Pemberian pupuk adalah salah satu cara menanam padi yang baik dan menguntungkan. Pemupukan sangat dianjurkan untuk pertumbuhan padi. Itu sebabnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemupukan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dan cara pemupukan padi sertani 13.
- Pemberian Pupuk Organik
Pemberian pupuk organik bisa digunakan dari kotoran ternak, pupuk kandang atau bahan sisa tanaman yang sudah menjadi kompos. Pemberian pupuk organik tersebut penting. Mengingat pupuk organik untuk perbaikan sifat zat kimia terhadap tanaman. Ada beberapa tips membuat pupuk dari kotoran kambing yang patut dicoba.
Sumber bahan kompos yang paling mudah didapat dalam jumlah yang banyak adalah jerami dan sisa-sisa tanaman lain, sampah rumah tangga, arang sekam, abu dapur. Bahan tersebut sebelum digunakan harus terlebih dahulu dikomposkan. Cara membuat pupuk organik cair dari buah busuk juga bisa jadi pilihan pupuk organik yang baik.
- Gunakan dosis pupuk organik kotoran ternak minimum 1 ton/ha atau kompos jerami 2 ton/ha per musim tanam.
- Bahan organik di sebar merata di atas hamparan sawah dua minggu sebelum pengolahan tanah
- Lalu di sarankan untuk menyemprotkan POC – TOP GREEN yang berbahan dasar humus ke permukaan lahan kosong, agar dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan zat dan unsur organik.
- Jika pertanaman hanya 1 kali setahun jerami padi di biarkan dulu melapuk langsung di sawah selama satu musim untuk selanjutnya dibenamkan saat tanah dibajak.
Ada beberapa dosis yang juga perlu di perhatikan dalam pemberian pupuk untuk padi sertani 13.
- Menggunakan urea, SP36 dan KCI (200-250 Kg : 100-150 Kg : 75-100 Kg/ha)
- Satu hari sebelum tanam, lakukan penyebaran pupuk SP36 100%. Setelah umur 7 hst lakukan penyebaran urea 30% dengan KCI 50%.
- Ketika umur 20 hst lakukan penyebaran urea 40% dan setelah berumur 30 hst lakukan penyebaran urea 30% dengan KCI 50%.
- Jika menggunakan urea, SP36 dan KCI namun mempunyai BWD. Aplikasi pertama dan kedua sama seperti di atas (Sebelum tanam aplikasi SP36 100%, 7 hst aplikasi urea 30% di tambah KCI 50%), tetapi setiap seminggu sekali lakukan tes warna daun dengan BWN.
- Jika hasil pengetesan tersebut di rasa butuh penambahan urea baru, maka lakukan penambahan sedikit saja sekitar 10%. Pengetesan di lakukan sampai tanaman padi berumur 40 hst. Pada umur 30 hst KCL yang tersisa 50% di berikan semuanya.
2. Jika menggunakan urea dan NPK Ponska (100 Kg : 300 Kg/ha)
- Umur 7 hst di berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%, pada umur 20 hst di berikan urea 40% dan setelah umur 30 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%.
- Jika menggunakan BWD aplikasi 7 hst berikan ponska saja 50% tanpa urea, setelah satu minggu lakukan test dengan BWD. Jika hasil tes di rasa perlu penambahan urea, lakukan penambahan 10% saja.
- Lakukan seterusnya untuk pengetesan setiap seminggu sekali dengan BWD. Ketika umur 30 hst berikan ponska yang 50%.
3. Jika menggunakan urea dan NPK pelangi (100 Kg : 300 Kg/ha).
- Berikan NPK pelangi 100% di saat padi berumur 1 hst. Setelah satu minggu berikan urea 30%.
- Ketika umur 20 hst berikan urea 40% dan ketika padi berumur 30 hst berikan urea yang 30%.
- Jika menggunakan BWD berikan NPK pelangi 100% ketika padi berumur 1 hst, setelah 7 hst lakukan test dengan BWD dan jika hasil test BWD di rasa perlu di lakukan penambahan, lakukan lagi penambahan urea 10% saja.
- Lakukan seterusnya setelah melakukan test dengan BWD setiap 1 minggu sekali.
Ada beberapa cara pemupukan padi sertani 13, yaitu :
- Taburkan secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan sistem tegel.
- Jika anda menggunakan sistem tanam jajar legowo, maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya atau di luar legowo. Pemberian atau penyebaran di lakukan legowo tersebut.
- Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan atau ditaruh pada seperempat jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
- Ada juga petani yang kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan pada seperempat di antara tanaman lalu di injak dengan satu kaki.
Cara pemupukan padi sertani 13 itu semua bergantung dengan cara masing-masing. Jika ada waktu dan tenaga pemberian pupuk dengan cara di jimpit dan di injak merupakan pemberian pupuk paling efektif karena bisa mengurangi terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air. Namun jika anda merasa repot dan tidak ada waktu, boleh juga hanya dengan di sebar saja secara merata.
Pupuk organik dalam bentuk yang telah dikomposkan berperan penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sumber nutrisi tanaman. Pupuk organik yang dikomposkan telah melalui proses dekomposisi yang di lakukan oleh beberapa macam mikroba anaerob (tanpa oksigen) hingga mudah di serap oleh tanaman.
Cara Penggunaan Bahan Organik :
- Bahan organik di sebar merata di atas hamparan sawah, dua minggu sebelum pengolahan tanah. Kadang-kadang jerami padi di biarkan dulu melapuk langsung di sawah selama satu musim.
- Manfaatkan sumber-sumber bahan organik dan pupuk kandang yang tersedia dengan alternatif harga yang paling murah.
- Penggunaan bahan organik sering tidak memberikan keuntungan apabila harus diperoleh dengan cara dibeli diluar usaha tani setempat.
Sumber bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak ( sapi, kerbau, kambing, ayam, dll), arang, sekam, abu dapur. Secara umum kandungan nutrisi hara dalam pupuk organik tergolong rendah dan agak lambat tersedia, sehingga di perlukan dalam jumlah yang relatif banyak.
Selain itu, penggunaan pupuk kimia dapat merusak ekosistem yang ada dan membuat tanah tidak subur. Itulah alasan mengapa pemupukan secara organik sangat disarankan. Pupuk organik juga tidak berbahaya untuk kesehatan asalkan tanaman dicuci dengan baik.
Ada banyak jenis pupuk organik yang bisa digunakan dalam penanaman padi sertani 13 ini. Biasanya yang di gunakan para petani adalah pupuk kandang atau kotoran ternak maupun kompos dari tumbuhan. Selain itu, baca juga cara menanam padi sertani 14 agar wawasan tentang padi semakin bertambah.