4 Cara Budidaya Ikan Cupang Kuping Gajah Mudah

Ikan cupang merupakan salah satu hewan budidaya yang kerap kali dijadikan sebagai peliharaan. Ikan yang masuk dalam genus Betta ini memiliki banyak varian, salah satu diantaranya yaitu ikan cupang kuping gajah. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari biaya pemiliharaan, pembelian, dan perawatan yang terbilang lebih murah.

Ikan cupang gajah merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki bentuk serta karakter unik sekaligus cenderung agresif pada waktu mempertahanan wilayahnya. Selain sangat mudah dirawat, seperti cara budidaya jentik nyamuk untuk ikan cupang, cara budidaya ikan cupang kuping gajah tak membutuhkan perawatan air terlalu ribet, sebab ikan jenis ini masuk dalam katagori hewan dapat berkembang kendati air yang ditinggali kekurangan oksigen.

Cara Budidaya Ikan Cupang Kuping Gajah

Tak jauh berbeda dengan cara budidaya ikan cupang petarung, cara budidaya ikan cupang kuping gajah tak perlu menggunakan tempat yang lebar dan dapat dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai pengalaman memelihara hewan sekalipun.

Agar mendapatkan ikan cupang kuping gajah berkualitas, berikut merupakan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pemula, antara lain :

  1. Pilih Indukan Berkualitas

Pemilihan indukan ikan cupang kuping gajah berkualitas akan berpengaruh pada anakannya, sebab indukan berkualitas biasanya menurunkan anakan yang berkualitas pula. Sangat disarankan untuk memilih indukan dengan warna cerah serta tak memiliki penyakit dan juga cacat tubuh.

Untuk mendapatkan indukan berkualitas, anda dapat mengunjungi tempat penjualan ikan terpercaya disekitar rumah ataupun bisa menanyakan pada pembudidaya yang sudah memiliki pengalaman agar mendapatkan informasi sesuai kebutuhan Anda.

  1. Menyiapkan Kadang atau Tempat Tinggal

Setelah berhasil mendapatkan indukan ikan cupang kuping gajah berkualitas, hal yang perlu disiapkan selanjutnya adalah menyiapkan tempat tinggal atau kandang bagi ikan untuk berkembang biak. Yang perlu diketahui, jangan langsung menempatkan dua ikan cupang dalam satu wadah sebab mereka dapat bertarung secara sendirinya, khusunya bagi sang jantan.

Terdapat berbagai macam pilihan tempat tinggal untuk hewan ternak anda, misalnya cara budidaya ikan cupang di akuarium dan cara budidaya ikan cupang di kolam beton. Bisa disesuaikan dengan ketersediaan lahan yang dimiliki dengan menggunakan botol atau akuarium.

Untuk proses adaptasi, pada saat memasukan indukan ikan cupang yang baru dibeli, sebaiknya memberikan air yang akan anda gunakan kedalam tempat ikan dari penjual. Setelah proses adaptasi dirasa cukup baru ikan dimasukkan ketempat dimana dia kan berkembang biak.

  1. Suhu dan Kualitas Air

Untuk suhu yang disukai ikan cupang kuping gajah adalah 76 hingga 81 Fahrenheit atau setara dengan 24 – 27  derajat celcius. Sedangkan air yang disukai oleh ikan cupang ialah sedikit asam pada kisaran pH 6.5 hingga 7.5. disarankan untuk menggunakan air conditioner atau dechlorinater untuk menjaga air yang anda gunakan menjadi aman untuk budidaya ikan cupang kuping gajah.

Selain itu, jika dibutuhkan penggunaan thermometer dalam akurium bisa membantu memantau suhu dimana tempat ikan hidup. Penggunaan filter diperlukan untuk mengurangi kadar amonia, nitrat dan menjaga bakteri sehat.

Salah satu keberhasilan cara budidaya ikan cupang kuping gajah ialah dengan menjaga suhu serta kualitas air, sebab bila kondisi air terlalu dingin ikan akan mudah sakit serta potensi untuk mati lebih tinggi. Maka itu hindari terjadinya perubahan suhu serta kualitas air secara drastis.

Tak kalah pentingnya juga, pemberian air harus bebas dari klorin serta kontaminan lainnya. Bila menggunakan air keran, usahakan menggunakan betta water conditioner sebagai cara menghilangkan klorin, chloramine, logam berat lainnya, serta amonia. Hal ini berfungsi untuk mencegah adanya potensi bahaya ataupun kematian pada ikan budidaya.

  1. Pemberian Pakan

Pemberian pakan alami ikan cupang bisa berupa pelet khusus, udang laut beku, kutu air, maupun bloodworms. Berikan pakan 2 kali dalam sehari, pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, jangan berlebihan secukupnya saja. Sebab terlalu banyak memberikan pakan tak baik untuk kebersihan tempat tinggal ikan, serta dikhawatirkan dapat mengendap serta membusuk didalam dasar air.

Penggunaan takaran, misalnya sendok teh dapat digunakan untuk mengontrol pemberian makanan ikan cupang. Selain itu, botol air mineral yang sudah diberi selang juga bisa difungsikan untuk memberikan pakan cupang, dengan cara memasukkan kutu air kedalam botol kemudian disemprotkan satu per satu ke dalam akurium.

Selain pakan yang sudah disebutan tadi, anda juga bisa memberikan selingan setiap 2 hari sekali dengan jantik nyamuk. Tak hanya dijadikan sebagai selingan, jentik nyamuk dapat pula dijadikan sebagai makanan pokok untuk ikan cupang.

  1. Pergantian Air

Kendati dapat hidup pada air dengan kadar oksigen sedikit, supaya ikan cupang tetap sehat, dianjurkan untuk menganti 50 persen air dalam akurium setiap harinya dengan cara menyedot menggunakan selang plastik. Untuk pergantian air secara total dilakukan setiap seminggu sekali.

Agar terbebas dari cendawan maupun bakteri, botol atau akuarium dicuci bersih lalu dijemur. Selain itu bisa juga merendamnya dengan larutan PK dosis tinggi selama kurang lebih 1 hingga 2 jam, kemudian wadah dicuci bersih dan dijemur.

Perlu diingat, terlambat mengganti air dapat meyebabkan penyakit. Sisa pakan atau kotoran cupang yang mengendap dibagian dasar kolam bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, misalnya velvet, busung, white spot, dan berak putih.

  1. Pemijahan

Tak begitu jauh dengan cara budidaya ikan cupang petarung, proses pemijahan dilakukan bila mana ikan sudah memasukan fase gonad alias siap untuk kawin. Berikut merupakan ciri-cirinya :

  • Bagi ikan cupang jantan. Harus memiliki usia 4 – 8 bulan, mempunyai gerak lincah sekaligus agresif, memiliki badan panjang, dan sirip ikan panjang berwarna.
  • Ikan cupang betina. Usianya harus 3 – 4 bulan, memiliki gerakan agak lambat dan tidak agresif, warna sirip kurang menarik dan nampak kusam sekaligus pendek. Perutnya terlihat buncit serta badannya membulat.

Jika indukan sudah siap kawin, maka proses pemijahan bisa segera dilakukan. Untuk proses pemijahan dibutuhkan wadah berupa baskom kecil berdiameter kurang lebih 30 cm dan dalamnya 20 cm, serta berikan tumbuhan air. Jangan lupa untuk menyiapkan toples atau gelas dengan ukuran kecil sebagai tempat penyimpanan sementara ikan cupang betina.

Setelah itu, lakukan langkah-langkah dibawah ini :

  • Isi baskom setinggi 10 cm dengan air bersih, lalu diamkan selama 12 – 15 jam. Kemudian berikan tanaman air didalam baskom, jangan terlalu banyak agar pasokan oksigen tercukupi. Tanaman air disini berperan untuk tempat berlindung bagi anakan ikan cupang.
  • Masukkan indukan cupang jantan kedalam baskom, biyarkan sendiri selama seharian penuh. Selanjutnya, masukkan indukan betina kedalam gelas yang sudah disiapkan tadi. Tentunya gelasnya diisi dengan air, lalu masukkan kedalam baskom. Ini berfungsi untuk merangsan sang jantan agar membentuk gelembung udara sebagai peyimpanan telur.
  • Bila gelembung udara sudah mulai terlihat maka segera masukkan sang betina kedalam baskom bersama sang jantan. Untuk proses pemijahan atau penyatuan indukan disarankan pukul 7 hingga 10 pagi atau 4 – 6 sore.
  • Bila proses pemijahan sudah berlangsung, segera pindahkan baskom ke tempat yang lebih gelap, sebab pada dasarnya ikan cupang betina sangat pealu serta sensitif pada waktu proses perkawinan berlagsung.
  • Saat proses pemijahan telah berlangsung, segera pindahka si betina agar tak memakan telur-telurnya. Namun tak dengan si jantan, sebab sang jantan aka bertugas mengambil telur yang telah dibuahi lalu menyimpannya kedalam gelembung udara.
  • Proses perubahan dari telur menjadi burayak berlangsung selama 24 jam. Pasca 3 hari sejak telur mentas sudah bisa diberikan paka berupa kutu air.
  • Setelah burayak berusia 2 minggu, indukan jantan lalu dipindahkan dari tempat pemijahan. Diwaktu yang sama, burayak juga dipindahkan ke tempat lebih besar. Burayak kan menjadi ikan setelah berusia 45 hari setelah proses penetasan.