Sebagai makanan pokok pengganti nasi, kentang merupakan makanan yang menjadi favorit banyak orang. Kentang dapat diolah menjadi berbagai menu makanan yang enak. Seperti french fries, potato wedges, mashed potato, potato spiral, dan sebagainya.
Meski begitu, tanaman kentang ternyata mudah sekali terserang hama tanaman. Kentang adalah tanaman yang rentan terkena hama dan penyakit pada kondisi curah hujan yang tinggi. Cuaca seperti itu akan mudah membuat tanaman ini terserang penyakit dan mati.
Maka dari itu, sebagai penanam atau pengonsumsi kentang, penting untuk tahu apa saja jenis hama yang menyerang kentang dan bagaimana mengendalikannya:
Ulat ini menyerang kentang pada bagian daun dan buah. Ulat grayak memiliki ciri bintik segitiga berwarna hitam dan bergaris kekuningan pada sisinya. Hama ini biasanya aktif di malam hari dan menyerang saat musim kemarau. Gejala serangannya ditandai dengan daun dan buah yang berlubang karena dimakan ulat.
Daunnya pun bisa habis dan tersisa urat daunnya saja. Jika ulatnya bertambah besar, ia bisa masuk ke tanah dan menyerang batang tanaman. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur, lalu melakukan penyemprotan insektisida dan membersihkan sampah-sampah daun di sekitar tanaman kentang.
Kutu ini menyerang daun tanaman kentang dengan cara menghisap cairan daun tanaman. Kutu ini juga dapat menyebarkan virus dan menyebabkan tanaman kentang tumbuh tidak sehat. Cara mengendalikan serangan dari kutu daun adalah dengan memotong dan membakar daun yang teinfeksi. Selain itu, perlu juga menyemprotkan Pestona atau BVR agar pembasmian lebih efektif.
Orong-orong adalah serangga berukuran sedang, berwarna cokelat terang ke gelap, memiliki kulit pelindung yang tebal dan hidup di dalam tanah. Hewan ini biasanya menyerang kentang di akar, tunas muda dan tanaman muda. Hal ini menyebabkan tanaman jadi mudah terserang infeksi bakteri. Cara mengendalikan hama jenis ini adalah dengan menggunakan insektisida Pestona.
Hama ini berbentuk seperti larva berwarna putih kelabu, dengan kepala berwarna coklat tua dan pupa menempel pada bagian luar kentang. Tanaman kentang yang terserang hama ini terlihat dari warna daunnya yang berubah menjadi merah kecokelatan dan menggulung. Jika gulungan daunnya dibuka, maka akan tampak larva di dalamnya.
Jika larva ini telah menyerang hingga ke dalam kentang, maka akan terlihat lubang-lubang di dalam kentangnya karena telah dimakan hama. Cara pengendalian hama ini adalah dengan mengocorkan insektisida Pestona pada tanaman kentang.
Kentang yang terserang hama satu ini akan menunjukkan tanda seperti bercak berwarna putih pada daun, yang dapat berubah menjadi abu-abu dan membuat daun menjadi kering. Hama in biasanya menyerang daun yang masih muda.
Cara mengendalikan hama kutu kebul adalah dengan memangkas bagian daun yang terserang. Setelahnya, perlu untuk menyemprotkan insektisida Pestona atau BVR agar hama mati.
Uret adalah larva kumbang coklat. Uret berwarna putih dengan tubuh melengkung dan kepala berwarna putih kemerahan. Pola penyerangan uret ditandai dengan tanaman yang pangkalnya terpotong akibat dimakan uret. Tanda lainnya pada kentang adalah terdapat lubang-lubang yang tak beraturan akibat hama ini.
Cara mengendalikannya adalah dengan dua hal, yaitu teknis dan kimia.Secara teknis, dilakukan dengan pergiliran atau pola tumpangsari terhadap tanaman dari family yang berbeda. Secara kimia, yakni dengan menyemprotkan insektisida ke tanaman.
Hama yang satu ini adalah serangga dewasa berupa ngengat yang aktif terbang pada malam hari. Tubuh serangga ini berwarna keabu-abuan dengan sayap berwarna kelabu dengan tanda hitam berwarna cokelat. Ulat ini aktif merusak tanaman pada malam hari dan dapat bersifat kanibal.
Gejala seranga ulat ini ditandai dengan adanya tangkai muda yang mudah patah atau tangkai daunnya yang terpotong. Cara mengatasi hama ini adalah dengan melakukan sanitasi di sekitar tanaman kentang dan menyemprotkan insektisida di sekitar tanaman.
Lalat penggorok daun adalah lalat kecil berukuran kurang lebih 2 mm. Larva dari lala ini menggorok dan membuat lubang lubang pada jaringan daun. Gejala serangannya ditandai adanya bintik-bintik putih dan alur korokan yang berwarna putih pada permukaan daun. Cara mengendalikan hama ini adalah dengan memotong daun yang terserang hama, melakukan sanitasi dan menyemprotkan insektisida di sekeliling tanaman.
Hama yang satu ini memiliki ukuran yang sangat kecil, namun gerakannya sangat gesit jika terganggu. Wereng membunuh tanaman kentang dengan cara mengisap tanaman ini hingga menjadi lemah. Cara mengetahui serangannya adalah dengan melihat adanya bintik-bintik pada daun, terutama di permukaan daun bagian atas.
Untuk mengatasi hama ini, dapat dilakukan dengan cara memotong daun yang terkena serangan wereng, melakukan sanitasi secara menyeluruh, jangan biarkan ada titik yang dapat menjadi habitat wereng. Setelahnya, menyemprotkan insektisida di sekitar tanaman kentang.
Ada 2 jenis tungau yang menyerang tanaman kentang, yaitu tungau kuning dan merah. Tungau merah berwarna kemerah-merahan dan tungau kuning berwarna kuning transparan, dengan ukuran tubuh 0,25 mm. Gejala serangan ditandai dengan adanya warna tembaga di bawah permukaan daun, tepi daun mengeriting, daun melengkung ke bawah seperti sendok terbalik, tunas dan bunga daun gugur. Cara mengatasi hama ini adalah dengan melakukan sanitasi di sekitar tanaman kentang dan menyemprotkan insektisida agar hama mati dan tak datang lagi.
Kumbang menyerang tanaman dengan cara memakan bagian atas dan bawah daunnya. Cara mendeteksi adanya kumbang di tanaman, ditandai dengan daun yang tampak berlubang. Cara mencegah dan menjauhkan kumbang dari tanaman adalah dengan kimia, yaitu menyemprotkan insektisida pada tanaman.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…