Perkembangan zaman telah memberikan banyak perubahan dalam kehidupan termasuk dalam cara bercocok tanaman. Ada banyak teknik bercocok tanam yang dapat diaplikasikan dengan mudah.
Salah satu teknik bercocok tanam yang sedang banyak digunakan adalah hidroponik. Teknik ini adalah salah satu teknik yang mudah untuk digunakan di rumah dan dengan berbagai media.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk teknik hidroponik adalah pipa paralon. Bila anda memiliki pipa paralon bekas di rumah, anda dapat menggunakannya untuk menjadi media tanaman hidroponik.
Ada dua teknik menanam hidroponik dengan pipa paralon yaitu sebagai berikut:
A. Deep Flow Tehnique (DFT)
Teknik DFT menggunakan air yang dialirkan ke pipa paralon secara lebih dalam. Biasanya ukuran kedalamannya sekitar 1/4 , ½ atau 5 cm dari bagian pipa.
Hal ini menyebabkan aliran nutrisi pada teknik DFT dibuat lebih tinggi dan air nutrisi akan mengalir ke batas keluarnya saja.
B. Nutrient Film Tehnique (NFT)
Teknik NFT ini berbeda dengan teknik DFT atau berbanding terbalik dengan teknik DFT. Teknik ini meletakkan akar tanaman di lapisan paling bawah pipa paralon atau sekitar 0,5 – 1 cm.
Air dalam pipa tersebut yang akan melakukan peredaran, sehingga air tersebut mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tanaman hidroponik. Biasanya teknik ini dibangun dengan menggunakan media datar seperti talang yang berbentuk persegi.
Tahapan Membuat Tanaman Hidroponik dengan Pipa Paralon Vertikal
Pipa paralon yang digunakan untuk media tanaman hidroponik dapat disusun secara horisontal, vertikal, atau bentuk A. Susunan pipa paralon pada tanaman hidroponik yang sangat cocok digunakan untuk lahan terbatas di rumah adalah susunan vertikal.
Berikut ini adalah beberapa tahapan membuat tanaman hidroponik dengan pipa paralon vertikal adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan bahan yang diperlukan
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan bahan yang dibutuhkan untuk menanam hidroponik dengan pipa paralon vertikal. Beberapa bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
- Pipa paralon yang memiliki diameter 3 inchi.
- Penyambung paralon.
- Penutup paralon.
- Gergaji untuk memotong paralon.
- Bor listrik untuk melubangi paralon.
- Solder.
- Lem paralon.
- Selang.
- Wadah yang terbuat dari botol atau gelas plastik untuk media tanam.
- Pompa aquarium.
- Tiang penyangga dengan ketinggian sekitar 2 meter dan panjang yang sama.
- Kawat atau tali yang kuat.
- Bibit tanaman hidroponik, pilihlah tanaman muda yang sudah berakar dan berdaun.
- Media tanaman, misalnya dapat menggunakan busa, kerikil, atau pelet tanah liat.
Pipa paralon dapat dipotong sesuai dengan kebutuhan dan tutup bagian sisi dari pipa paralon yang tidak disambungkan dengan penutup paralon.
2. Membuat Rancangan Hidroponik
Tahapan berikutnya adalah membuat rancangan hidroponik sesuai dengan susunan pipa paralon vertikal. Pada umumnya, rancangan yang digunakan adalah pipa paralon dengan 20 lubang yang telah diatur jaraknya.
3. Membuat lubang pada pipa paralon
Setelah mempersiapkan bahan dan membuat rancangan, tahapan berikutny adalah membuat lubang pada pipa paralon sesuai dengan diameter botol atau gelas plastik yang digunakan.
Pipa paralon dapat dilubangi dengan bor listrik. Lubang tersebut harus disesuaikan dengan diameter dan gelas plastik serta diberikan jarak sekitar 10 -15 cm antar lubang.
Tujuan diberikan jarak adalah agar tanaman dapat tumbuh secara optimal dan tidak berdesakan dengan tanaman yang disampingnya. Jadi, jarak antar lubang sangat penting untuk diperhatikan saat melubangi pipa paralon.
4. Menutup ujung pipa paralon
Setelah pipa paralon dilubangi, sebaiknya pipa tersebut diselaraskan dan ditutup kedua ujungnya atau dipasang dengan penyambung pipa paralon bila diperlukan.
Ujung pipa yang tidak disambungkan harus tertutup dengan rapat. Hal ini untuk mencegah air tidak keluar dari pipa paralon.
5. Membuat Rangka Hidroponik Paralon Vertikal
Rangka dari paralon secara vertikal dapat dibuat dengan mempersiapkan tiang penyangga terlebih dahulu. Anda harus memastikan bahwa tinggi dan panjang dari penyangga telah sesuai dengan pipa paralon.
Pipa paralon yang telah dilubangi disusun secara vertikal dan digantung pada tiang penyangga dengan mengunakan kawat atau tali yang kuat. Hal ini untuk mencegah pipa paralon jatuh.
Lalu, instalasi untuk aliran air atau sirkulasi air dari tangki atau bak penampung pada bagian bawah dapat dibuat dengan selang air. Hal ini untuk mengalirkan air ke tanaman hidroponik.
6. Membuat lubang pada botol atau gelas plastik
Botol atau gelas plastik yang digunakan sebagai wadah tanaman dapat dilubangi dengan bor listrik. Lubang yang dibuat pada bagian bawah dan tengah dari botol atau gelas plastik. Lubang ini berguna untuk pemberian nutrisi hidroponik dari air yang dialirkan ke dalam pipa paralon.
7. Menanam tanaman ke dalam gelas atau botol plastik
Tahapan berikutnya adalah menanam tanaman ke dalam gelas atau botol plastik dengan media tanam seperti busa, kerikil, atau palet tanah liat. Anda dapat mengisi media tanam terlebih dahulu dan memasukan tanaman.
Akar dari tanaman harus dipastikan keluar melalui lubang yang telah tersedia pada bagian tengah gelas atau botol plastik. Ini akan menjadi jalan untuk memberikan nutrisi pada tanaman.
8. Meletakkan wadah tanaman pada lubang pipa
Tahapan selanjutnya adalah meletakkan tanaman yang berada pada gelas atau botol plastik ke dalam lubang – lubang pada pipa paralon. Pastikan ujung dari lubang tidak terlalu lebar sehingga gelas atau botol tersebut tidak tenggelam atau masuk terlalu dalam pada lubang.
9. Memastikan volume secara berkala
Tahapan terakhir adalah memberikan air ke dalam pipa paralon vertikal. Air dapat dialirkan langsung melalui instalasi yang telah terpasang pada pipa. Volume air harus dipastikan secara berkala agar tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit.
Akar tanaman juga dapat diperhatikan secara berkala. Bila akar tanaman sudah terlalu lebat atau panjang, anda dapat menggunting secara berkala.