8 Jenis Pola Tanam Polikultur

Jenis Pola Tenis Pola Tanam Polikultur yang bisa Anda ketahui supaya hasil tanaman bisa melimpah dan berkembang dengan baik. Mungkin masih merasa asing dengan polikultur?

Apa itu polikultur? Polikultur merupakan teknik menanam yang dilakukan dengan cara menanam lebih dari satu tanaman pada satu lahan dalam waktu yang bersamaan. Jenis pola tanam polikultur pun berbeda-beda, karena pada umumnya para petani di Indonesia mempunyai pola yang berbeda-beda pula.

Penggunaan metode tanam polikultur ini setidaknya harus saling menguntungkan bagi tanaman itu sendiri. Karena jika tidak, tanaman tersebut akan gagal tumbuh dan berakibat saling merugikan.

Karena teknik ini memiliki pola tanam yang berbeda-beda, maka cara mereka mengolah lahannya pun juga berbeda.

Pola tanam sendiri merupakan bagian terpenting dari sistem budidaya sebuah tanaman. Pola tanam polikultur dibuat dengan tujuan agar dapat memanfaatkan lahan yang ada dengan optimal, serta menghindari risiko gagal panen.

Polikultur ini adalah sebuah pola pertanian yang disusun dan ditata dalam satu lahan yang memiliki banyak jenis tanaman untuk menerapkan sebuah lingkungan yang lebih baik.

Ada banyak sekali jenis pola tanam polikultur yang dibuat oleh petani. Berikut adalah jenis-jenis pola polikultur yang paling umum digunakan oleh petani:

1.    Tanaman Pendamping (Companion Planting)

Jenis pola ini dilakukan dengan cara menanam lebih dari satu tanaman pada satu lahan dengan tanaman yang lain yang dapat saling melengkapi unsur hara dan kebutuhan fisik tanaman itu sendiri.

2.    Tanaman Campuran (Mixed Cropping)

Pola tanam yang satu ini dilakukan dengan cara menanam lebih dari satu tanaman pada satu lahan secara bersamaan. Tanpa diberi jarak, dan tanpa dipasang larik. Misal, tanaman kubis dan tomat dalam satu bedeng bidang lahan.  

Pola tanam ini tentu saja menguntungkan bagi tanaman kubis dan tomat karena dapat mengendalikan hama dan penyakit seperti ngengat trip yang sering merusak kubis.

3.    Tanaman Sisipan

Merupakan jenis pola tanam polikultur yang memiliki pola menyisipkan pada beberapa jenis tanaman dan tanaman pokok. Umumnya, pola ini digunakan untuk mengidentifikasi lahan agar mampu menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi, serta mampu meningkatkan pendapatan para petani.

4.    Tanaman Bergiliran (Sequential Planting)

Merupakan jenis pola tanaman yang menggabungkan dua jenis tanaman atau bisa juga lebih, dan ditanam secara bergiliran. Cara kerja pola ini adalah dengan cara memanen tanaman yang pertama, lalu dilanjutkan dengan menanam  jenis tanaman yang lain di bidang lahan yang sama.

5.    Tumpang Gilir ( Multiple Cropping)

Jenis pola tanam polikultur yang satu ini biasanya hanya digunakan selama satu tahun saja. Hal ini bertujuan untuk memperoleh lebih dari satu hasil panen dari satu lahan yang sudah ditanam beberapa jenis tanaman.

Jenis pola tanam ini pun dilakukan dengan cara beruntun dalam kurun waktu satu tahun dengan mempertimbangkan segala faktor agar mendapatkan keuntungan.

6.    Penanaman Lorong ( Alley Cropping)

Pola tanam ini adalah jenis pola yang sering digunakan untuk menanam jenis tanaman yang memiliki umur pendek seperti selada dan wortel. Pola ini umumnya diterapkan pada sebuah pohon kayu yang membutuhkan waktu lama untuk tumbuh. Hal ini bertujuan agar pemasukan para petani bertambah dengan memanfaatkan lorong barisan pohon sebagai pola tanaman.

7.    Tumpang Sari (Intercropping)

Tumpang sari merupakan jenis pola tanam polikultur yang dilakukan dengan cara menanam lebih dari satu tanaman dalam satu lahan, dan juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan barisan yang teratur.

Pola tumpang sari merupakan jenis pola yang mampu memberikan keuntungan dalam memanfaatkan lahan yang kosong, mampu mengurangi erosi pada tanah, mampu meningkatkan luas lahan karena lebih efektif dan menggunakan cahaya, air dan unsur hara. Serta juga mampu mengurangi risiko gagal panen pada tanaman.

8.    Pergiliran Tanaman (Rotasi Tanaman)

Pola tanam yang satu ini dilakukan dengan jenis tanaman yang ber famili secara bergilir. Hal ini bertujuan agar tanaman dapat terhindar dari penyebaran penyakit dan hama.

Penggunaan tanaman beda famili ini juga mampu memutus siklus kehidupan hama yang sering bersarang pada tanaman. Dan penggunaan tanaman beda famili ini juga bisa membuat hama menjadi kehilangan tempat.

Itulah tadi beberapa jenis pola tanam polikultur yang paling umum digunakan oleh para petani dalam menanam sebuah tanaman. Pola tersebut juga wajib Anda ketahui, terlebih lagi jika ingin terjun ke dunia bidang pertanian dan ingin menjadi petani muda yang sukses.

Pola tanam polikultur ini sangat efektif dalam menurunkan tingkat penyakit dan investasi hama yang terjadi pada tanaman.

Sehingga tanaman juga mampu menciptakan sebuah distribusi temporal dan spasial yang dapat meningkatkan potensi reproduksi tanaman itu sendiri. Dengan demikian, tumbuhan pun dapat mengendalikan hama ataupun penyakit secara alami.

Tak heran jika metode pola tanam polikultur ini banyak digunakan oleh para petani Indonesia. Karena pada daerah tropis, pola tanam polikultur terbukti sangat efektif dalam mengurangi hama, serta juga mampu mempertahankan kelestarian dan kesuburan dari tanah lahan itu sendiri.

Bahkan hal ini juga didukung dengan berdasarkan hasil penelitian. Jadi tak heran jika jenis pola tanam polikultur mampu memberikan dampak positif dan manfaat bagi para petani dari berbagai segi dan aspek.

Tertarik mencobanya? Metode pola tanam polikultur ini juga bisa menjadi alternatif bagi Anda yang memiliki lahan pas-pasan tetapi ingin menanam lebih banyak jenis tanaman.

Anda dapat mencoba jenis pola tanam polikultur dengan jenis tanaman yang mampu memberikan keuntungan agar tidak merasa rugi.