5 Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Boster Bagi Pemula

Masyarakat Indonesia tentu sudah kenal betul dengan ikan lele yang menjadi makanan favorit dimana-mana. Harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat dengan sentuhan tradisional membuat ikan lele sangat laku di pasaran. Jelas saja, kini banyak restoran yang menjadikan lele sebagai menu utamanya, entah itu lele goreng, pecel lele, ataupun yang lainnya.

Hal ini membuat banyak sekali orang yang tertarik mempelajari bagaimana cara ternak lele, karena merupakan peluang bisnis yang cukup menggiurkan di Indonesia walaupun saingannya pun berat, karena jumlah produksi ikan lele di Indonesia sudah sangat tinggi.

Apakah itu sistem boster?

Selain cara budidaya lele di musim hujan, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membudidayakan ikan lele, salah satunya adalah sistem boster. Apakah itu sistem boster? Sistem boster memungkinkan Anda untuk beternak ikan lele dengan cara mendesain konstruksi kolam dengan sistem central drain, dimana bahan organik akan terkumpul di tengah dan Anda dapat dengan mudah untuk membuang kotoran agar lebih hemat air, walaupun begitu Anda tetap harus mengganti air secara berkala. Luas kolam juga disesuaikan dengan lahan yang  Anda miliki saja dan tidak harus sangat luas.

Dengan ukuran 2,5 x 3 meter saja Anda dapat menampung sekitar 200-300 ikan lele namun ada baiknya untuk segera dipanen apabila sudah semakin penuh agar ikan lele tetap merasa nyaman.

Berikut beberapa keunggulan yang dapat Anda peroleh apabila mempraktekkan cara budidaya ikan lele dengan sistem boster:

  • Lahan yang Anda butuhkan relatif tidak terlalu besar, sehingga cocok bagi Anda yang memiliki keterbatasan lahan namun ingin sekali memulai usaha ini.
  • Dapat menghemat biaya listrik, air, maupun perlengkapan lain yang dibutuhkan selama proses budidaya
  • Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan memudahkan pengontrolan. Kolam yang sempit justru memudahkan Anda untuk melakukan perawatan sehingga tercapai efisiensi pakan dan tenaga kerja

Nah, mari kita lihat cara budidaya ikan lele sistem boster berikut!

Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Boster

Berikut ini adalah cara budidaya ikan lele sistem boster:

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Alat dan bahan mencakup lahan dan juga komponen pendukung lainnya untuk mendesain habitat buatan bagi ikan lele agar sesuai dengan habitat aslinya atau tempat tinggal sebelumnya.

  • Buatlah kolam terpal sebagaimana cara budidaya ikan patin di kolam terpal yang berbentuk bulat ataupun persegi sesuai kebutuhan, dengan desain central drain agar bahan organik dapat berkumpul di tengah dan mudah untuk dibuang tanpa harus memperbaharui seluruh air dalam rentang waktu yang dekat demi penghematan dengan tetap menjaga kebersihan kolam.
  • Isi kolam dengan air bersih dengan ketinggian kira-kira 60 cm atau disesuaikan dengan kolam yang Anda miliki.
  • Lakukan sterilisasi air dengan larutan boster blue copper sesuai aturan untuk membunuh kuman atau bakteri yang mungkin masih tertinggal di dalam air.
  • Untuk menyiapkan pakan bagi ikan lele, Anda harus memicu pertumbuhan plankton. Caranya adalah dengan melakukan fermentasi boster aquaenym dengan boster plankton yang dibiarkan selama 3 hari dan terbarkan pada kolam. Sebenarnya, Anda juga dapat menggunakan pupuk kandang untuk membuatnya, Anda tinggal memilih bagaimana yang lebih mudah untuk dijangkau dan dibeli.

Baca juga : Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam embok

2. Menyiapkan Bibit yang Berkualitas

Ada perbedaan antara ikan lele jantan dan ikan lele betina yang harus Anda perhatikan. Dengan memahaminya, Anda akan tahu mana bibit yang berkualitas dari keduanya.

  • Ikan lele jantan cenderung memiliki warna yang lebih gelap dari ikan lele betina, ciri fisik ini hanya untuk membedakan saja.
  • Bentuk kepala ikan lele jantan terlihat pipih, sedangkan yang betina terlihat lebih cembung.
  • Bagian perut ikan lele jantan lebih ramping dibandingkan punggungnya, sedangkan yang betina sebaliknya.
  • Alat kelamin ikan lele jantan berbentuk runcing, sedangkan yang betina berbentuk bulat.
  • Gerakan ikan lele jantan cenderung jauh lebih lincah dari betina. Walaupun yang betina cenderung lamban, bukan berarti sedang dalam kondisi sakit karena memang agak tidak banyak gerak, untuk itu perhatikan ciri yang lainnya.
  • Besar rata-ratanya tergantung varietas, pastikan dan bandingkan antara bibit satu dengan yang lainnya apakah memiliki kecenderungan yang sama.
  • Belilah di toko yang terpercaya.

Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Mas

3. Mulai Penyebaran Bibit

Menyebar bibit lele mudah saja, hanya saja perawatannya yang perlu diperhatikan dengan seksama.

  • Apabila kolam sudah menghijau kecokelatan, ini merupakan indikasi bahwa fitoplankton dan zooplankton sudah berhasil tumbuh dan dapat dijadikan pakan untuk bibit lele. Anda sudah dapat menebar bibit lele untuk dibudidayakan.
  • Biarkan bibit beradaptasi dengan kolam selama beberapa waktu hingga aktivitas geraknya sudah normal seperti pada tempat tinggal sebelumnya. Jika sudah mulai bergerak kesana kemari dengan aktif, Anda dapat menambahkan pakan alternatif lainnya sedikit demi sedikit.
  • Jika ada beberapa bibit yang cenderung sudah dewasa, Anda perlu menambahkan jenis pakan lainnya seperti halnya cacing, ikan-ikan kecil, maupun boster fish imunovit sesuai prosedur yang berlaku. Syarat pakan yang dapat digunakan tentunya harus mengandung protein tinggi dan sesuai dengan ukuran ikan lele, tidak terlalu besar.
  • Pakan-pakan yang khususnya berasal dari hewan atau tumbuhan harus Anda pastikan kebersihan dan kesehatannya. Untuk itu ada baiknya Anda membeli saja dari toko terdekat, tidak mengambil secara sembarangan karena dapat membahayakan habitat ikan lele meskipun sistemnya central drain.

Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Guppy

4. Perawatan

Perawatan meliputi bagaimana Anda harus melakukan manajemen pakan, pengairan, dan juga kesehatan dari ikan lele dengan cara memahami berbagai hal berikut:

  • Pemberian pakan hendaknya menganut konsep adlibitum, dimana pakan diberikan hingga seluruh ikan lele sudah kenyang dan berhenti mencari makanan walaupun masih ada pakan yang tersisa di kolam. Hal ini penting untuk membuat seluruh ikan merasa seperti di habitat aslinya, dimana makanan memang tersedia berlimpah, sehingga memastikan bahwa tidak ada satupun ikan yang merasa kelaparan.
  • Pada awal penebaran, pembuangan kotoran melalui central drain dapat dilakukan setelah 5 hari bibit disebar. Namun, apabila jumlah ikan lele sudah banyak dan sudah dewasa, Anda perlu melakukan pembuangan kotoran sekitar 5 kali dalam sehari untuk memastikan airnya bersih.
  • Untuk menjaga kesehatan ikan lele, Anda juga harus memperhatikan antibodi yang dapat memperkuat sistem imunitas ikan lele. Pertama, Anda harus memperhatikan derajat keasaman air kolam, jangan sampai terjadi fluktuasi yang begitu besar karena dapat membuat ikan lele stres dan susah beradaptasi yang menyebabkan kematian. Jika terjadi kondisi demikian karena kondisi cuaca yang ekstrim, berikan vitamin C dan immunistimulan serta boster blue copper seperti ketika sterilisasi air untuk menjaga kesehatannya. Namun ingat, gunakan sesuai petunjuk yang berlaku.

Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Gabus di Kolam Beton

5. Masa Panen

Masa panen lele juga relatif tergantung dengan perawatan yang Anda lakukan. Apabila Anda melakukannya dengan benar, dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan Anda sudah dapat memanennya. Rentang waktu yang sebentar ini tentu sangat memberikan keuntungan yang berlipat ganda namun butuh kecermatan dan kesabaran dalam merawatnya setiap hari. Penasaran dengan cara budidaya ikan lele sistem boster? Selamat mencoba!