Budidaya lele menjadi salah satu jenis usaha dibidang agribisnis yang cukup menjanjikan sebagaimana cara budidaya ikan gurame di kolam tembok. Potensi usaha ini juga masih sangat terbuka mengingat permintaan ikan lele dipasaran selalu stabil. Selain itu juga, harganya yang terbilang cukup ekonomis tentu membuat para konsumen memburunya. Belum lagi para pemilik usaha dan warung makan yang menyajikannya sebagai menu, tentu membutuhkan stok yang kontiyu setiap harinya.
Budidaya lele juga menjadi salah satu usaha yang cukup populer dan bisa menghasilkan omset yang cukup menggiurkan aebagaimana cara budidaya gurame di kolam tanah . Namun, tentunya budidaya ini tidak berjalan mulus begitu saja, sebab tentunya ada kendala-kendala yang harus dihadapi.
Cara Budidaya Lele di Musim Hujan
Salah satunya ialah, saat tiba musim penghujan, sebab ikan lele sangat rentan terhadap cuaca terutama di musim penghujan. Jika anda tetap ingin melakukam budidaya pada musim hujan maka sebaiknya simak 6 cara budidaya ikan lele di musim hujan beserta tips perawatannya.
1. Pemilihan Lokasi
Kunci utama dalam budidaya lele di musim hujan adalah pemilihan lokasi yang tepat. Pemilihan lokasi harus dilakukan dengan seksama agar tentunya keberlangsungan budidaya lele dapat berlangsung sebagaimana cara budidaya ikan gabus di koam beton . Lokasi yang tepat untuk budidaya lele tentu harus memiliki kriteria seperti di bawah ini :
- Lokasi yang dipilih haruslah bebas dari banjir .
- Sekain banjir lokasi juga harus bertempat pada daerah yang tidak digenangi air, terutama saat musim hujan.
- Lebih baik pilih lokasi dengan permukaan tanah yang lebih tinggi.
- Selain itu, lokasi kolam jugaharus dekat dengan sumber air, sehingga memudahkan pada saat penggantian air kolam.
- Pastikan lokasi dapat selalu diawasi sehingga keamanan kolam dapat terjaga dengan baik.
2. Pembuatan dan Pengelolaan Kolam
Ikan lele sangat baik dibudidayakan di dalam kolam, dalam hal ini direkomendasikan untuk menggunakan kolam terpal seperti juga pada cara budidaya ikan patin di kolam terpal , selain lebih murah budidaya lele di kolam terpal juga lebih efektif dan efisien.
Beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam pembuatan kolam terpal adalah :
- Jika anda telah memiliki kolam terpal lama, maka anda bisa menggunakannya.
- Sebab jika memutuskan membuat kolam baru maka anda harus melakukan perlakuan dari awal kembali.
- Seperti memberikan kapur, tanah dan kotoran terlebih dahulu.
- Lalu membiarkannya selama beberapa waktu, baru diisi air dan didiamkan lagu baru setelahnya dapat di taburkan benih.
- Namun, jika menggunakan kolam lama maka anda cukup membersihkannya, mengeringkannya terlebih dahulu.
- Kemudian diisi air baru, dan dapat di terbarkan benih ikan lele.
3. Pemilihan Benih
Dalam budidaya lele selain faktor teknis, terdapat juga faktor lain yakni kualitas benih yang digunakan sebagaimana cara budidaya ikan mujair di kolam terpal .
Sebaiknya pilih benih yang benar-benar berkualitas sehingga hasil panen anda nantinya akan melimpah. Kriteria benih lele yang baik antara lain adalah sebagai berikut :
- Benih merupakan anakan yang berumur 1-2 minggu.
- Warna kulit lele harus mengkilap.
- Paling terpenting adalah benih harus sehat dan tidak terpapar hama dan penyakit.
- Ukuran benih seragam, tidak ada yang besar sekali atau kecil sekali.
- Benih lele tidak mengalami cacat dan sempurna bagian tubunhnya.
- Memiliki pergerakan yang aktif.
- Ukuran benih sudah mencapai 2-3 inchi.
- Untuk pencegahan sebaiknya oleskan anti jamur pada benih, agar saat dintebar benih ikan lele aman dari infeksi jamur.
- Perhatikan juga kepadatan kolam saat ikan ditebar, jumlah ideal untuk 1 hektare kolam adalah 2.500-3.000 benih.
- Jika lebih dari itu, dikhawatirkan akan menyebabkan banyak gangguan baik kesehatan ikan sendiri serta juga pertumbuhannya tidak optimal.
4. Manajemen Pakan dan Budidaya Lele
Dalam permberian pakan yang harus benar-benar diperhatikan adalah jumlah pakan yang di berikan. Sering kali para pembudidaya lele yang baru pertama kali cenderung jor-joran dalam memberikan pakan. Pada akhirnya banyak pakan yang tidak termakan sehingga menjadi sisa pakan yang kemudian membusuk dan meningkatkan resiko serangan penyakit.
Karena itu, dalam manajemen pemberian pakan terutama dimusim hujan sebagaimana cara budidaya lele sangkuriang di kolam tembok , sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini :
- Pada saat lele berumur 10 hari setelah tebar, maka berikan 20% jumlah pakan sesuai dengan bobot ikan yang ditebar
- Berikan makanan setiap hari dengan dosis seperti diatas.
- Saat ukuran ikan telah mencapai 3 inch maka berikan 12-15% pakan sesuai dengan ukuran berat badannya.
- Setelah berumur 1 bulan setelah tebar maka berikan sisa stok 5% pakan sesuai dengan ukuran berat tubuhnya.
- Lakukan pengukuran rata-rata dengan mengambil 10 sampel ikan lele.
- Kemudian timbang sampel keseluruhan dan bagi dengan jumlah sampel.
- Sebagai contoh, berat 10 ekor lele adalah 2 kg, jadi bagi 2kg dengan 10 ekor lele.
- Maka hasilnya adalah 200 gram untuk berat seriap.satu ekor lele.
- Direkomendasikan pemeberian pakan dilakukan pada pagi hari dan malam hari.
- Sebaba pada malam hari merupakan aktifitas lele untuk makan atau mencari makan.
- Berikan pakan sesuai dengan takaran perbandingan bonot tubuh.
- Jika terlalu sedikit memebri pakan maka pertumbuhan tidak akan optimal.
- Sebaliknya jika terlalu vanyak memberi maka maka dikhawatirkan akan membuat kolam menjadi penuh sisa makanan.
- Sehingga meningkatkan resiko penyakit pada ikan lele.
- Selain itu, juga akan membebani biaya pakan menjadi semakin membengkak.
5. Manajemen Pemeliharaan Saat Musim Hujan
Musin hujan menjadi musim yang paling tidak menguntungkan dalam budidaya lele. Sebab pada saat itu, kemungkinan ikan lele terserang penyakit dan jamur lebih besar sebagaimana juga pada cara budidaya gurame di kolam tanah.
Sehingga dapat meningkatkan resiko kematian ikan dan kegagalan panen. Untuk menyikapi hal tersebut makaanda harus melakukan langkah-langkah berikut untuk mempetahankan pertumbuhan lele agar hasil panen tetap optimal.
- Pergantian Air Secara Teratur
Pengantian air menjadi elemen penting dalam budidaya lele di musim hujan. Sebab sanitasi kolam harus benar-benar terjaga, apalagi jika koolam berada di luar ruangan yang tanpa naungan. Maka air hujan akan leluasa jatuh ke kolam. Jika tidak dibersihkan atau diganti maka campuran air hujan dam kolam akan bisa menganggu pertumbuhan ikan. Karenanya lakukan pergantian air kolam setiap 15 hari sekali. Itulah yang paling penting dalam cara budidaya lele di musim hujan.
- Jaga kondisi Air
Selaim melakukan pergantian maka amda juga harus menjaga kondisi dan volume air di kolam. Hujan yang terus menerus pasti akan membuat volume air kolam bertambah. Oleh karena itu, kurangi volume air kolam dan sisakan hanya setinggi dua langkah kaki saja.
- Berikan Obat Anti Jamur Secara Rutin
Oleskan juga obat anti jamur pada lele, terutama bagi lele yang sudah terinfeksi jamur sebaiknya dipisahkan atau di buang. Hal ini dilakukan agar tidak menulari ikan lain yang sehat. Musim hujan tentunya memperparah serangan jamur. Sehingga tentunya anda harus benar-benar memperhatikan hal ini.
- Mengurani Kadar Amoniak Dalam Kolam
Musim hujan juga membuat kadar amonial dalam kolam bertambah. Sebab kotoran dan air hujan memgandung amoniak, yang tentunya jika bercampur maka akan membuat kadr amoniak meningkat. Karenanya anda bisa memberikaN Ganonox (obat yang bisa mengeluarkan gas amoniak). Berikan sesuai dosis anjuran dalam kemasan.
6. Panen Lele
Pada budidaya lele di musim hujan panen dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 3-4 bulan setelah tebar seperti pada cara budidaya belut di air jernih . Atau pada saat ikan telah mencapai ukuran standar pasaran.
Panen besar dilakukam dengan mengeringkan air kolam, sehingga anda akan leleuasa untuk memjaring ikan yang berada di atas kolam. Lakukam dengan hati-hati, juga segera simpan diwadah yang dingin dan berair agar ikan tetap segar.
Itulah 6 cara budidaya lele di musim hujan beserta tips perawatannya. Semoga dapat menjadi panduan bagi anda. Selamat mencoba, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.