Memelihara unggas sebaiknya memang bukan hanya dijadikan sebagai hobi. Pasalnya, ternyata membudidayakan unggas, seperti ayam, bebek, dan burung, dapat memberikan Anda penghasilan yang menjanjikan. Jika Anda berminat untuk mengetahui cara budidaya burung puyuh rumahan, artikel ini mungkin akan membantu.
Meski sama-sama unggas, cara budidaya burung puyuh berbeda jika dibandingkan dengan cara budidaya ayam atau cara budidaya bebek. Kenapa demikian? Karena burung puyuh bukanlah jenis unggas yang umum dipelihara atau dijadikan hewan ternak. Burung jenis ini biasanya hidup liar di hutan. Meski begitu, bukan tidak mungkin Anda dapat membudidayakannya di rumah.
Di mana pun Anda berada, di perkotaan maupun pedesaan, kini cara budidaya burung puyuh rumahan telah dipraktikkan. Nyatanya, pemeliharannya tidak terlalu sulit asalkan Anda memperhatikan beberapa hal dalam perawatan burung puyuh.
Seperti apa cara budidaya burung puyuh rumahan itu? Untuk lebih jelasnya, simak uraian singkatnya di bawah ini.
Menyiapkan Kandang
Kandang burung puyuh berbentuk rak-rak yang tersusun rapi, hampir mirip dengan kandang ayam petelur tetapi lebih kecil. Untuk kandang berukuran panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan lebar 100 cm, biasanya akan mampu memuat sekitar 90 sampai 100 ekor burung puyuh anakan. Untuk induk, ukurannya tinggal menyesuaikan besar tubuh burung puyuh itu sendiri.
Terlepas dari ukuran, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum memelihara burung puyuh.
- Lokasi Kandang
Cara budidaya burung puyuh rumahan, tentu peletakan kandangnya bisa dilakukan di dalam atau area dekat rumah. Akan tetapi, Anda tidak boleh meletakkan kandang sembarangan di dekat dapur atau di lokasi dekat pembuangan limbah.
Burung puyuh semula adalah burung liar, jadi pelihara ia di area yang tidak terlalu dekat dengan manusia atau kebisingan. Seandainya Anda terpaksa memelihara burung puyuh di dalam rumah pun, pilih ruangan yang sekiranya tidak banyak digunakan untuk keluar masuk orang. Gunakan tempat yang tidak bising karena dikhawatirkan burung puyuh menjadi stres dan tidak berkembang dengan baik, atau kemungkinan terburuk, mati.
- Suhu dan Kelembapan
Setelah menemukan lokasi kandang yang tepat, jangan langsung letakkan kandang di sana. Perhatikan dulu suhu udara dan kelembapan ruangan atau area sekitar kandang. Apakah akan mendapatkan sinar matahari yang cukup atau apakah butuh diberikan penerangan, dan lain sebagainya.
Agar kandang tidak lembap dan tetap nyaman ditempati burung puyuh yang akan Anda pelihara, atur letak kandang agar senantiasa mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kelembaban ruangan (jika di dalam ruangan) yang ideal untuk burung puyuh adalah 30 hingga 80 persen. Penerangan lampu sekitar 24-40 watt di siang hari dan 60 watt di malam hari. Sedangkan suhu udara yang dibutuhkan adalah 20 sampai 25 derajat Celcius.
- Sanitasi
Selalu jaga kebersihan kandang. Kalau perlu, bersihkan dua kali setiap hari, pagi dan sore. Kebersihan kandang juga penting untuk menjaga agar burung puyuh Anda terhindar dari penyakit unggas.
Bukan itu saja, untuk mempermudah proses pemeliharaan dan kebersihan, pilih lokasi yang dekat dengan sumber air.
Pilih Burung Puyuh Bibit Unggul
Burung puyuh dapat dikonsumsi dagingnya, sama seperti unggas-unggas yang lain. Daging burung ini juga sudah banyak digemari di masyarakat. Oleh sebab itu jika Anda berencana membudidayakan burung puyuh yang ingin dimanfaatkan dagingnya, pilihlah bibit burung puyuh unggul.
Pertama-tama yang harus Anda lakukan ialah memilih burung puyuh jantan dan betina yang sudah tidak memproduksi telur. Karena di sini, kita membahas cara budidaya burung puyuh rumahan yang hanya akan dijadikan burung puyuh pedaging.
Kedua, tentunya Anda harus memilih burung yang sehat, tidak pernah sakit, dan tidak sedang terserang penyakit. Penyakit unggas dapat berbahaya juga pada manusia. Karenanya jangan disepelekan. Apalagi Anda akan mengonsumsi dagingnya.
Pemberian Pakan
Burung puyuh yang dibudidayakan untuk dikonsumsi dagingnya, hendaknya diberi makan teratur dengan pakan yang kaya akan nutrisi. Pakan atau ransum burung puyuh tentu saja berbeda jauh dengan pakan yang diberikan untuk cara budidaya ayam hutan hijau, tetapi ransum untuk burung puyuh juga cukup mudah ditemukan di pasaran.
Pakan burung puyuh ada yang berupa tepung, remah-remah, atau pallet. Pakan tepung biasanya diberikan untuk burung puyuh yang masih berumur di bawah 3 minggu. Untuk burung puyuh dewasa, biasanya diberi ransum berbentuk butiran-butiran kasar atau crumble. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore.
Pencegahan Penyakit
Kalau untuk masalah yang satu ini, alangkah baiknya jika Anda menghubungi dinas kesehatan setempat begitu melihat tanda-tanda burung puyuh Anda sakit, apalagi jika banyak yang mati. Untuk mengantisipasi, mintalah dinas kesehatan atau dokter hewan memberikan vaksinasi agar terhindar dari berbagai penyakit.
Langkah antisipasi lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan menjauhkan unggas yang sakit dari yang masih sehat.
Proses Panen
Memanen burung puyuh dewasa yang sudah tidak bertelur lagi untuk dikonsumsi dagingnya terdengar lebih mudah. Setelah merawatnya beberapa pekan, Anda sudah bisa menjual sejumlah burung puyuh ke pemesan atau untuk dikonsumsi sendiri. Asalkan, burung puyuh Anda sehat dan gemuk yang artinya dagingnya banyak.
Perlu diperhatikan bahwa tidak hanya daging burung puyuh yang dapat dimanfaatkan, bulunya pun bisa. Konon, bulu burung puyuh bisa dibuat menjadi berbagai kerajinan tangan seperti halnya bulu bebek atau angsa yang diproduksi menjadi shuttlecock.
Jika sudah memahami tahapan-tahapan awal cara budidaya burung puyuh di atas, kini Anda sudah siap menjadi peternak burung puyuh skala rumahan. Jangan takut untuk mencoba dan terus belajar dari para peternak yang ada karena sudah lebih berpengalaman di lapangan. Lebih dari itu, kotorannya juga dapat Anda manfaatkan sebagai pupuk kandang.