Eceng gondok adalah jenis tanaman yang sudah dikenal masyarakat luas. Tanaman ini memiliki nama latin (Eichornia crassipes). Tanaman ini berasal dari Brazil. Tanaman ini ditemukan pertama kali oleh seorang ahli botani Jerman bernama Carl Friedrich Philipp Von Martius di Sungai Amazon, Brazil.
Eceng gondok berakar serabut tetapi tidak bercabang. Akarnya memiliki tudung dan disebut tudung akar. Akarnya ditumbuhi bulu-bulu. Fungsi bulu-bulu pada akar adalah sebagai jangkar bagi tanaman. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang berubah warna menjadi sedikit kemerahan apabila terkena sinar matahari. Akar eceng gondok menjerat lumpur dan partikel-partikel yang terlarut dalam air.
Daun eceng gondok berada di atas permukaan air dan termasuk jenis makrofita. Eceng gondok berdaun tunggal, bertangkai, berwarna hijau, dan tersusun bertumpuk di atas akar dengan panjang sekitar 7 cm sampai 25 cm. Daun eceng gondok memiliki lapisan rongga udara yang bisa membuatnya mengapung di atas air. Daunnya berbentuk oval, ujung dan pangkalnya meruncing, dan tepi daun rata serta permukaannya mengkilat.
Baca juga : Cara membuat pupuk dari tulang ikan yang belum banyak diketahui
Bunga eceng gondok bisa mencapai 6 sampai 35 buah dan termasuk bunga majemuk. Eceng gondok memiliki bunga berbentuk capsula, warna hijau, dan beruang tiga. Eceng gondok juga memiliki biji berwarna hitam kecil. Biji eceng gondok berguna untuk berkembang biak secara generatif.
Eceng gondok dapat kita jumpai di tanah basah, rawa-rawa, dan kolam-kolam dangkal. Selain itu, bisa juga ditemui di perairan yang alirannya lambat, tempat muara sungai, dan danau. Eceng gondok dapat beradaptasi dengan perubahan ekstrim yang terjadi pada habitatnya. Misalnya ketinggian air, perubahan ketersediaan nutrient, pH, arus air, dan temperature serta racun di dalam air.
Eceng gondok dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Menurut FAO, air yang mengandung nutrient tinggi, terutama yang banyak mengandung nitrogen, fosfat, dan potassium menjadi penyebab kenapa eceng gondok bertumbuh dengan cepat.
Baca juga : Cara membuat pupuk kompos dari serbuk gergaji
Tanaman ini dianggap sebagai tanaman pengganggu atau gulma karena laju pertumbuhannya yang cepat. Tanaman eceng gondok dapat menimbulkan dampak negatif seperti mempercepat pendangkalan, memperbesar kehilangan air melalui proses evaporasi, menurunkan hasil perikanan, dan mempersulit transportasi pertanian. Laju pertumbuhan eceng gondok sangat cepat, sehingga mengurangi produktivitas badan air.
Selain menyebabkan kerugian, tanaman eceng gondok juga memiliki banyak manfaat. Eceng gondok dapat dimanfaatkan seperti untuk bahan dasar kerajinan tangan, bahan pembuat kertas, pakan ternak, media tanam untuk jamur, dan bahan pembuat pupuk organik. Artikel ini akan membahas salah satu manfaat eceng gondok untuk bahan pembuat pupuk organik. Artikel ini akan menjelaskan cara membuat pupuk organik cair dari eceng gondok.
Sebelum membuat pupuk organik cair dari tanaman eceng gondok, pertama sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu:
Alat
Bahan
Baca juga : Cara membuat pupuk organik dari daun gamal
Langkah atau tata cara membuat pupuk organik cair dari eceng gondok terdiri dari :
Baca juga : Cara membuat kotoran kambing menjadi pupuk kompos berkualitas
Pengaplikasian pupuk organik cair dari eceng gondok yakni :
Sebelum diberikan pada tanaman, pupuk organik cair ini perlu diencerkan terlebih dahulu. Perbandingan antara pupuk dan air adalah 1:10. Hal ini berarti bahwa 1 bagian atau 1 liter pupuk organik cair untuk 10 bagian atau 10 liter air.
Pengaplikasian pupuk organik cair ini pada tanaman, dapat diberikan dengan cara disiram langsung ke bagian-bagian tanaman. Penyiraman dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Pupuk organik cair berbahan dasar eceng gondok ini dapat digunakan sebagai pemacu tumbuh. Pupuk ini berguna untuk memacu pertumbuhan tanaman. Pupuk ini merupakan hasil dari kombinasi antara pupuk organik biasa dengan zat pengatur tumbuh. Pupuk ini mengandung auksin dan giberelin sehingga dapat memacu pertumbuhan batang, tunas, maupun akarnya. Pupuk ini dapat digunakan pada saat fase pertumbuhan vegetatif.
Baca juga : Cara membuat pupuk organik untuk merangsang buah
Anda dapat mencoba membuat pupuk cair organik dari eceng gondok. Alat dan bahan yang dibutuhkan mudah didapatkan. Semoga artikel mengenai cara membuat pupuk organik cair dari eceng gondok ini bermanfaat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…