Cabe merupakan salah satu tanaman yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya masyarakat, seperti masyarakat pedesaan, yang menanam, bahkan membudidayakan cabe sendiri di rumah. Selain itu, banyak tempat makan, mulai dari warung hingga restoran, yang menyediakan menu sambal yang pedas dan selalu ramai pengunjung.
Ini menjadi bukti nyata bagaimana cabe benar-benar menjadi kegemaran di Indonesia. Sayangnya, kondisi cuaca dan iklim di Indonesia sering tidak menentu, sehingga semakin susah dalam menentukan musim tanam yang tepat. Kondisi ini tentu berpengaruh besar pada sektor pertanian cabe.
Jika cabe gagal panen, tentulah berpengaruh besar pada pasokan cabe di pasaran dan juga harganya akan melambung tinggi. Maka, kuncinya ada pada para petani untuk bisa membuat tanaman cabe memiliki ketahanan yang lebih baik, agar dapat menjadi petani sukses.
Salah satu yang bisa dicoba adalah dengan membuat sistem irigasi tetes untuk tanaman cabe. Berikut ini adalah caranya:
1. Persiapkan Kondisi Lahan
Upaya irigasi tetes dapat digunakan untuk memberikan ketahanan tanaman cabe yang lebih baik terhadap cuaca yang tidak menentu. Sistem irigasi tetes ini workable dan feasible, yang artinya sangat mungkin dilakukan dengan cukup mudah.
Bahkan, beberapa orang menganggap membuat sistem ini merupakan sesuatu yang tidak rumit sama sekali. Namun demikian, bukan berarti segala sesuatunya tidak dipersiapkan dengan baik. Yang pertama harus dilakukan sebelum memulai irigasi tetes adalah dengan mempersiapkan lahan dan lingkungan pertanian cabe terlebih dahulu. Mulai dari kualitas tanaman, lahan dan kondisi air untuk irigasi harus diperhatikan.
- Kualitas tanaman cabe
Kualitas tanaman cabe yang akan dipasang irigasi tetes perlu juga diperhatikan. Tanaman cabe harus lah memiliki kualitas yang unggul, agar irigasi tetes tidak terpasang sia-sia.
Jangan lupa berikan fungisida untuk cabe pula, agar tanaman cabe terhindar dari hama dan jamur.
- Kondisi lahan pertanian cabe
Umumnya, irigasi tetes dapat dipasang pada berbagai bentuk atau jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian, asalkan instalasi pipa yang nantinya menjadi tempat mengalirnya air tidak terganggu oleh keberadaan tanaman cabe.
- Kondisi air irigasi
Air untuk irigasi tetes ini harus jernih dan tidak memiliki endapan. Hal ini disebabkan karena pipa untuk irigasi tetes umumnya berukuran kecil, sehingga endapan pada air akan mengganggu kelancaran aliran air pada tanaman cabe.
Namun, akan lebih baik lagi jika dapat memasang filter air pada pipa, apapun kondisi airnya, sebagai salah satu cara mencegah endapan air.
2. Siapkan Bahan
Tanaman cabe memerlukan kelembaban tanah yang konsisten, artinya pada tanah di lahan pertanian cabe diperlukan konsistensi air yang tepat agar tanaman cabe dapat memiliki hasil panen yang maksimal. Untuk menjaga kelembaban tanah, petani tidak perlu terus-terusan menyiram tanaman cabe.
Jika cara menanam cabe hidroponik bermanfaat dalam menghemat lahan, lain halnya dengan sistem yang satu ini. Dengan memasang irigasi tetes, petani dapat tetap menyirami tanaman cabe, namun dengan tetap menghemat tenaga dan menghemat air.
Seperti namanya, inti dari irigasi tetes ini ialah menyirami tanaman cabe dengan tetes-tetes air. Untuk itu, diperlukan beberapa bahan di bawah ini untuk mulai membuat irigasi tetes:
- Pompa air, berguna untuk mengalirkan air irigasi dari sumber air menuju lahan pertanian cabe.
- Katup kontrol, Katup kontrol berguna untuk mengatur tekanan air yang akan dialirkan ke tanaman cabe.
- Pipa, dibutuhkan pada irigasi tetes umumnya berbahan PVC dan berukuran beragam, antara 4 – 32 mm, tergantung kebutuhan dan kondisi lahan pertanian cabe.
- Alat penetes, disebut juga emitter atau dripper dan berfungsi untuk mengatur tetesan air saat irigasi. Alat penetes ini bisa berbentuk pipa atau selang.
3. Buat Irigasi Tetes
Inti dari sistem irigasi tetes ini sendiri ialah mengalirkan air dari sumber air ke area pertanian dengan air yang berbentuk percikan atau tetesan dengan frekuensi tertentu. Biasanya, penyiraman pada irigasi tetes dilakukan pada pagi dan sore hari, dengan lama waktu menyiram kurang lebih selama sepuluh menit, atau disesuaikan saja dengan kebutuhan tanaman cabe yang akan disiram.
Maka selanjutnya, jika lahan sudah siap, sistem irigasi tetes dapat langsung dibuat saja dengan bahan-bahan yang telah tersebut di atas. Cara pembuatan irigasi tetes adalah sebagai berikut:
- Ukur dulu kebutuhan pipa, yakni berapa panjang pipa dan seberapa besar diameter pipa yang akan digunakan
- Lebih baik lagi jika menggunakan pipa dengan ukuran yang berbeda, dengan ukuran pipa yang paling besar akan dihubungkan langsung dengan sumber air dan pipa yang paling kecil menjadi tempat air yang menetes ke tanaman cabe, atau dapat juga menggunakan selang
- Pipa yang paling besar kemudian dilubangi sesuai dengan ukuran pipa kecil, kemudian pasangkan pipa kecil ke pipa besar
- Satu pipa besar dapat dilubangi untuk beberapa pipa kecil
- Jika pipa sudah terpasang, selanjutnya adalah memasang instalasi pompa air yang dilengkapi dengan katup kontrol pada sumber air irigasi
- Instalasi irigasi tetes telah selesai dan dapat dinyalakan sesuai dengan waktu penyiraman tanaman cabe