4 Cara Budidaya Belut di Kolam Beton dengan Mudah

Belut merupakan jenis ikan yang memiliki rasa yang sangat nikmat dan khas serta di dalamnya mengandng banyak seklai protein dan mineral yang tentunya sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain itu, belut dipercaya memiliki banyak khasiat, yaitu salah satunya adalah dengan memakan belut maka akan memberikan kebugaran terhadap kejantanan pria sehingga ia akan lebh kuat dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.

Budidaya belut

Dewasa ini, belut merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat digemari oleh banyak orang karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa belut memiliki rasa khas dan sangat gurih. Maka dari itu, tidak sedikit orang yang memilih untuk membudidayakan hewan yang sangat licin ini sehingga kemudian anda bisa menemukan belut dengan mudah di pasar.

Perlu anda tahu bahwa untuk membudidayakan belut tidaklah terlalu sulit dan yang terpenting tidak harus membutuhkan lahan yang luas. Selain dengan menggunakan media tong atau drum, belut juga bisa anda budidayakan pada kolam semen maupun juga kolam beton yang mana sudah pasti anda tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.

Sekedar informasi bagi anda semua bahwa budidaya belut menurut beberapa orang yang memang sudah berpengalaman dalam hal budidaya hewan mengatakan bahwa lebih mudah dibandingkan dengan jika anda membudidayakan ikan, baik ikan yang digunakan sebagai peliharaan ataupun ikan yang anda gunakan untuk kebutuhkan ternak. Sementara itu, anda juga harus menentukan jenis kolam ikan yang akan anda gunakan apakah anda memilih menggunakan kolam permanen atau mungkin anda lebih memilih untuk menggunakan kolam ikan semi permanen.

Dikarenakan budidaya belut tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas, maka banyak orang yang memilih untuk membudidayakan belut dibandingkan dengan membudidayakan ikan. Berikut ini akan kami jelaskan mengenai bagaimana cara budidaya belut di kolam beton yang harus anda ketahui karena dengan membaca serta membaca informasi yang akan kami berikan, maka tentunya anda akan lebih mudah melakukan budidaya belut sehingga anda kemudian bisa mendapatkan belut dengan kualiatas yang baik sehingga harga yang akan anda dapatkan pun juga akan lebih banyak.

1. Persyaratan lokasi budidaya belut

Cara budidaya belut di kolam yang pertama yang harus anda perhatikan adalah dengan menentukan lokasi budidaya dari belut itu sendiri. Jika kita meninjau secara klimatologis, maka belum tidak membutuhkan kondisi iklim tertentu agar nantinya bisa berkembang biak.

Adapun untuk ketinggian dari tempat budidaya belut adalah anda bisa menyesuaikan apakah anda ingin membudidayakannya di tempat yang memiliki dataran tinggi atau di tempat yang memiliki dataran rendah, tergantung dengan kondisi yang ada di daerah anda.

Hal ini juga berlaku untuk curah hujan serta kelembapan, belut tidak memerlukan kelembapan serta curah hujan tertentu agar supaya bisa berkembang biak. Namun, anda harus ingat bahwa kualitas air yang ada di kolam haruslah bersih dan kaya akan unsur oksigen terutama untuk bibit atau benih belut yang masih berukuran kecil, yaitu antara 1 sampai dengan 2 cm.

Sedangkan untuk perkembangan belut selanjtunya, belut dewasa tidak membutuhkan kualitas air yang bersih. Dengan kata lain, anda bisa membudidayakan belut dewasa di kolam beton dengan kondisi air yang lumayan keruh. Adapun untuk suhu udaranya sendiri haruslah optimal, yaitu antara 25 sampai dengan 31 °C. 

2. Bahan yang diperlukan untuk budidaya belut

Cara budidaya belut di kolam beton yang kedua adalah dengan memperhatikan bahan – bahan apa saja yang akan anda perlukan. Tentunya anda harus menyiapkan kolam atau wadah yang terbuat dari beton, bambu semen, batu bata, drum, atau mungkin bahan lainnya yang memungkkinkan untuk anda gunakan.

Untuk ukuran baknya sendiri bisa bermacam – macam, mulai dari 2 x 1 meter dengan memiliki kedalaman sekitar 0,8 sampai 1 meter meskipun memang idealnya bak atau kolam beton yang anda butuhkan adalah harus memiliki kedalaman sekitar 0,6 meter.

Berikut ini beberapa bahan atau alat – alat yang anda butuhkan, antara lain:

  • Tanah yang memiliki struktur lumpur, seperti tanah yang ada di sawah
  • Pelapah pisang
  • Pupuk kandang, yaitu bisa menggunakan pupuk dari kotoran kuda, sapi, kerbau, dsb
  • Jerami
  • Cangkul, parang,
  • Bambu

3. Media budidaya belut

Berikut ini beberapa hal yang harus anda perhatikan berkaitan tentang media budidaya belut:

  • Untuk media budidaya belut yang akan anda gunakan adalah kolam yang memiliki unsur lumpur dengan memiliki ketebalan kurang lebih 10 cm.
  • Selanjutnya anda harus menaruh jerami yang sudah lapuk di atasnya yang memiliki ketebalan kurang lebih 10 cm.
  • Anda ambil pelepah pohon pisang yang sebelumnya sudah layu kemudian anda potong – potong setebal 10 cm.
  • Untuk lapisan ketiga adalah dengan menggunakan pupuk kandang setebal kurang lebih 10 cm. Untuk pupuk yang akan anda gunakan, disarankan untuk menggunakan pupuk yang sudah jadi.
  • Langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah dengan menaburkan tanah diatasnya setebal 5 cm secara merata.
  • Anda harus memperhatikan bahwa lapisan yang akan anda gunakan harus berbentuk miring, sehingga kemudian bagian yang terendam air hanya sekitar 2/3 saja. Sementara tempat yang tidak terendam air itu nantinya akan digunakan sebagai tempat bertelur bagi belut. 

4. Kolam budidaya belut

Selanjutnya hal yang harus anda perhatikan adalah kolam budidaya belut yang akan anda gunakan, dalam hal ini adalah kolam beton yang akan anda gunakan sebagai tempat budidya belut. Anda harus memperhatikan beberapa hal seperti di bawah ini:

  • Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa kolam yang anda butuhkan tidak harus memiliki ukuran yang luas. Anda cukup membangun kolam sekitar 10 sampai dengan 20 meter persegi.
  • Peru anda tahu bahwa sebelum kolam beton anda gunakan untuk budidaya belut, disarankan untuk mencangkul bagian tepian kolam selebar kurang lebih satu meter dari pematang sehingga nantinya akan lebih mudah membentuk lumpur. Anda juga harus mengetahui tentang cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur.
  • Dengan adanya lumpur inilah maka kemudian akan mempermudah belut untuk melakukan proses bertelur atau menggali lubang perkawinan.
  • Sebelum kolam beton diairi, disarankan agar sebelumnya anda memberikan atau menaruh pupuk kandang yang telah matang sebanyak kurang lebih 30 kg untuk kolam dengan luas 10 meter persegi.
  • Kemudian sebelum air dimasukkan, saluran air harus diberikan saringan yang kedap. Hal ini bertujuan agar supaya belut tidak sampai tersedot masuk ke dalam saluran tersebut.
  • Air harus dialirkan  20 cm untuk bagian kedalaman, sementara 10 cm untuk bagian kedangkalan. Sehingga kemudian bentuk dari kolam tersebut akan seperti kolam sawah.
  • Untuk lumpur yang akan dibentuk nantinya paling dangkal 15 cm atau mungkin bisa lebih karena pada proses perkawinan, belut jantan diketahui suka menggali lubang 10 cm ke bawah dan kemudian akan membentuk seperti bengkokan lurus mendatar.
  • Pastikan air yang mengaliri kolam beton harus dalam kondisi yang selalu mengalir.
  • Disarankan untuk menggunakan air tawar yang di dalamnya tidak mengandung unsur soda seperti sabun atau deterjen, seperti misalnya air sungai, air ledeng, maupun juga air sisa dapur yang tidak ditemukan unsur sabun di dalamnya. Anda juga harus mengetahui tentang cara budidaya ikan gurame di kolam tembok.

Kami menyarankan anda untuk membaca beberapa informasi penting lainnya seperti: