5 Cara Menanam Cabai dengan Arang Sekam Paling Mudah

Keterbatasan lahan merupakan masalah bagi mereka yang senang berkebun. Tapi, Anda tidak perlu khawatir karena banyak sekali jenis tumbuh-tumbuhan yang berhasil ditanam dengan cara menanam hidroponik ! Ya, hidroponik adalah tata cara penanaman dengan menggunakan media tanam selain tanah, yakni dapat berupa air, abu, arang sekam, dan sebagainya.

Kali ini, kita akan belajar mengenai bagaimana cara menanam hidroponik dengan media arang sekam yang tentunya berbeda cara menanam hidroponik dengan media air. Kira-kira, tumbuhan apa ya yang mudah untuk ditanam dengan media tersebut?

Salah satu pilihan yang tepat adalah cabai! Tentu saja, masyarakat Indonesia sangat mengenal tanaman yang khas dengan rasa pedas ini dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Ukurannya yang kecil sangat memungkinkan Anda untuk menanamnya dalam jumlah besar secara hidroponik. Selain itu, perawatannya yang tidak begitu sulit juga akan memudahkan Anda untuk memperoleh hasil panen yang optimal.

Memproduksi cabai merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan, karena cabai memiliki harga jual yang cukup tinggi karena sangat diminati masyarakat.  untuk itulah, ini kesempatan Anda!

Nah, ingin tahu bagaimana cara menanam cabai dengan arang sekam? Yuk, ikuti panduan di bawah ini!

Cara Menanam Cabai dengan Arang Sekam

Tahukah Anda tentang arang sekam? Arang sekam adalah sisa-sisa kulit padi yang mengalami pembakaran tidak sempurna selama berjam-jam hingga berwarna hitam namun masih terlihat sebagai bulir-bulir kulit padi.

Arang sekam sangat bermanfaat di industri pertanian, karena terbukti menjadi media yang bagus sebagai penggembur tanah, pembuatan pupuk, maupun sebagai media tanam pada hidroponik yang akan kita bahas bersama ini.

Arang sekam memiliki tekstur yang ringan dengan porositas yang cukup baik sehingga tanaman bisa tetap tumbuh dengan lancar.

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Langkah pertama tentunya Anda harus menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan yaitu:

  • Botol bekas, gelas plastik bekas, atau apapun wadah yang dapat digunakan sebagai tempat penanaman
  • Siapkan media tanam yaitu arang sekam. Anda dapat memilih untuk membelinya di toko pertanian ataupun membuat sendiri arang sekam tersebut. 

Jika Anda ingin membuat arang sekam sendiri:

  • Kumpulkan sekam yang ingin diolah.
  • Siapkan tong atau wadah setinggi 20 cm, dimana tempat ini akan digunakan sebagai pembakaran sekam.
  • Siapkan oli secukupnya untuk media pembakaran.
  • Siapkan karung basah dan kayu.
  • Masukkan sedikit sekam dan oli kemudian dibakar.
  • Tambahkan sekam terus menerus sampai tong penuh. Tunggu hingga asap berkurang.
  • Apabila asap sudah sangat sedikit, tutup dengan karung basah lalu letakkan kayu hingga rapat dan tunggu sampai dingin.
  • Ayak arang sekam dari abunya. Biasanya arang sekam yang dihasilkan berkisar antara 30-40% dari total keseluruh sekam.
  • Jika memungkinkan, siapkan pasir atau cocopeat sebagai campuran arang sekam agar pertumbuhan. Cocopeat merupakan media tanam yang berasal dari sabut kelapa. Itulah cara menanam cabai dengan arang sekam. 

Jika Anda ingin membuat cocopeat sendiri:

  • Timbang massa sabut kelapa yang ingin diolah.
  • Jemur sabut kelapa di bawah terik matahari kurang lebih selama sehari apabila panas sangat terik untuk menguapkan kadar air yang berada di dalamnya.
  • Timbang kembali setelah cocopeat dijemur, apabila belum berada di bawah 1 kg maka kadar air masing tinggi sehingga Anda perlu menjemurnya lagi (tergantung kepada ukuran awal juga), untuk itu pastikan kadar air berada di bawah 15%.
  • Ayak sabut kelapa dan pisahkan serbuk-serbuknya.
  • Pisahkan serbuk yang kasar dan yang serbuk yang halus. Yang Anda ambil sebagai cocopeat adalah serbuk yang halus, karena serbuk yang kasar digunakan untuk bahan bakar dalam proses pembakaran batu bata.
  • Siapkan air dan kain flanel untuk membuat media tanam.

2. Menyiapkan Bibit Cabai yang Berkualitas

Bibit cabai yang dipilih haruslah memenuhi kriteria yang sesuai yaitu :

  • Bibit sehat, bersih, dan aman dari segala gangguan hama atau penyakit tanaman.
  • Sesuaikan varietas bibit cabai yang ingin Anda tanam, baik lokal maupun hibrida, jangan digabungkan karena akan menyulitkan pengontrolan ke depannya.
  • Jika Anda hanya ingin mencoba, bisa mengambil bijinya dari cabai yang Anda miliki saja. Namun jika Anda ingin serius menjalankan proses penanaman ini, disarankan Anda membeli cabai tersebut dari toko pertanian agar kualitasnya lebih terjamin.

3. Penanaman

Penanaman tidak begitu sulit karena langkah-langkahnya hanya sebagai berikut:

Sebagai gambaran, Anda bisa mengggunakan botol bekas dengan cara seperti berikut:

  • Potong botol bekas tersebut menjadi 2 bagian.
  • Isi potongan bagian bawah tersebut dengan sedikit air.
  • Untuk potongan bagian atas, lubangi tutup botol hingga memiliki beberapa lubang sebagai tempat masuknya air. Usahakan buat lubang yang lebih besar di tengah.
  • Masukkan kain flanel melalui lubang tengah tersebut.
  • Masukkan potongan botol bagian atas tersebut ke potongan bagian bawah, dengan posisi tutup botol  botol menghadap ke bawah, sampai kain flanel mampu menyerap air.
  • Masukkan campuran arang sekam dan media lainnya ke potongan botol bagian atas.
  • Kemudian, Anda cukup menyemainya sebanyak 3-4 biji cabai ke atas campuran arang sekam tersebut.
  • Letakkan pada tempat yang teduh namun dengan pencahayaan matahari yang cukup.

4. Perawatan

Cara merawat tanaman hidroponik pada cabai tidak jauh berbeda dengan tanaman lain walaupun relatif lebih simpel. Anda juga harus memahami bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman hidroponik. Yang terpenting adalah Anda harus memperhatikan nutrisi yang diberikan pada tanaman hidroponik, karena tidak ada unsur hara dan mineral lainnya yang biasanya diperoleh dari tanah.

  • Biasanya, untuk tanaman hidroponik, Anda bisa menggunakan nutrisi AB Mix. Nutrisi ini sebaiknya diberikan setelah umur cabai minimal seminggu, karena apabila diberikan pada saat awal justru dikhawatirkan akan merusak tanaman cabai.
  • Intensitas nutrisi yang diberikan pertama kali berkisar antara 600-700 ppm saja, dimana 5 ml nutrisi A dicampur dengan 5 ml nutrisi B dan juga air. Namun, hal ini tergantung besar wadah sehingga Anda harus menyesuaikan bagaimana komposisi yang tepat sesuai petunjuk yang berlaku.
  • Setiap 10 hari kemudian, Anda juga harus memberi nutrisi dengan kadar yang sellau ditambah sedikit demi sedikit, karena selama pertumbuhan berjalan maka akan dibutuhkan banyak zat penunjang.
  • Jika sudah tumbuh agak besar (biasanya kurang lebih berumur sebulan), maka Anda dapat memindahkan media tanam tersebut ke dalam pot atau wadah yang lebih besar untuk menopangnya, namun jangan sampai perakaran putus.
  • Anda juga harus memberikan pupuk daun sebagai tambahan setiap seminggu sekali.  

5. Masa Panen

Tanaman cabai hidroponik ini biasanya dapat dipanen ketika 3 bulan setelah penanaman apabila tahap-tahap yang dilakukan benar. Disarankan, Anda memanennya ketika cabai mulai berwarna kemerahan dan lakukan pada pagi hari untuk menjaga kesegaran hasil panen.

Semoga bermanfaat dan selamat bereksperimen dalam cara menanam cabai dengan arang sekam!