Borat atau boraks yang sering kita dengar sebagai bahan kimia berbahaya ini ternyata memiliki manfaat yang bisa kita gunakan untuk di jadikan pupuk untuk pohon kelapa sawit. Kelapa sawit sendiri adalah salah satu tanaman penghasil minyak yang banyak dikelola pada perkebunan-perkebunan Indonesia. Akan tetapi, perlu di perhatikan juga dalam memupuk kelapa sawit menggunakan borat sendiri. Karena jika salah, itu bisa sangat berakibat fatal.
Lalu apa manfaat borat atau boraks pada tanaman?
Di gunakan untuk mengendalikan tanaman liar atau tanaman gulma yang sering kita temui tumbuh liar di perkebunan sawit yang di miliki.
Cara pemupukan borat pada kelapa sawit :
- Bahan kimia yang satu ini jika di campurkan dengan air dan dengan takaran juga dosis yang tepat terbukti bisa memberantas gulma.
- Gunakan 1/4 gelas boraks atau borat yang di cairkan dengan 1 galon air bersih untuk mengurangi efek toksin yang di miliknya.
- Borak 0.05-0.1 di berikan 2x aplikasi.
- Di butuhkan 15 kg boraks untuk 1 hektar perkebunan pohon kelapa sawit.
Perlu di ketahui, bahwa ternyata boraks ini memiliki kandungan boron yang sangat tinggi, dan boron ini adalah kandungan hara yang sangat di butuhkan oleh tumbuhan, apalagi pohon kelapa sawit. Karena kelapa sawit sangat membutuhkan boron dengan jumlah yang besar.
Kandungan boron pada borat ini, dapat membantu dan meningkatkan pertumbuhan bunga, melakukan penyerbukan, dan dapat membantu menghasilkan buah. Namun, karena sifat toksin yang di miliki borat sangat kuat, tidak banyak orang yang juga menggubahkan borat sebagai pupuk.
Manfaat Pemupukan Menggunakan Borat :
- Meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman serta produktivitasnya
- Memaksimalkan populasi dan aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
- Menjaga kondisi tanah, air permukaan, dan air tanah dari kontaminasi zat-zat berbahaya
- Menyediakan unsur boron yang di butuhkan oleh tanaman.
- Borat mengandung B203 sekitar 47%
Penerapan pada Tanah :
- Sodium borate yang dapat di larutkan dengan air
- Pohon kelapa sawit muda (1-3 tahun) di berikan borax pentahydrate sebanyak 60-100 gram/tahun sekali perpohon
- Pohon kelapa sawit (di atas 3 tahun) di berikan borax sebanyak 100-200 gram/setahun sekali perpohon
- Waktu penerapan yang lebih baik adalah awal musim hujan (april) dan bulan (november)
- Penyemprotan foliar juga perlu di lakukan
- Penempatan kalsium boron (6:2) pada pohon kelapa sawit yang di rawat untuk menyediakan boron yang cukup untuk pohonnya tumbuh.
Kelapa sawit membutuhkan borate yang relatif tinggi untuk mempertahankan pertumbuhan dan produksinya.
Empat Bentuk Borate Didalam Tanah :
- Terikat pada batu dan mineral
- Terserap pada permukaan liat
- Bergabung dengan bahan organik
- Sebagai asam borate yang tak terionisasi bebas (H3BO3) dan B(OH)4 dalam larutan tanah.
Proses penyerapan borate oleh tanaman sampai sekarang masih belum di ketahui secara lengkap. Tapi, asam borate yang tidak terikat mungkin merupakan bentuk yang paling efektif, yang di angkut dalam larutan tanah oleh aliran massa dan atau proses difusi. Penyerapan borate oleh tanaman adalah suatu proses pasif di mana pergerakan H3BO3 merupakan respon dari perpindahan konsentrasinya dalam xylem ke tempat yang kadar air paling banyak berkurang.
Teknik Pengaplikasian Borate
- Dosis yang di berikan 0,02 sampai dengan 0,05 kg untuk masing-masing tanaman sebanyak dua kali dalam satu tahun.
- Berikan borate pada tanaman dengan takaran 0,05 sampai dengan 0,1 kg untuk masing-masing tanaman sebanyak dua kali dalam satu tahun.
- Berikan pupuk borate pada jarak 30 sampai dengan 50 cm pada bagian pokok kelapa sawit.
- Teknik yang selanjutnya adalah pupuk di taburkan pada daerah yang memiliki akar rambut terbanyak yakni pinggiran pohon
- Pupuk harus di sebarkan atau di taburkan secara merata dan menyeluruh pada permukaan tanah yang masuk dalam piringan pohon.
- Pupuk yang di sebar haruslah remah atau gempur alias tidak menggumpal. Hal ini di lakukan agar unsur hara dalam pupuk bisa terserap dengan baik.
- Pemberian pupuknya pun dengan menaburkannya pada bagian ketiak pelepah daun.
Dalam proses pemupukan kelapa sawit, sistem yang di gunakan adalah ancak giring. Yaitu pekerja di giring atau di arahkan untuk memberikan pupuk pada satu blok sampai dengan selesai. Jika sudah, barulah melanjutkannya ke blok yang lain. Mengingat bahwa pemberian pupuk di lakukan pada lingkaran piringan tanaman, maka anda harus membersihkan terlebih dahulu keadaan piringan.
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang rentan apabila kekurangan boron atau borate, sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman. Karena itu, setidaknya setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per tahun.
Tanaman yang kekurangan boron atau borate bisa di amati dari bentuk daunnya yang tidak sempurna atau sering di sebut hook leaf. Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Selain itu, daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar, anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu dan padat.
Anda bisa memperhatikan ciri-ciri fisik dari pohon yang kekurangan boron atau borate. Menggunakan cara memupuk kelapa sawit dengan pupuk borate untuk memenuhi kebutuhan boron untuk pohon kelapa sawit. Salah satu ciri yang bisa menjadi indikasi kurangnya kandungan boron pada pohon kelapa sawit adalah batangnya kaku, daunnya menguning dan mengeriting, buah dan umbinya membusuk, serta kondisinya rapuh. Bahkan pada kondisi yang sangat buruk, pohon tidak akan menghasilkan buah sama sekali.
Tips :
- Kandungan boron ini adalah hal yang kita butuhkan dari borate, hal ini perlu anda ingat baik-baik. Kandungan boron sangatlah di butuhkan oleh tumbuhan seperti pohon kelapa sawit.
Diatas adalah cara pemupukan borat pada kelapa sawit yang mungkin belum banyak digunakan. Akan tetapi, tidak ada salahnya mencoba dengan langkah-langkah dan manfaat yang telah dijelaskan tadi. Semoga artikel ini bermanfaat.