Apakah anda salah satu penggemar ikan belut? Ikan ini merupakan ikan yang memiliki bentuk tubuh yang menyerupai ular, tak jarang banyak yang menakuti jenis ikan ini hanya karena bentuk tubuhnya tersebut.
Tapi tahukah anda bahwa dibalik bentuk tubuhnya yang sedikit “menakutkan” tersebut belut memiliki kadar gizi yang sangat tinggi? Ya, kandungan gizi yang dimiliki oleh belut cukup menabjubkan, dan inilah alasan mengapa para balita kerap di berikan mananan yang diolah dari ikan belut ini.
Belut sendiri memiliki citra rasa daring empuk dan manis yang akan snagat lezat jika di olah menjadi makanan. Harga dari belut di pasaran juga termasuk tinggi dibandingkan dengan beberapa ikan lainnya. Permintaan belut pun tidak pernah surut, inilah mengapa budidaya belut menjadi salah satu peluang usaha yang diminati saat ini. Seperti halnya cara budidaya belut di air jernih, cara budidaya belut di drum yang akan kita bahas berikut ini :
1. Persiapan Tempat dan Lokasi
Tentunya sebelum anda memulai cara budidaya belut di dalam drum berikut ini, maka hal utama yang harus di lakukan adalah memilih tempat dan lokasi yang akan di gunakan sebagai tempat anda beternak belut tersebut. Karena anda nantinya akan menggunakan wadah berupa drum, maka anda tidak perlu terlalu ribet dalam menentukan lokasi atau tempatnya tersebut. Cari saja sebuah lahan yang cukup luas untuk bisa anda meletakan drum tempat pemeliharaan belut tersebut. Luasnya lokasi akan bergantung dengan berapa banyak dan seberapa besar ukuran drum yang nantinya akan di pakai.
2. Menyiapkan Drum
Drum yang nantinya akan anda pakai sebagai wadah pembesaran belut tidak selalu harus drum baru, kok. Anda bisa saja memanfaatkan beberapa drum bekas yang akan lebih ekonomis daripada membeli drum baru untuk wadah pemeliharaan ikan belut ini. Anda bisa langsung meletakan drum tersebut di tanah atau dengan lebih kreatif dengan menciptakan beberapa jenis penyangga seperti pada gambar di samping.
Bahkan anda juga bisa menggunkan drum dalam posisi vertikal untuk memudahkan dalam menetukan lokasi dan memudahkan meletakkan drum tersebut. Namun, dengan menggunakan posisi horizontal maka ruang untuk bergerak belut akan lebih lebar dan lebih leluasa untuk tumbunh dan berkembang. Walaupun meletakkan drum dengan posisi horizontal lebih efektif jika anda menggunakan penyangga.
3. Potong dan Bersihkan Drum
Karena drum yang nantinya akan anda jadikan wadah untuk tempat budidaya belut ini boleh jadi mengandung dan terkontaminasi beragam zat berbahaya (apalagi menggunakan drum bekas), ini untuk upaya dalam memastikan tingkat keamanan dan akan mempengaruhi kesehatanbelut tersebut nantinya.
Bersihkanlah keseluruhan bagian drum baik di dalam maupun di luar, dan diamkan selama 1 hingga 2 hari. Stelah drum tersebut bersih dan kering maka anda bisa melakukan persiapan wadah berupa pemotongan drum di bagian tenah untuk nantinya sebagai tempat masuk ikan dan juga sebagai tempat untuk memantau pergerakan ikan dan juga memasukan beberapa tumbuhan air yang bagus untuk perkembangan belur tersebut, jangan lupa tentunya untuk memasukan makanan atau pakan belut, ya!
4. Media Tumbuh Untuk Belut
Seperti yang kita ketahui bersama adalah tempat berlumpur, kubanagan dan daerah rawa adalah habitat asli dari belut. Maka anda harus membuat sebuah media yang akan menyerupai tempat atau habitat asli dari belut tersebut agar ternak dan cara budidaya belut di drum anda berhasil tanpa kendala.
Cara membuat media tumbuh belut tidak terlalu sulit, caranya adalah sebagai berikut:
- Pada daerah dasar atau sebagai alas media tanama belut maka anda bisa meletakan tumpukan jerami hingga mencapai ketebalan 50 cm.
- Gunakan bahan mikro organisme starter untuk media penyiraman dari tumpukan jerami tersebut dengan takaran satu liter per tiap drumnya.
- Kemudian diatas lapisan tersebut maka anda bisa menambahkan lapisan dari pupuk kandang, maupun dengan penimbunan dari tanah humus dengan ketebalan 5 cm.
- Kemudian untuk lapisan terakhir adalah dengan memasukan TSP dengan banyak 5 kg di setiap drum dan juga bersamaan dengan lumpur.
- Air adalah tahap terakhir yang anda masukan setelah semua media tanam untuk belut selesai di lakukan. Diamkan selama 2 minggu dan isilah air setinggi 20 cm.
5. Menyiapkan Bibit Belut
Agar nantinya budidaya belut ini berjalan dengan normal dan sesuai dengan yang di harapkan maka berikut beberapa hal yang harus di ketahui tentang pemilihan bibit belut, yaitu:
- Janagan memilih bibit belut yang cacat maupun yang sakit. Pilihlah yang memiliki pergerakan aktif, lincah dan akan langsung bergerak jika anda pegang.
- Ukuran bibit belut yang ideal untuk di ternak adlaah 10 hingga 12 cm
- Jangan sampai anda memilih bibit belut yang loyo dan cacat.
- Jangan lupa untuk menyamarakatakan ukuran bibit.
6. Penebaran Bibit
Tentunya hal yang yang di lakukan setelah anda selesai dengan pemilihan bibit atau benih belut mmaka tentunya langkah selanjutnya adalah bagaimana cara memasukan benih tersebut kedalam drum yang sebelumnya telah di persiapkan. Ada 2 metode yang biasa di gunakan dalam penebaran benih belut yaitu : Masukan secara bersamaan belut betina dan jantan dengan perbandingan betina vs jantan adalah 2 : 1, atau anda bisa juga memasukan secara langsung benih tanpa menakar jumlah mereka seperti cara budidaya ikan mas.
7. Cara Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada belut nantinya akan di samakan dengan ukuran dari belut yang anda pelihara. Dimana biasanya peternak belut akan memerikan takaran pakan sebanyak 5 hingga 20 % dari bobot belut tersebut. Karena biasanya belut mencari makan pada sore hari, jadi usahakan anda juga memberi makan pada belut di waktu sore hari.
Jenis pakan yang biasa di gunakan adalah bekicot, cacing dan kecebong atau bebrapa serangga kecil yang telah di potong halus. Gunakan pemberian multivitamin kusus belut untuk menambah selera makan mereka agar mempersingkat waktu beternak belut seperti cara budidaya ikan gabus.
8. Kualitas Air
Air nantinya akan memiliki peranan penting di dalam peternakan belut menggunakan drum ini. Air akan di gunakan dalam membuang sisa kotoran dan makanan selain dari kualitas air bagus untuk pertumbuhan dan kelangsungan ternak belut nantinya. Penggunaan air di dalam ternak belut menggunakan drum adalah dengan cara mengalirkan air bersih kedalam kolam drum tersebut. Anda juga bisa menanama beraam tumbuhan air untuk membantu belut berteduh seperti cara budidaya rumput azolla.
9. Bibit Penyakit
Beberapa penyakit tersering yang menyerang belut adalah Infeksi jamur yang memiliki tanda luka , bercak, memar yang terlihat pada sirip, kepala dan badan. Anda bisa menanganinya dnegan cara memberikan obat nati jamur yang di masukan kedalam air drum atau memisahkan belut yang terjangkit. Infeksi parasit yang memiliki gejala seperti sirip yang menggantung atau menjumbai, adanya produksi lendir berlebihan, bintik putih pada kulit belut dan pernapasan yang abnormal.
Demikianlah hal yang perlu anda perhatikan dalam budidaya belut di dalam drum ini, semoga semua informasi yang kami sampaikan bisa berguna dan menambah wawasan pengetahuan anda.