Anda yang masih awam dengan dunia pertanian mungkin jarang mendengar istilah mulsa. Musal adalah material penutup media tanam untuk tanaman budidaya yang biasanya berupa serpihan kayu, plastik, ataupun jerami. Pemasangan mulsa sebagai penutup media tanam bertujuan untuk menjaga kelembapan tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Mulsa yang banyak digunakan biasanya adalah mulsa plastik. Mulsa plastik sering kita jumpai dipasangkan pada lahan tanaman budidaya seperti stroberi, semangka, melon, juga jenis-jenis sayuran, misalnya kentang. Atau klik di sini jika Anda ingin tahu Cara Budidaya Bayam Cabut.
Artikel ini khusus membahas cara menanam kentang menggunakan mulsa. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui prosedur pemasangan mulsa, entah yang berbahan serpihan kayu maupun plastik. Langsung saja simak keterangan berikut ini!
Pemasangan Mulsa Plastik
Pertama-tama, siapkan lebih dulu mulsa plastik sesuai kebutuhan. Ukuran plastik dapat Anda sesuaikan dengan luas lahan. Standarnya lebar mulsa plastik yang dijual di pasaran berukuran sekitar 110 cm, dan untuk panjangnya menyesuaikan lahan budidaya tanaman. Plastik mulsa juga dapat digunakan untuk budidaya ikan vaname dengan plastik mulsa.
Alat dan Bahan
Cara Pemasangan Mulsa Plastik
Yang harus Anda perhatikan dalam cara menanam kentang menggunakan mulsa adalah, jangan memasang mulsa sendiri. Pemasangan lebih baik dilakukan oleh dua orang atau lebih. Caranya, yaitu dengan menarik kedua ujung mulsa plastik dari ujung bedengan satu ke ujung yang lain.
Setelah itu, beri pengait yang kuat menggunakan pasak penjepit. Begitu kedua ujungnya terkait erat menutupi lahan bedengan, rapikan mulsa plastik dengan cara menarik dan memberi pasak pada kedua sisi panjang setiap meternya. Usahakan mulsa plastik menutup bedengan dengan rapi.
Selanjutnya, biarkan mulsa plastik menutup bedengan selama 3-5 hari. Baru setelah itu Anda membuat lubang tanam dengan jarak tertentu tergantung jenis tanaman yang akan Anda budidayakan.
Perlu diingat, pemasangan mulsa ini sebaiknya dilakukan setelah media tanam diberi pupuk, entah berupa pupuk kimia maupun organik. Tujuannya agar dalam waktu 3-5 hari itu, pupuk berubah menjadi bentuk yang dapat mudah diserap tanaman nantinya.
Pemasangan Mulsa Organik, Serpihan Kayu atau Jerami Padi
Di sisi lain, untuk pemasangan mulsa organik berupa serpihan kayu atau jerami padi, tentunya lebih mudah. Anda hanya tinggal menaburkan potongan-potongan jerami atau serpihan kayu di atas bedengan yang akan ditanami sayuran, dalam hal ini khususnya adalah kentang.
Meski begitu, pemasangan mulsa organik tidak dapat dilakukan sembarangan. Disarankan, Anda memasangnya saat matahari sedang terik agar mulsa dapat memuai, sehingga mampu menutupi bedengan dengan baik.
Cara Menanam Kentang Menggunakan Mulsa
Cara menanam kentang menggunakan mulsa atau tidak, yang pertama kali harus Anda pertimbangkan adalah apakah daerah tempat tinggal Anda mendukung pertumbuhan tanaman sayuran ini. Kentang biasanya hidup dan tumbuh di daerah yang beriklim sejuk, yaitu di dataran tinggi antara 1.000-3.000 mdpl dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, suhu udara antara 18-21°C, dan disinari matahari selama kurang lebih 9-10 jam/hari.
Media Tanam
Kentang akan tumbuh dengan baik jika media tanam tanahnya gembur, banyak mengandung bahan organik, drainase baik, dan kelembapan tanah bekisar antara 5,8-7,0.
Bibit Kentang
Jika media tanamnya sudah tepat, selanjutnya Anda perlu memperhatikan bibit kentang yang akan Anda budidayakan. Bibitnya tidak hanya yang baik dan berkualitas. Bibit yang digunakan hendaknya berasal dari umbi yang tua dan kuat.
Berat umbi yang akan dijadikan bibit memiliki berat sekitar 30-50 gram atau 45-60 gram dan besar rata-rata 30-35 mm atau 45-50 mm. Bibit kentang juga harus mempunyai setidaknya lima mata tunas. Bibit yang unggul berasal dari varietas Granola, atlantik M, repita, amabile, granola, dan maglia. Baca juga tentang Cara Menanam Kentang dan Perawatannya
Mempersiapkan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk penanaman kentang tentu harus diolah dulu. Pengolahan lahan dilakukan dengan menggali dan membalikkan posisi tanah, lalu mendiamkan selama beberapa hari sampai bagian tanah yang tadinya ada di dalam itu terkena sinar matahari yang cukup.
Tujuannya agar tanah menjadi longgar dan siklus hidup hama dan penyakit di dalam tanah berhenti. Hal ini juga berfungsi untuk membantu sirkulasi udara dalam tanah dan menghilangkan gas beracun yang mungkin ada di dalam tanah. Baca juga tentang Cara Menanam Kentang Dari Umbi
Setelah itu, beri kapur dan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya. Barulah kemudian Anda dapat memasangkan mulsa plastik atau memberi mulsa serpihan kayu atau jerami di atas lahan. Selanjutnya, tanam bibit di lubang-lubang tanam yang sudah disediakan.
Pemeliharaan Tanaman
Cara menanam kentang menggunakan mulsa tidak ada artinya tanpa perawatan yang tepat. Oleh sebab itu, tanaman hendaknya diperlihara dengan cara berikut ini:
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit pada tanaman kentang bisa berupa munculnya gulma atau ulat. Cara menanganinya bisa dengan menggunakan pestisida nabati yang dibuat dari bahan-bahan alami berupa campuran daun nimba, jahe, serai, deterjen dan air bersih.
Gunakan bahan sesuai takaran dan luas lahan. Lalu, campurkan daun nimba, lengkuas dan serai wangi dengan ditumbuk. Setelahnya, campur semua bahan, aduk rata, diamkan selama 24 jam sebelum digunakan untuk menyemprot tanaman.
Pemberian pestisida tidak perlu dilakukan setiap hari. Anda dapat menyemprotkannya secara berkala, yaitu 1-2 kali dalam dua minggu. Mudah, bukan? Selamat mencoba cara menanam kentang menggunakan mulsa ini, ya.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…