Teknik

4 Teknik Cara Menanam Anggrek Tanpa Akar

Bunga anggrek merupakan salah satu bunga yang sangat populer dan digemari di Indonesia. Bahkan, ada juga orang yang tak hanya memiliki 1 atau 2 tanaman anggrek, namun memiliki banyak, hingga dapat disebut dengan koleksi. Memang tak heran, karena bunga yang memiliki nama ilmiah orchidaceae ini memiliki sekitar 28.000 spesies dan semuanya memang cantik.

Anggrek sendiri pun telah dikenal dan melambangkan kecantikan sejak zaman Victoria. Sayangnya, menanam anggrek kerap kali penuh tantangan. Salah menyiram sedikit saja, akar anggrek dapat langsung menjadi busuk. Tenang saja, anggrek dengan akar yang busuk masih dapat diselamatkan. Anggrek tersebut masih dapat ditanam kembali.

Berikut cara menanam anggrek tanpa akar.

1. Persiapkan Alat Menanam

Beberapa alat yang diperlukan untuk proses menanam ini antara lain:

  • Tanaman anggrek yang busuk akar
  • Air
  • Gunting tanaman atau cutter
  • Alat sterilisasi
  • Sarung tangan
  • Fungisida
  • Pot
  • Serpihan kayu pinus kering
  • Lumut kering
  • Beberapa alat tambahan lain yang disesuaikan dengan metode yang digunakan

Jika alat sudah siap, hal pertama yang harus dilakukan adalah mensterilisasi gunting atau cutter yang akan digunakan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya penambahan area busuk pada anggrek nantinya.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan mengusapkan atau menyemprotkan alkohol dengan kadar 70% ke gunting atau cutter tersebut. Jika tidak ada alkohol, sterilisasi dapat dilakukan dengan memanaskan atau membakar gunting atau cutter.

2. Persiapkan Tanaman Anggrek

Setelah peralatan sudah siap dan steril, yang harus dilakukan selanjutnya adalah mempersiapkan tanaman anggreknya. Anggrek yang akarnya busuk harus segera diolah agar selanjutnya dapat ditanam kembali. Mempersiapkan atau mengolah tanaman anggrek dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

  • Rendam tanaman anggrek dalam air selama beberapa menit
  • Setelah itu, pakai sarung tangan dan pindahkan anggrek tersebut ke tempat yang kering
  • Lalu, potong atau buang akar yang busuk dengan hati-hati
  • Buang juga bagian lainnya yang terlihat kurang sehat, yakni yang berwarna gelap, lembek atau mengering
  • Jika sudah, cuci tanaman anggrek di bawah air mengalir
  • Kemudian, semprot bagian bawah tanaman anggrek dengan fungisida
  • Keringkan sisa air yang masih ada pada bagian atas tanaman anggrek

3. Selamatkan Anggrek dengan Metode yang Tepat

Sejatinya, menanam anggrek tetap membutuhkan akar. Tanaman anggrek yang mengalami busuk akar masih bisa diselamatkan menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan dapat disesuaikan dengan lingkungan sekitar dan preferensi masing-masing. Terdapat tiga metode yang dapat dipilih, yakni:

  1. Metode sphag and bag

Metode sphag and bag ialah sebuah metode atau cara untuk menciptakan suatu kelembaban tertentu, guna memberikan waktu pada tanaman anggrek untuk menumbuhkan kembali akarnya. Karena akar adalah alat dari tanaman untuk menyerap air, jadi jika sebuah tanaman tidak memiliki akar, kelembaban di sekitarnya harus dijaga supaya tanaman dapat tetap hidup.

Dengan metode sphag and bag yang benar, tanaman anggrek akan dapat bertahan cukup lama untuknya dapat menumbuhkan kembali akar tanaman. Alat dan material tambahan yang diperlukan, yakni lumut sphagnum dan sebuah kantong.

Ada baiknya menggunakan kantong ziplock agar benar-benar tak ada udara yang masuk, dan juga pastikan ukuran kantong sesuai dengan ukuran anggrek. Kemudian, lakukan penyelamatan anggrek dengan cara berikut:

  • Pertama, persiapkan dulu lumut sphagnumnya. Lumut sphagnum harus direndam dulu di dalam air selama kurang lebih tiga puluh menit.
  • Jika sudah, peras air dari lumut sphagnum. Pastikan lumut memiliki kelembaban yang tepat, yakni jika diperas, air yang menetes sudah tidak terlalu banyak.
  • Letakkan lumut sphagnum dan anggrek dalam kantong ziplock dengan arah yang berlawanan. Intinya, jangan sampai kedua material ini bersentuhan, agar anggrek tidak menjadi tambah busuk.
  • Tutup kantong ziplock dan pastikan udara di dalam kantong sangat minimum. Kantong ziplock dapat sesekali dibuka untuk memeriksa kelembaban yang ada di dalamnya atau buat saja lubang yang sangat kecil untuk menciptakan sirkulasi udara di dalam kantong.
  • Tempatkan kantong pada tempat yang remang-remang, panas dan lembab.

2. Metode lumut sphagnum

Metode lumut sphagnum mirip dengan sphag and bag, yakni sama-sama menggunakan lumut sphagnum. Namun, terdapat perbedaan dalam menjalankan metode ini.

Metode lumut sphagnum tidak memerlukan kantong ziplock, namun memerlukan pot atau vas yang tinggi. Cara menyelamatkan anggrek dengan metode ini adalah sebagai berikut:

  1. Letakkan lumut sphagnum yang sedikit lembab ke dalam vas atau pot
  2. Tinggi lumut sphagnum dalam pot yakni antara 2.5 – 5 cm saja
  3. Lalu letakkan anggrek di dalam pot
  4. Pastikan bagian bawah anggrek menempel pada lumut sphagnum
  5. Jika lumut terasa mulai mengering, cukup semprotkan sedikit saja air
  • Metode water culture

Metode water culture merupakan metode yang paling sederhana, mudah dan murah. Metode ini hanya membutuhkan segelas air.

Caranya ialah sebagai berikut:

  1. Isi gelas dengan air secukupnya
  2. Letakkan anggrek yang tidak berakar pada gelas tersebut
  3. Pastikan bagian bawah anggrek tidak menyentuh air dalam gelas, seperti posisi akar tanaman pada sistem hidroponik

4. Tanam Kembali

Akar pada tanaman anggrek dapat tumbuh kembali dalam waktu dua minggu – tiga bulan, tergantung dari seberapa parah masalah yang dihadapi, serta tepat atau tidaknya proses penumbuhan kembali akar yang dilakukan. Setelah beberapa akar mulai muncul kembali, tandanya sudah saatnya anggrek bisa ditanam ulang.

Menanam ulang anggrek tidak bisa menggunakan pot yang sama seperti saat anggrek terkena akar busuk, karena dikhawatirkan masih ada sisa-sisa jamur atau pembusukan yang menempel pada pot. Maka, pakailah pot yang baru untuk menanam anggrek dengan mengikuti langkah berikut:

  • Siapkan pot baru yang besarnya disesuaikan saja dengan ukuran anggrek yang akan ditanam
  • Pastikan bagian bawah pot terdapat beberapa lubang untuk drainase
  • Masukkan serpihan kayu pinus kering hingga setengahnya
  • Letakkan tanaman anggrek di dalam pot
  • Timbun kembali dengan serpihan kayu pinus kering dan beri tambahan lumut kering
  • Letakkan tanaman anggrek pada tempat yang teduh dana jangan lupa untuk menyiramnya perlahan dengan cara disemprot, serta beri pupuk, misalnya pupuk atonik untuk bunga anggrek, memupuk anggrek dengan pupuk kandang, atau pupuk organik cair dari buah busuk, sebanyak dua minggu sekali

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago