengenai tunas yang ada di batang. Setelah bersih dari daun-daun yang menempel, potong kedua sisi bagian bawah batang atas menyerupai ujung segitiga. Panjang potongan ini cukup antara 2.5 – 3.8 cm saja.
Batang atas paling baik jika langsung ditempelkan pada batang bawah. Namun, apabila tidak langsung dilakukan penempelan, ada baiknya bungkus batang atas terlebih dahulu dengan handuk yang lembab, kemudian letakkan di atas tumpukan es agar batang tetap segar.
3. Tempelkan batang
Setelah batang atas dan batang bawah siap, langkah selanjutnya yakni menempelkan kedua batang tersebut. Caranya cukup mudah.
Tinggal sisipkan saja ujung segitiga pada batang atas ke dalam belahan di batang bawah. Panjang belahan dengan ujung segitiga haruslah sama atau seimbang, agar batang dapat menempel dengan sempurna dan tidak ada celah sedikitpun.
Kemudian, rekatkan kedua batang tersebut dengan menggunakan tali atau pita. Harap perhatikan bahwa tali atau pita tersebut haruslah menutup keseluruhan bagian batang alpukat yang diokulasi. Boleh saja jika ingin menalinya dalam beberapa lapis, agar posisi kedua batang tersebut tidak mudah bergeser. Selanjutnya, bungkus bagian batang yang diokulasi dengan pembungkus khusus okulasi.
Bisa juga menggunakan plastik biasa apabila tidak ada pembungkus khusus okulasi. Tujuan dari dibungkusnya bagian yang diokulasi ini adalah untuk menjaga agar batang alpukat yang diokulasi tetap dalam keadaan lembab dan tidak kering.
4. Buka tali atau pita
Tali atau pita pembungkus batang alpukat yang diokulasi dapat dibuka setelah 3 atau 4 minggu. Jika okulasi berhasil, batang atas dan batang bawah akan menyatu secara keseluruhan. Selain itu, akan muncul tunas atau batang-batang muda baru pada batang tersebut. Batang inilah yang nantinya akan berbuah alpukat dengan kualitas yang baik dan menjadi syarat tanaman alpukat yang tumbuh optimal.