Bagi masyarakat Indonesia sendiri ayam hutan hijau relatif belum familiar. Namun jika kita menyebut ayam bekisar maka akan banyak orang yang tahu, sebab ayam hutan hijau ini apabila dikawinkan maka akan menjadi auam bekisar.
Pada dasarnya ayam hutan hijau atau yabg dengan nama latin Galus varius merupakan hewan endemik atau asli indonesia. Habitat alaminya adalah daerah huta dari pulau Jawa, Nusa Tenggara hingga Bali. Meskipun demikian keberadaanya di habitat asli kulai terancam hal ini tidak laim asalah karena ulah dari para pemburu nakal.
Dimana mereka mwmburi semua jenis ayam hutan hijau untuk kemudian diperjualbelikan. Oleh sebab itu, untuk menghidari dari kepunahan maka tentu dibutihkan usaha untuk memeperbanyak atau mengkomersilkan ayam hutan hijau namun tanpa menganggu habitat aslinya.
Metode atau cara yang paling tepat tidak lain adalah dengan melakukan budidaya ayam hijau secara komersil. Meskipun demikian tentu hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, resiki keberhasilan dan kegagalannya juga belun dapat diprediksi. Pastinya yang menjadi kesulitan asalah menghilangkan sifat liar dari ayam hutan hijau ini, sebab hal inilah yang menjandi tantangan tersendiri bagi pembudidaya.
Namun dibalik itu semua, jika anda memang tertarik untuk mencoba menekuni hal ini, maka berikut 5 Cara budidaya ayam hutan hijau paling praktis bagi pemula.
Sebab, keberadaan kandang inilah yang nantinya akan dapat meredam sifat liar ayam hutan hijau yang terkenal sulit dihilangkan. Sebagaimana budidaya unggas pada umumnya, kandang yang dibuat haruslah ideal sebab hal inilah yang nantinya akan menjadikan budidaya menjadi efektif dan efisien.
Kandang ayam hutan liar haris dibuat senyaman mungkin, sehingga ayam nantinya tidak akan merasa stres dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Adapun kriteria kandang yang ideal haruslah mencakup beberapa hal antara lain berikut ini :
2. Pemilihan indukan
Oleh sebab itu, maka tentunya indukan yang dipilih juga harus berkualitas sebagimana pada cara budidaya ayam bangkok aduan. Adapun untuk ayam hutan hijau sendiri baik indukan jantan ataupun betina memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda.
Berikut kriteria untuk ayam jantan dan betina :
3. Mengkawinkan Kedua Indukan
4. Perawatan dan Pemeliharaan
Pakan merupakan salah satu hal yang amat penting, sebab pakan inilah yang merupkan sumber makanan bagi ayam hutan hijau. Pada habitat aslinya mereka biasa memakan cacing atau juga serangga yang ukurannya lebih kecil seperi semut atau jangkrik. Maka pada saat dibudidayakan jenis pakan yang diberikan dapat lebih bervariatif, misalnya saja biji bijian atau juga bekatul sebagai sumber protein. Untuk frekuensi pemberian pakan dapat dilakukan minimal 2-3 kali dalam sehari, tergantung kepada kebutuhan hewan.
Vaksinasi sangatlah penting sebab hal inilah yang nantinya akan dapat mencegah virus atau penyakit menjangkiti ayah hutan hijau yang anda budidayakan. Terlebih lagi terhadap virus flu burung yang tentunya akan mengam[ncam dan dapat menimbullkan kegagalan dalam budidaya. Oleh sebab itu maka lakukan vaksinasi secara berkala minimal 3-6 bulan sekali dengan meminta bantuan kepada dinas peternakan setempat.
Jangan lupa juga untuk memberikan asupan vitamin, hal ini sangat penting mengingat vitamin dapat membuat nafsu makan ayam hutan mejadi lebih baik. Sekaligus juga merangsang pembentukan anti bodi yang nantinya dapat menangkan serangan penyakit.
Hama kutu sendiri merupakan jenis hama yang kerap menyerang hewan terutama jenis unggas. Nah maka untuk melakukan penanggulangan secara efektif maka selain menjaga sanitasi kandang tetap bersih dan tidak lembab, maka juga perlu dilakukan pemberian obat anti kutu secara berkala.
5. Menetakan Telur Ayam Hutan Hijau
Nah, tentunya setelah ayam betina bertelur maka tahapan selanjutnya adalah proses penetasan untuk kemudian mendapatkan hasil dari budidaya yang dilakukan dalam tips sukses budidaya ayam kampung . Penetaan dilakukan secara alami dimana indukan betina nantinya akan mengerami telur selama 21 hari hingga kemudain telur menetass. Jika dalam waktu tersebut telur tak kunjung menetas maka berarti telur memiliki kualitas yang jelek. Maka anda dapat memulai tahapan ulang dengan mengkawinkan kembali indukan jantan dengan betina.
Nah, itulah tadi 5 Cara budidaya ayam hutan hijau paling praktis bagi pemula. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…