13 Fungsi Boron Pada Tanaman Beserta Gejalanya

Unsur hara merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman, selain jenis tanah yang sesuai untuk pertanian. Unsur hara dapat diperoleh dari pemilihan jenis pupuk untuk mempercepat pertumbuhan akar serta tanaman yang tepat.

Salah satu, pupuk yang sudah sering digunakan adalah pupuk boron. Kegunaan pupuk boron sudah dirasakan oleh para petani. Pupuk boron adalah pupuk yang mengandung boron.

Apa itu Boron?

Boron (B) atau sering disebut dengan boron mikronutrien adalah salah satu unsur hara yang menjaga kekuatan struktur jaringan pada tanaman serta berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan sel tanaman.

Penelitian menunjukkan bahwa boron adalah salah satu unsur penting dalam tanaman khususnya sayuran dan salah satu elemen utama yang mempengaruhi kualitas dari proses pertumbuhan beberapa jenis tanaman.

Kadar boron yang diperlukan dalam tanaman sangat kecil. Pada umumnya, kadar optimum pada daun adalah sekitar 20-100 ppm. Walaupun kadar yang dibutuhkan kecil, fungsi boron sangat banyak untuk tanaman.

Fungsi Boron pada Tanaman

Penggunaan boron pada tanaman sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi tanaman yang normal serta sehat. Beberapa fungsi boron pada tanaman adalah:

  • Meningkatkan penghasilan dan peredaran gula

Boron sering dikaitkan dengan gula dan pati ke bagian – bagian dari tanaman yang berkembang. Ini tentunya akan mengembangkan buah dan meningkatkan kadar gula dalam buah dari tanaman.

Selain itu, boron meningkatkan kecepatan pengangkutan gula (dari hasil fotosintesis pada daun tanaman dewasa) ke daerah yang tumbuh secara aktif. Boron sangat penting untuk menyediakan gula yang diperlukan oleh akar.

  • Meningkatkan peredaran kalsium pada tanaman

Boron juga dapat meningkatkan peredaran kalsium pada tanaman yang bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan daun dan akar serta menghambat penuaan dari sel.

  • Mempercepat waktu pembungaan

Boron berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan bunga pada tanaman. Dengan pemberian boron pada tanaman, maka bunga yang dihasilkan lebih cepat dan lebih banyak.

  • Meningkatkan kualitas dan mutu buah

Pemberian boron tentunya berpengaruh secara signifikan terhadap buah. Buah yang dihasilkan lebih besar, segar, dan sehat bila diberikan boron secara berkala.

  • Memiliki masa tanam yang lebih singkat

Boron dapat meningkatkan proses metabolisme pada tanaman sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah. Ini membuat masa tanam dari tumbuhan yang menggunakan boron lebih cepat daripada yang tidak menggunakan boron.

  • Meningkatkan pertumbuhan serta kesehatan akar

Akar tumbuhan yang diberikan boron jauh lebih kokoh dan sehat dibandingkan dengan akar yang tidak diberikan boron. Ini karena boron dapat memberikan nutrisi terhadap akar sehingga akar lebih kuat, cepat bertambah, dan sehat.

Pertumbuhan akar dengan boron juga jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan akar tanpa boron. Tanaman yang mendapatkan unsur boron yang cukup, memiliki ukuran yang tinggi serta besar.

  • Meningkatkan bobot tanaman

Boron sangat berfungsi untuk meningkatkan fotosintesis melalui peningkatan proses metabolisme dari karbohidrat serta protein dalam tanaman. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan bobot atau berat dari tanaman.

  • Berpengaruh dalam pembagian sel

Untuk tanaman yang berbiji, boron memiliki fungsi dalam pembagian sel. Unsur hara ini meningkatkan proses dari pembagian sel dan mencegah terjadinya kerusakan sel saat melakukan pembelahan.

  • Menghasilkan asam nukleat dan hormon

Tanaman yang diberikan boron dapat meningkatkan asam nukleat dan hormon. Asam nukelat serta hormon sangat berpengaruh terhadap perkembangan serta pertumbuhan tanaman.

  • Mempercepat penyebaran nutrisi pada tanaman

Boron juga sering membantu untuk mempercepat penyebaran nutrisi dari unsur hara ke seluruh bagian tanaman. Sehingga, tanaman dengan boron lebih sehat dan terhindar dari penyakit.

  • Mempercepat pembentukan tepung sari

Boron juga membantu untuk meningkatkan proses penyerbukan dalam tanaman dengan mempercepat pembentukan tepung sari. Hal ini sangat membantu untuk mempercepat proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.

  • Meningkatkan sintesis protein

Sama seperti manusia, sintesis protein juga dibutuhkan tanaman untuk kelangsungan hidupnya. Boron dapat membantu untuk meningkatkan sintesis protein sehingga tanaman tidak mengalami kekurangan nutrisi yang dibutuhkan setiap harinya.

  • Meningkatkan daya tahan tanaman

Boron memberikan perlindungan untuk tanaman khususnya bagi buah. Tanaman akan tidak mudah terserang penyakit atau hama sehingga selalu memberikan hasil yang baik saat masa panen.

Gejala Kekurangan Boron

Tidak semua jenis tanah mengandung boron. Pada umumnya, tanah yang kekurangan boron terjadi pada tanah yang berpasir dan tanah yang kaya akan kapur.

Tanaman yang ditanam pada tanah yang kekurangan boron mendapatkan dampak yang signifikan. Tanaman tersebut akan mengalami cacat hingga kematian.

Beberapa gejala atau tanda tanaman kekurangan boron adalah:

  • Adanya perubahan warna daun dan penebalan secara tiba-tiba pada daun.
  • Daun dan batang menjadi mudah patah, rapuh, serta mengkerut khususnya daun dan batang yang berada di dekat ujung tunas.
  • Akar penyimpanan menjadi lebih pendek serta tumpul.
  • Tanaman menjadi kerdil karena pertumbuhan yang terhambat.
  • Daun tidak berwarna hijau atau kuning, dimana keadaan ini sering disebut dengan klorosis.
  • Buah yang dihasilkan sangat mudah terserang penyakit.
  • Titik pertumbuhan akan mati atau adanya tanda – tanda mati pucuk daun.

Persyaratan Kadar Boron

Boron dapat hadir di dalam tanah dengan berbagai bentuk. Salah satu bentuk yang paling umum adalah Asam Borat. Pada umumnya, tanah basa dengan PH yang tinggi atau tanah dengan kandungan organik rendah memiliki kadar boron yang rendah.

Pemberian boron terhadap tanaman juga dibatasi karena kelebihan boron dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan pada tanaman. Ada beberapa syarat kadar boron untuk tanaman, yaitu :

  • Jumlah boron yang cukup pada tanah adalah 12 mg/ kg.
  • Kisaran kebutuhan boron disesuaikan dengan kondisi tanah, dimana jumlah yang disarankan adalah 1 – 1.5 kg B/ ha pada tanah yang bersifat asam atau 4 kg B/ ha pada tanah yang bersifat liat atau basa.

Semoga ini bermanfaat untuk para pelaku budi daya dalam merawat serta mengembangkan tanaman.