7 Cara Budidaya Burung Beo dan Perawatannya Paling Mudah

Burung beo merupakan jenis burung peliharaan yang cukup familiar bagi masyarakat indonesia. Burung ini amat digemari sebab memiliki keerdasan yang amat tinggi. Hal unik lainnya yang di tunjukkan oleh burung yang satu ini adalah kemampuannya dalam menirukan bunyi atau suara manusia.

Tentunya kemampuan ini hanya dimiliki oleh burung beo, sehingga hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga membuat burung ini banyak dipeliharan oleh kalangan pecinta burung hias sebagaimana juga cara budidaya burung merpati .

Dari beberapa jenis burung beo, jenis burung beo nias merupakan burung yang relatif banyak dilirik dan dibudidayakan. Beo nias memiliki warna bulu yang gelap berwarna hitam dengan warna kuning pada bagian leher dan sedikit warna putih pada bagian sayap. Warna paruh beo nias ini didominasi dengan warna orange dengan bagian ujung berwarna kuning. Habitat alami burung beo ini adalah pada hutan dan hidup di pohon yang tinggi.

Peluang usaha budidaya beo ini masih cukup terbuka lebar di depan mata. Selain permintaan pasar yang cukup signifikan tentunya didukung dengan lokasi yang strategis sebagaimana cara budidaya entok . Sebab secara alamiah habitat beo nias juga tersebar di sepanjang wilayah Indonesia. Tentunya hal ini menjadi sebuah peluang tersendiri yang bisa dimanfaatkan untuk menggali pundi-pundi rupiah. Apalagi bagi anda yang memiliki hobi dan sudah cukup familiar dengan burung hias. Berikut 7 Cara Budidaya Burung Beo Nias paling mudah.

1. Memilih Indukan

Tahapan awal dalam budidaya adalah tentunya dengan memilih indukan burung beo sebagaimana tips budidaya ayam kampung petelur bagi pemula . Indukan baik jantan maupun betina haruslah dipilih yang berkualitas. Tentunya dengan indukan yang berkualitas maka diharapkan akan bisa menghasilkan anakan yang berkualitas juga. Untuk membedakan ciri antara beo jantan dan betina, maka dapat dilihat dari ciri-ciri berikut ini :

  • Burung beo yang ideal dijadikan indukan adalah minimal yang berusia 11-12 bulan atau sekitar 1,5 tahun.
  • Beo jantan akan lebih pemalu dibandingkan beo betina.
  • Ketika bertengger beo jantan akan lebih banyak menundukkan kepalanya dan membungkukkan wajah.
  • Sebaliknya beo betina akan menegakkan kepalanya layaknya burung yang superior.
  • Dari ukuran mata dan kepala,keduanyapun dapat dibedakan dimana ukuran mata dan kepala beo jantan lebih besar ketimbang beo betina.

2. Menyiapkan Kandang

Tahap kedua, yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang untuk budidaya beo sebagaimana cara budidaya burung gelatik putih . Kandang dapat dibuat sebagaimana kandang burung lainnya, namun dengan ukuran yang lebih besar. Tambahkan alas pada bagian dasar kandang untuk menampung kotoran.

Jangan lupa juga tanbahkan tempat minum dan makan yang natinya akan digunakan saat burung mulai dimasukkan ke kandang. Dalam satu kandang idealnya dimasukkan dua burung satu jantan dan satu betina. Lokasi kandang juga harus diperhatikan, letakkan kandang di lokasi yang mendapatkan cahaya matahari cukup.

3. Menjodohkan dan Mengkawinkan Indukan

Untuk memulai proses budidaya maka kedua indukan harus terlebih dahulu dijodohkan sebagaimana cara budidaya burung pleci kacamata . Perjodohan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengkawinkan kedua indukan. Tahapan menjodohkan indukan beo cukup gampang-gampang susah. Namun, anda bisa menggunakan cara sebagai berikut :

  • Masukkan kedua indukan beo kedalam kandang yang berbeda.
  • Kemudian dekatkan kandang keduanya.
  • Biarkan kedua burung saling berkenalan terlebih dahulu.
  • Setelah kedunya menunjukkan sinyal ketertarikan maka kesuanya dapat dijadikan satu kandang.
  • Setelah ini, maka kedua burung akan kawin.
  • Jangan lupa jemur kedua indukan saat pagi hari , dan masukkan kembali kedalam ruangan saat cuaca terik.
  • Setelah perkawinan sukses maka indukan betina akan menunjukkan ciri lebih berisik dan berkicau terus menerus.
  • Maka saat ini indukan betina harus di pindahkan ke tempat penangkaran yang digunakan untuk menetaskan telur. 

4. Persiapan  Menetaskan Telur

Setelah indukan siap bertelur maka tahapan selanjutnya adalah menyiapkan sarang yang ideal sebagaimana cara budidaya burung emprit . Sarang dibuat sebagaimana pada habitat aslinya yakni dengan memasukkan ranting dan daun-daun kering. Pada saat siap bertelur biasanya indukan betina akan menghasilkan 3-4 butir telur. Telur akan dierami selama 14 hari dan setelahnya akan mulai menetas.

5. Menetaskan Telur

Setelah telur menetas, maka sebaiknya biarkan indukan berina merawat anak-anaknya sendiri seperti cara budidaya burung cucak  jenggot . Jangan langsung dipisahkan sebab dikhawatirkan akan dapat membuat anakan atau piyik mengalami stres.

Apalagi pada masa awal menetas tentunya anakan belum banyak ditumbubi bulu sehingga kondisi stres dapat menyebabkan anakan akan rentan terserang infeksi. Biarkan indukan merawat dan menjaga anak-anaknya sendiri sampai dengan anakan benar-benar siap dilepas di kandang sendiri. Nantinya jika ingin dicampur sebaiknya campur hanya dengan indukan betina, dikhawatirkan jika di campur dengan indukan jantan akan bisa menyebabkan pertengkaran.

6. Perawatan dan Pemeliharaan

Peneliharaan dan perawatan dalam budidaya beo meliputi beberapa hal sebagaimana cara budidaya burung cendet , antara lain sebagai berikut :

  • Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan dengan memberikan pelet dan kroto untuk menambahkan nutrisi pada burung beo. Pemberian pakan dilakukan setiap 2 kali dalam sehari yakni pada pagi dna sore hari. Isikan pakan secukupnya ledalam wadah pakan dan boarkan burung beo sendiri yang nanti akan menyantapnya. Jangan lupa juga isiskan air minum dan selalu ganti dengan sir minum bersih setiap harinya. Pada saat mulai akan bertelur maka tambahkan vitamin dan suplemen untuk menambah tenaga indukan dalam mempersiapkan masa bertelur. 

  • Sanitasi Kandang

Sanitasi kandang merupaka  poi penting dalam budidaya burung beo sendiri. Kebersihan kandang menjadi faktor utama dalam standarisasi kesehatan burung beo sendiri. Kandang harus dibersihkan setiap hari atau minimal 2 hari sekali.
Dengan cara membuang kotoran atau sisa-sisa makanan di dalam kandang. Sebaiknya waktu yang tepat untuk membersihkan kandang dilakukan pada pagi hari. Sehingga setelah dibersihkan kandang dapat langsung dijemur agar kering. Perlu diperhatikan bahwa kandang tidak boleh lembab yang dapat menyebabkan resiko serangan penyakit.

  • Penanggulangan Hama dan Penyakit 

Dalam budidaya burung beo, penanggulangan hama dan penyakit dilakukan dengan cara preventif. Dimana selain dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang. Dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan rutin mengggunakan desinfektan terutama seelah kandang dibersihkan. Hal ini tentu akan dapat menjadi upaya pencegahan terhadap penyebaran berbagai jenis penyakit atau virus dan bakteti yang hidup di dalam kandang.

  • Memandikan Beo Nias

Memandikan beo merupakan salah satu rutinitas yang penting dan bisa dilakukan sendiri. Hal ini juga merupakan upaya untuk menjaga kesehatan burung beo. Anda bisa memandikan burung beo setiap 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari. Dengan cara menyemprotkan air dengan debit ringan dan membiarkan burung beo bermain dengan cipratan ini. Burung beo sendiri akan sangat menyukai aktifitas ini. Jangan lupa setelah dimandikan burung beo dijemur selama kurang lebih satu jam untuk mengeringkan bulunya.

7. Pemeliharaan Anakan 

Untuk pemeliharaan anakan sendiri sebaiknya dilakukan dengan cara yang efektif dan hati-hati sebagaimana dalam cara budidaya burung nuri kepala hitam .
Berikan pakan dan vitamin yang lembut dan lunak bagi anakan yang berusia satu minggu. Setelah anakan cukup dewasa maka anda bisa memberikan pakan pelet khusus anakan beo.

7 Cara Budidaya Burung Beo Nias paling mudah. Tentunya dapat menjadi panduan bagi anda yang ingin mencoba peruntungan dalam bisnis ini. Selamat mencoba semoga artikel ini dapat bermanfaat.