Tentang Pupuk Organik Cair
Menggunakan pupuk kimia atau pestisida yang terlalu banyak untuk tanaman bisa mempengaruhi kesuburan tanah yang sekarang rawan. Meskipun pupuk adalah salah satu hal yang penting bagi pertanian supaya tamanam bisa menerima nutrisi yang cukup, tetapi banyak petani yang menggunakan pupuk kimia seperti pupuk SP36 atau NPK, dibandingkan pupuk organik.
Karena mereka berharap bisa mendapatkan banyak nutrisi yang dibutuhkan dari pupuk kimia. Tetapi menggunakan pupuk kimia justru bisa menurunkan kesuburan tanah dan merusaknya. Meskipun pupuk organik mengandung unsur hara yang lebih sedikit, tetapi pupuk ini lebih aman digunakan dan dapat menjaga kesuburan tanah.
Kebanyakan petani memang enggan untuk menggunakan pupuk organik cair karena memiliki unsur hara dengan kadar yang lebih kecil dibandingkan pupuk kimia. Tetapi, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap meskipun kadarnya sedikit. Ada beberapa keunggulan dari pupuk cair ini sendiri, yaitu:
- Pupuk organik cair memiliki kandungan alami yang sesuai dengan tanah sehingga nutrisi pupuk mudah diserap oleh tanah dan membawa unsur-unsur penting untuk kesuburan tanah.
- Mudah terserap tanaman juga karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai.
- Pupuk ini memiliki kandungan berbagai mineral dan zat-zat penting yang dibutuhkan tanah dan tanaman, serta hormon pertumbuhan tanaman.
- Pupuk organik cair juga dapat merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kapasitas tukar kation pada tanah secara efektif. Kapasitas tukar kation merupakan kemampuan tanah untuk menaikkan interaksi antara ion-ion dalam tanah sehingga tanah bisa menyediakan berbagai unsur yang dibutuhkan tanaman.
- Dapat meningkatkan produksi buah dan memperpanjang masa berbuah
- Dapat mengatasi defisiensi hara karena pupuk ini bisa menyediakan hara secara cepat
- Pupuk cair juga mampu memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah, maka juga terjadi kelebihan pupuk, makan tanaman bisa mengatur penyerapan komposisi pupuk dengan sendirinya.
- Dengan menggunakan pupuk cair, tidak akan terjadi konsentrasi pupuk di satu tempat dimana pupuk akan menyebar merata dan tidak akan merusak humus tanah jika digunakan terus-menerus.
- Penggunaan pupuk cair akan memudahkan pekerjaan karena dengan memberi pupuk ini ke tanaman, berarti 3 pekerjaan sudah terlaksanakan, yaitu memupuk tanaman, menyirami tanaman, dan mengobati tanaman.
Itulah keunggulan dari menggunakan pupuk cair organik itu sendiri. Pupuk ini pun bisa terbuat dari banyak bahan seperti sayuran busuk, kotoran ternak, makanan busuk, garam, ampas kopi, dan apapun yang terdapat dari alam dan salah satunya adalah buah-buahan busuk atau sisa-sisa buah. Buah-buah busuk atau sisa buah yang tidak bisa dikonsumsi lagi biasanya akan dibuang begitu saja.
Tetapi sebenarnya sisa-sisa buah tersebut bisa diolah menjadi pupuk organik yang sehat untuk tanaman dan aman untuk digunakan, Mengubah limbah buah-buahan menjadi pupuk organik tidaklah sulit maka artikel ini akan membahas cara membuat pupuk organik cair dari buah busuk, selain murah, juga sangat berguna bagi tanaman.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Buah Busuk
Karena buah adalah bahan organik yang mengandung banyak air, maka akan sulit untuk mengubahnya menjadi pupuk padat, jadi mengubahnya menjadi pupuk cair akan lebih mudah. Proses pembuatan juga sederhana, tidak memerlukan alat-alat yang rumit, ataupun tempat yang luas, Pupuk ini bisa dibuat sendiri dengan mudah. Untuk membuat 40 liter pupuk cair ini, bahan dan alat yang dibutuhkan berupa:
- 15 – 20 kg buah busuk
- 10 liter air kelapa
- 5 liter air cucian beras
- 1 kg gula merah
- 500 ml EM-4
- 20 liter air bersih
- Ember plastic/tong/wadah besar sesuai kebutuhan
- Plastik untuk penutup
- Saringan
- Blender atau tumbukan atau pisau dan talenan
Maka bahan dan alat tersebut bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Dan berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat pupuk organik cari dari buah busuk.
1. Mencuci bersih
Seluruh limbah buah-buahan yang dipakai harus dicuci bersih untuk menghikangkan zat-zat kimia yang menempel pada limbah buah tersebut karena zat kimia itu bisa merusak tanah ataupun tanaman.
2. Hancurkan
Langkah kedua adalah menghancurkan sisa-sisa buah busuk ini menjadi bubur lembut, bisa di blender ataupun di tumbuk. Setelah itu, bubur ini akan diambil sarinya untuk dijadikan pupuk.
3. Fermentasi
Sari dari bubur buah busuk tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ember atau suatu wadah besar dan di fermentasikan selama kurang lebih 2 – 3 minggu. Tetapi tidak sampai disini saja, pupuk ini juga memerlukan activator dan stimulator untuk merangsang pertumbuhan enzim dengan menambahkan gula merah dan EM- 4 secukupnya seperti membuat pupuk dari kotoran ayam.
Untuk mempercepat terbentuknya hormone sitokinin, auksin, dan giberalin yang memiliki fungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, batang, daun, dan buah pada tanaman maka ditambahkan air kelapa yang juga digunakan untuk membuat pupuk dari kaldu ikan.
Dan juga tambahkan air cucian beras untuk menghambat tumbuhnya bakteri yang merugikan. Lalu aduk hingga merata dan tutup ember atau wadah untuk pupuk melalui masa fermentasi. Larutan diaduk 4 – 5 kali setiap hari supaya tidak terjadi endapan. Inilah salah satu proses terakhir dari cara membuat pupuk organik cair dari buah busuk.
4. Disaring dan disimpan
Tanda bahwa pupuk organik cair sudah jadi dan siap pakai adalah adanya gelembung putih di atasnya dan baunya berubah menjadi aroma ragi. Maka pupuk cair ini disaring lagi lalu disimpan dalam wadah tertutup seperti botol plastik dan disimpan.
Dosis dan Cara Penggunaan
Untuk menggunakan pupuk kompos ini harus dengan takaran yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk merangsang pertumbuhan batang, akar, dan buah, dibutuhkan 10 cc larutan pupuk kompos cair dan dicampur dengan 1 liter air. Sedangkan untuk perakaran dibutuhkan 30 cc dengan 1 liter air.
Inilah cara pembuatan pupuk organik cair dari buah busuk. Jika ingin menyehatkan tanaman anda tanpa biaya besar , pupuk ini bisa dibuat di rumah dengan bahan dan alat yang sederhana dan hasilnya dijamin aman daripada pupuk kimia yang dapat merusak tanah. Semoga informasi ini bermanfaat.