Kulitnya berwarna hijau dan akan berubah kekuningan jika telah masak, namun jangan ditanya masalah rasa, rasanya asam seperti jeruk nipis. Meskipun demikian, banyak orang yang memanfaatkan belimbing wuluh sebagai pelengkap bumbu olahan masakan, dibuat manisan, hingga dijadikan sebagai obat alternatif.
Manfaat Tersembunyi Belimbing Wuluh
Selain dimanfaatkan untuk beberapa olahan masakan, ternyata di balik rasanya yang kurang bersahabat bagi lidah ini, blimbing wuluh memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat tersembunyi belimbing wuluh yang perlu Anda ketahui.
Buah dari belimbing wuluh dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tensi darah. Cara membuat ramuannya adalah dengan merebus potongan belimbing wuluh bersama 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas saja. Diamkan, dan minum pada pagi hari.
Belimbing wuluh dikenal akan kandungan vitamin C nya yang tinggi. Kandungan inilah yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Jika metabolisme dalam tubuh Anda berhalan lancar, maka proses diet akan berjalan dengan lebih cepat.
Selain vitamin C, kandungan alami yang ada pada belimbing wuluh adalah antioksidan. Antioksidan inilah yang berperan untuk memperlambat penuaan pada kulit. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat ajaib dari belimbing wuluh namun enggan mengecap rasa asamnya, Anda dapat membuat masker belimbing wuluh dengan mudah. Caranya:
Wah, ternyata banyak sekali manfaat belinbinv wuluh, bagi Anda yang ingin memanfaatkan belimbing wuluh atau membutuhkan belimbing wuluh dalam jumlah banyak, ada baiknya Anda menanam sendiri belimbing wuluh di rumah Anda. Cara menanam yang cepat menghasilkan dapat ditempuh dengan teknik cangkok buah. Berikut kami tuturkan caranya
Cara Mencangkok Belimbing Wuluh
Bagaiman cara mencangkok belimbing wuluh yang benar? Berikut adalah teknik yang bisa Anda ikuti.
Persiapan Alat dan Bahan
Pertama-tama, hal yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses ini.
Cara Mencangkok Belimbing Wuluh
Tahap Mencangkok Belimbing Wuluh
Tunggulah sampai 4 hingga 6 minggu untuk melihat hasil cangkok belimbing wuluh Anda. Proses pencangkokan dinilai berhasil apabila telah keluar akar dari dalam hingga merusak media tanam. Jangan lupa untuk merinyam cangkok belimbing wuluh Anda setiap hari untuk menjaga kelembapannya.
Apabila cangkok belimbing wuluh telah siap, maka saatnya Anda memisahkan dari indukannya. Gunakan gergaji yang tajam untuk memotong agar tanaman tidak rusak. Lakukan pemotongan daun dan ranting, sisakan beberapa saja, lalu tancapkan pada media tanam.
Perawatan Tanaman Hasil Cangkokan
Agar tanaman blimbing wuluh hasil cangkokan Anda cepat berbuah dan menghasilkan sesuai harapan Anda, maka langkah-langkah perawatan berikut ini harus Anda lakukan, diantaranya:
Air merupakan kebutuhan pokok setiap makhluk hidup, tidak terkecuali tumbuhan. Untuk itulah Anda harus melakukan penyiraman yang teratur pada pohon belimbing wuluh hasil cangkokan Anda, terutama sekali tanaman tersebut masih dalam tahap adaptasi terhadap media tanam baru.
Penyiangan dimaksudkan untuk menghilangkan beberapa tanaman pengganggu yang turut tumbuh di sekitar media tanam cangkokan belimbing wuluh Anda. Singkirkan agar nutrisi dalam tanah benar-benar terserap oleh tanaman blimbing wuluh Anda yang baru.
Tujuan dari pemupukan yaitu memberi nutrisi tambahan yang dibutuhkan oleh tanaman Anda. Dengan diberi pupuk, diharapkan tanaman tersebut dapat cepat berbuah dan menghasilkan panen blimbing wuluh yang melimpah. Pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk kandang atau kompos, serta pupuk urea dan ZA. Teknik pemberian pupuk yang benar adalah dengan menggali lubang melingkar di sekitar batang pohong, taburi dengan pupuk, lalu tutup kembali dengan tanah.
Daun atau ranting yang terlalu banyak akan menyerap banyak energi dari tanaman blimbing wuluh. Untuk itulah ada baiknya Anda melakukan pemangkasan pada beberapa daun dan ranting agar makanan dapat tersalurkan untuk kebutuhan pembentukan buah.
Hama penyakit adalah musuh utama dari tanaman. Sebagai pencegahannya, Anda dapat menyemprotkan pestisida dalam dosis rendah. Apabila telah terjadi serangan hama terlebih dahulu, maka dosis pestisida dapat ditambahkan, namun tetap dalam dosis yang dianjurkan. Penyemprotan pestisida baiknya dilakukan tiap 6 bulan sekali dan ditingkatkan jika terjadi serangan hama.
Demikianlah ulasan mengenai cara mencangkok belimbing wuluh beserta perawatannya. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat dan mewujudkan keinginan Anda memiliki pohon belimbing wuluh yang tertanam sendiri di halaman rumah Anda.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…