Pupuk merupakan salah satu hal yang paling diperhatikan oleh para petani untuk menjaga kelangsungan hidup tanamannya. Ada berbagai jenis pupuk yang berkembang mulai dari pupuk alami sampai buatan yang bisa dipilih oleh petani. Namun, pemakaian pupuk harus diperhatikan pula kebutuhannya, sehingga kamu harus memahami macam-macam pupuk dan manfaatnya pada tanaman. Jangan sampai kamu salah penggunaannya karena tidak tahu detail fungsi pupuk tersebut. Selain menjaga kelangsungan hidup tanaman, fungsi pupuk juga sangat penting untuk memperoleh hasil produksi yang optimal, seperti halnya jenis pupuk yang mengandung fosfor tinggi. Tanah pun akan ikut menjadi subur karena unsur hara yang sehat ada di dalamnya sehingga mencapai keseimbangan kesuburan tanah.
Perlu kamu tahu jika ada perbedaan pengaruh antara pupuk organik dengan pupuk anorganik. Jika kamu memilih menggunakan pupuk organik maka pengaruhnya sangat baik bagi perbaikan kondisi tanah, namun membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapainya. Nah, salah satu jenis pupuk organik yang bisa kamu buat sendiri dan rekomended adalah pupuk trichokompos. Jenis pupuk ini sedang booming dan banyak dicari oleh para petani. Ya, sesuai dengan namanya, trichokompos, pupuk ini merupakan gabungan dari arang sekam, kotoran ternak, dan jamur Trichoderma. Dengan sentuhan teknologi dalam pembuatannya yang terjaga akan menciptakan pupuk trichokompos yang berkualitas.
Tentang Pupuk Trichokompos dan Manfaatnya
Pupuk trichokompos ini multifungsi. Selain bisa membantu pertumbuhan tanaman, juga berfungsi untuk membasmi hama jamur yang ada disekitar tanaman. Hal ini karena adanya jamur Trichoderma dalam pupuk tersebut yang ampuh dalam mengendalikan berbagai jamur patogen seperti Rhizoctonia, Phythoptora, Fusarium, Sclerotium, dan Phytium. Jamur Trichoderma juga mampu menguraikan bahan anorganik, agen hayati, serta merangsang pertumbuhan tanaman. Berikut manfaat pupuk trichokompos selengkapnya.
- Pupuk trichokompos mengandung unsur hara baik makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.
- Pupuk trichokompos sangat ampuh dalam memperbaiki struktrur tanah menjadi gembur dan subur.
- Selain memperbaiki tanah, pupuk trichokompos juga membantu dalam memudahkan pertumbuhan akar tanaman sehingga dapat menahan air.
- Pupuktrichokompos berfungsi dalam meningkatkan aktivitas biologis mikroorganisme dalam tanah yang mengutungkan tentunya. Sedangkan jamur patogen yang merugikan dihentikan pertumbuhannya.
- Pupuk trichokompos sangat efektif dalam meningkatkan pH tanah yang asam menjadi layak tanam.
- Pupuk trichokompos mampu mengendalikan OPT penyakit menular pada tanah.
Langkah Pembuatan Pupuk Trichokompos
Setelah tahu seberapa pentingnya peran pupuk trichokompos pada tanaman dan tanah, pasti kamu penasaran bagaimana cara pembuatan pupuk trichokompos bukan? Sama halnya dengan cara membuat pupuk booster lengkeng, cara membuat pupuk ajaib ala haji eng, cara membuat pupuk AB mix sendiri ramah lingkungan, cara membuat pupuk enceng gondok dirumah, dan cara membuat pupuk hayati biofertilizer di rumah, cara pembuatan pupuk trichokompos juga memerlukan trik khusus. Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini.
Alat dan Bahan yang Diperlukan dalam Pembuatan Pupuk Trichokompos
- Bibit atau starter Trichoderma sebanyak 250 gram dalam 1 liter air.
- Bahan-bahan khusus untuk pembuatan kompos mulai dari serbuk gergaji, daun-daun kering, sisa sayuran, arang sekam, dan lainnya.
- Pupuk kandang baik itu kotoran sapi, kambing, atau ayam sebanyak 2 karung atau sekitar 100 kg.
- Gula merah sebanyak setengah kg
- Kapur dolomit
- EM4
- Gembor atau sprayer yang berfungsi untuk menyiram air
- Cangkul
- Air yang cukup
- Plastik yang lebar boleh berupa terpal.
Langkah Pembuatan Pupuk Trichokompos
Pastikan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan supaya tidak mengganggu langkah pembuatan trichokompos. Jika sudah, simak langkahnya berikut ini.
- Campurkan semua bahan pupuk kompos dan juga pupuk kandang, lalu aduklah sampai merata.
- Ratakan campuran pupuk tersebut diatas tanah dengan ketebalan kurang lebih 20 cm.
- Setelah itu, taburkan kapur dolomit yang telah kamu siapkan diatas pupuk kompos dan kandang tersebut untuk menjaga pH pupuk.
- Larutkan gula merah sebanyak setengah kg tersebut dalam 10 liter air. Kemudian, masukkan EM4 dalam larutan gula merah dan aduklah sampai merata.
- Siramkan larutan EM4 tersebut diatas campuran pupuk kompos dengan menggunakan gembor. Kemudian, aduk campuran pupuk tersebut dengan mengunakan cangkul sampai merata.
- Jika sudah, tutuplah campuran pupuk tersebut dengan plastik atau terpal dalam waktu kurang lebih 7 hari atau seminggu. Baru, setelah 7 hari berlalu bukalah penutup plastik tersebut untuk dimasukkan bibit Trichodema sebanyak 250 gram. Silakan untuk lanjut mengaduknya kembali dengan cangkul sampai merata.
- Setelah merata, tutup kembali plastik atau terpal tersebut dan biarkan sampai kurang lebih 21 hari atau 3 minggu.
- Dalam waktu 21 hari tersebut, dipastikan bibit jamur Trichoderma akan tumbuh dan berkembang. Hal itu ditandai dengan munculnya benang halus berwarna putih atau miselium. Jika hasil pupuk yang kamu buat sudah seperti yang dijelaskan tersebut, maka pupuk trichokompos sudah berhasil kamu buat. Terakhir, kamu sudah bisa menggunakan pupuk tersebut untuk diterapkan pada tanaman yang butuh asupan nutrisi ataupun pembasmi hama jamur.
Aplikasi Pupuk Trichokompos pada Tanaman
Perlu kamu tahu jika pupuk trichokompos bisa diterapkan pada berbagai jenis tanaman baik itu tanaman keras atau tahunan ataupun tanaman semusim seperti palawija. Namun, biasanya pupuk ini sangat efektif dalam mengatasi penyakit jamur pada tanaman perkebunan seperti karet, pepaya, kelapa sawit, dan kakao. Begitu pula pada tanaman semusim seperti cabai, tomat, dan terung, pupuk tersebut juga berfungsi ampuh. Selain mengatasi jamur pada tanaman hidup, pupuk ini juga mampu mencegah penyebaran jamur patogen yang ada pada tunggul kayu, sisa akar kayu, ataupun sisa pelapukan kayu. Sangat multifungsi bukan?
Jika hasil pupuk trichokompos yang kamu buat sudah berhasil dan terbukti mengatasi masalah pada tanaman, tak ada salahnya untuk mengembangkannya menjadi bisnis yang lebih menguntungkan bukan? Kamu juga bisa mengembangkannya lagi jadi pupuk yang lebih efektif untuk mengatasi tanaman dan penyakit yang lebih kompleks. Selamat mencoba!