4 Cara Budidaya Kutu Air dengan Susu Paling Mudah bagi Pemula

Kutu air merupakan merupakan sebutan umum bagi crustascea kecil penghuni air. Meskipun namanya kutu namun ia bukanlah merupakan jenis serangga atau kenis parasit sebagaimana kutu rambut. Atau kutu yang hidup di luar air. Secara taksonomi heqan yang disebut kutu air yang paling umum dikenal dari genera Daphnia. Serta beberapa jenis lainnya yakni Cyclop, Bosmina dan Diaptomus.

Kutu air merupakan kelompok zooplankton sehingga merupakan pakan alami bagi hewan-hewan air. Tentunya seiring dengan berkembangnya budidaya ikan hias maka kebutuhan akan kutu air juga mengikuti sebagaimana cara budidaya ulat kandang pakan burung.  Sebab anakan ikan hias seperti burayak cupang atau anakan ikan hias lainnya pasti akan membutuhkan pakan alami berupa kutu air serta cara budidaya semut jepang . Mengingat ukuran tubuh mereka masih kecil sehingga pastinya juga membutuhkan pakan yang berukuran kecil.

Dengan melihat hal ini, maka tentunya budidaya kutu air mampu menjadi sebuah peluang dan potensi bisnis yang menjanjikan sebagaimana cara budidaya cacing sutra . Selain itu juga, bisa dibilang bahwa budidaya kutu air cukup mudah dan pastinya bisa dilakukan oleh anda sebagai pemula sekalipun. Oleh sebab itu, untuk mempermudahnya mari kita simak uraian singkat mengenai 4 cara budidaya kutu air dengan susu paling mudah bagi pemula.

1. Menentukan Jenis Kutu Air untuk Budidaya

Tahap awal dalam budidaya ini adalah menentukan jenis kutu air yang akan dibudidayakan sebagaimanana cara budidaya yuyu sawah . Dalam hal ini, umumnya terdapat dua jenis kutu air yang relatif mudah dibudidayakan yakni jenis Daphnia dan moina.

Jenis ini sendiri relatif sangat mudah dibudidayakan serta bibitnya juga mudah ditemukan. Keduanya masih kedalam jenis dan family udang renik Anthropoda. Untuk mengenal lebih jauh, mengenai kedua jenis kutu air ini, maka simak penjelasan singkat berikut ini :

  • Daphnia magna

Jenis ini biasa hidup bergerombol dipermukaan air dengan membentuk  warna merah kehitam-hitaman. Biasanya hanya memiliki panjang ukuran tubuh 1,5 mm saja. Warna asilnya adalah warna coklat kemerahan. Bagian kepala dilengkapi dengan antena sedangkan bagian ekornya berbentuk lancip.

Anda dapat mudah menemukannya dialam bebas. Sebab kutu air jenis Daphnia ini banyak ditemukan di danau, rawa, waduk ataupun kolam. Pada suhu 26-30 derajat celcius dan pH 6,5-7,5. Daphnia merupakan jenis kutu air yang mudah sekali ditemukan. Jenis ini juga mampu berkembang biak baik secara seksual maupun aseksual. Sehingga pastinya jumlahnya akan selalu meningkat banyak.

Pada perkembangbiakan secara seksual Daphnia jantan dan betina akan melakukan perkawinan untuk bisa memperoleh anak. Sedangkan jika perkembangbiakan berlangsung secara aseksual maka Dapnia dapat menetaskan telur tanpa perlu dibuahi. Daphina dapat bereproduksi setai hari dalam siklus 34 hari. Dimana setiap harinya ia akan mampu mengjasilkan telur dan jumlahnya bisa mencapai 39 anakan perharinya. Bahkan ada jenis Dapnia Magma yang bisa menghasilkan 100 telur setiap harinya.

  • Kutu Air Moina

Moina memiliki ciri yakni memiliki rambut pada bagian perut yang jumlahnya sekitar 10 biji. Rambut tersebut disebut sebagai rambut getar ataupun sillia. Pada bagian punggungnya juga terdapat tumbuj rambut yang kasar. Jika anda mencarinya di alam bebas, maka mungkin anda akan sedikit kesulitan. Sebab rata-rata Moina bercampur siklus hidupna dengan Daphnia sehingga pastinya anda akan sulit untuk memisahkan keduanya.

Sebagaimana juga dengan Daphnia, Moina juga hidup diperairan dengan suhu ideal 26-30 derajat celcius serta pH 6,5-7,5. Moina ini dapat dengan mudah anda dapatkan di sungai-sungai, rawa, waduk, kolam atau juga danau. Hampir disemua perairan tawar moina dapat ditemukan dengan mudah.

Perkembangbiakan Moina juga hampir sama dengan Daphnia. Dimana dapat secara seksual maupun aseksual. Namun, tentunya terdapat perbedaan dimana siklus kelahiran Monia lebih pendek. Jika Daphnia mencapai siklus perputaran 39 hari maka Moina hanya memerlukan 13 hari saja. Setiap harinya Moina mampu berkembangbiak sebanyak 32 ekor. Pastinya ini merupakan pola reproduksi yang cukul cepat dan tentunya akan sangat menguntungkan dalam budidaya kutu air yang anda lakukan.

2. Persiapan Tempat Budidaya

Tahap selanjutnya dalam budidaya kutu air tentunya ialah persiapan tempat budidaya sebagaimana cara budidaya jangkrik untuk pakan burung . Dalam hal ini anda bisa menggunakan ember atau wadah bekas yang sudah tidak terpakai. Untuk detailnya anda bisa menyimak cara berikut ini :

  • Siapkan wadah bekas, seperti baskom atau ember atau juga bak .
  • Anda tidak perlu membeli wadah baru, sebab bak yang pecahpun dapat anda manfaat.
  • Yakni dengan cara terlebih dahulu ditambal.
  • Setelah itu isi dengan air hingga tersisa 3/4 bagian wadah.
  • Untuk lokasi anda bisa meletakkannya di tenpat terbuka atau di tempat yang ternaungi.
  • Jika meletakkannya diluar rumah maka anda wajib waspada saat hujan tiba.
  • Sebab air di dalam wadah dapat meluap dan menghanyutkan kutu air yabg anda budidayakan.
  • Setelah wadah siap, maka anda dapat memasukkan benih.
  • Tentunya anda harus membeli binit kutu air yang banyak di jual di pasaran.
  • Silahkan memutuskan sendiri anda ingin membudidayakan jenis Moina atau Daphnia.
  • Sebab secara teknis teknik budidaya keduanya tidaklah berbeda.
  • Atau anda juga membudidayakan kedua jenis kutu air tersebut.

3. Pemberian Tambahan Media Susu

Susu disini hanyalah sebagai bentuk untuk membuat budidaya berlangsung lebih efektif sebagaimana cara budidaya lobster di kolam terpal . Bukan berarti anda harus menambahkan sebanyak mungkin susu ke media budidaya.

Justru cara ini malah akan membunuh kutu air sekaligus juga membuat bau media menjadi tidak sedap. Oleh sebab itu, maka ikuti tahapan berikut ini untuk mendapatkan budidaya kutu air yang benar.

  • Untuk susu bubuk sendiri anda bisa menggunakan susu bubuk dari berbagai merk.
  • Sesuaikan pemberian susu terdapat media kutu air.
  • Pertama larutkan 10 sendok makan susu bubuk kedalam air 1 liter air.
  • Kemudian aduk hingga merata .
  • Sebagai bahan perbandingan adalah anda dapat memberikan 4 sendok makan kedalam 2 liter media.
  • Artinya jika anda menggunakan bak berkapasitas 10 liter maka anda bisa memberikan 20 sendok makan susu ke media budidaya.
  • Cukup berikan kepermukaan media air, tak perlu mengaduk aduknya.
  • Dengan sendirinya susu akan bisa merata dengan sendirinya.

4. Pemanenan Kutu Air

Setelah satu bulan, maka anda akan melihat perubahan berupa pertambahan populasi di dalam wadah media sebagaimana cara budidaya lele sistem booster . Untuk mengatasi kepadatan yang berlebihan maka anda dapat memindahkannya ke tempat atau wadah yang baru.

Dan lakukan sebagaimana pada poin 3. Anda pastinya sudah bisa memperoleh hasil dari budidaya ini. Semakin banyak qadah biakan yang anda miliki maka akan semakin cepat anda memperoleh hasil.

Perlu diperhatikan, dalam budidaya kutu air dengan susu ini pastinya anda tidak diperbolegkan menggunakan terlalu banyak susu. Hal ini malah dapat membahayakan kehidupan kutu air dan bahkan membuat kutu menjadi tidak bisa berreprosuksi optimal. Selain itu juga, bau dari campuran susu yang terlalu banyak dan air maka baunya akan sangat tidak sedap dan menganggu. Oleh sebab itu, untuk keberhasilan budidaya maka anda harus memperhatikan hal ini.

Itulah 4 cara budidaya kutu air dengan susu paling mudah bagi pemula. Semoga artikel ini dapat menjadi sumber dan referensi bagi anda yang ingin menekuni usaha ini. Dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.