5 Jenis Hama Tanaman Sayuran dan Cara Pengendaliannya

Tanaman holtikultura merupakan tanaman yang sangat penting dalam pemenuhan gizi untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Indonesia merupakan negara yang kaya akan jenis tanaman holtikultura tropika yang memiliki nilai ekonomi, keindahan, dan gizi yang tinggi sehingga cocok menjadi obyek suatu agribisnis yang menguntungkan. Tanaman holtikultura sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu tanaman sayur-sayuran, tanaman buah-buahan, dan tanaman hias.

Salah satu penyebab terjadinya gagal panen pada tanaman holtikultura kelompok tanaman sayur-sayuran adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu akibat serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman sayuran dapat mengakibatkan rusaknya tanaman pada fase vegetatif terutama pada bagian akar, daun, dan batang serta dapat juga mengakibatkan kerusakan tanaman pada fase generatif terutama pada bagian bunga dan buah.

Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali berbagai jenis hama beserta langkah-langkah pengendaliannya agar tidak menimbulkan kerugian ekonomi. Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman sayuran diantaranya yaitu :

1. Kutu daun (Aphis gossypii Glover)

Hama pertama yang sering menyerang tanaman sayuran yaitu kutu daun. Kutu daun memiliki ukuran yang kecil yaitu 0,8 mm, berbentuk seperti pear, berwarna bervariasi mulai dari hijau muda hingga berwarna hitam dan kuning. Kutu daun memiliki kornikel di bagian ujung abdomennya. Hama ini pada umumnya menyerang tanaman sayuran seperti asparagus, selada, katuk, mentimun, kacang panjang, terung, semangka, tomat, cabai, papaya, bayam, dan lain sebagainya.

Populasi hama ini akan meningkat pada musim kemarau. Kutu daun umumnya menyerang bagian pucuk tanaman dan daun muda, biasanya dalam bentuk nimfa dan imago. Tanaman sayuran yang terserang oleh ham aini akan tampak memiliki daun yang mengekrut, pucuk mengeriting dan melingkar, serta pada akhirnya pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Selain itu, hama ini juga mengeuarkan cairan manis seperti madu yang dapat menarik datangnya semut sehingga menyebabkan adanya cendawan jelaga hitam, yang dapat menurunkan kualitas buah.

Pengendalian hama ini meliputi pengaturan waktu tanam, pergiliran atau rotasi tanaman, pengurangan pemupukan, penggunaan musuh alami seperti parasitoid dan predator, dan penggunaan insektisida kimia maupun nabati apabila dirasa populasi hama telah berada di ambang batas kendali. Akan tetapi, penggunaan insektisida kimiawi sebaiknya dihindari karena tanaman sayuran umumnya dikonsumsi secara langsung.

2. Thrips (Thrips parvispinus Karny)

Thrips bersifat polifag dan umumnya menyerang cabai, bawang merah, bawang daun, tomat, tembakau, kopi, ubi jalar, waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman dari famili crusiferae, crotalaria, terung, serta kacang-kacangan. Hama ini menyerang tanaman sayuran dengan cara menusuk serta menghisap cairan pada tanaman.

Tanaman sayuran yang terinfeksi oleh thrips dapat ditandai dengan adanya noktah-noktah berwarna putih mengkilat di sepanjang daun, dan akan berubah warna coklat apabila terjadi komplikasi dengan penyakit. Pada umumnya, hama ini menyerang bagian daun dan pucuk pada tanaman.

Daun yang terserang mula-mula terdapat noda berwarna keperakan yang tidak beraturan, kemudian berubah menjadi coklat tembaga, dan daun berubah bentuk mengeriting ke atas atau keriput. Selain itu, pucuk tunas yang terinfeksi akan menggulung ke dalam dan timbul benjolan seperti tumor, mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat bahkan pucuk menjadi mati.

Pengendalian hama ini meliputi penggunaan mulsa plastik perak ataupun plastik transparan biasa, penggunaan perangkap rekat berwarna kuning, penggunaan tanaman penghalang seperti jagung, penggunaan mikroorganisme seperti Beauveria bassiana dan Verticillium lecani, penggunaan pestisida alami, penggunaan predator, dan penggunaan insektisida sintesis jika nilai ambang kendali thrips dalam luar batas kendali.

3. Lalat buah (Bactrocera sp)

Hama selanjutnya yang sering menyerang tanaman sayuran yaitu lalat buah. Lalat buah merupakan hama yang paling banyak menyerang buah-buahan dan sayur-sayuran. Tanaman sayuran yang biasanya diserang oleh lalat buah diantaranya yaitu tomat, cabai, mentimun, pari, belimbing, dan lain sebagainya. Lalat buah biasanya menyerang bagian buah dari tanaman sayuran.

Lalat betina akan menusuk buah kemudian menempatkan telurnya dalam lapisan epidermis, hingga larva menetas lalu warna buah akan menjadi jelek dan tidak dapat dikonsumsi. Tak hanya itu, lalat ini juga dapat menyerang bagian bunga dan batang dari tanaman. Akibatnya, batang yang terserang oleh hama ini ajan menjadi bisul dan buahnya berubah menjadi kecil serta berwarna kuning, sehingga dapat mengurangi kuantitas dan kualitas hasil panen.

Pengendalian hama ini meliputi penggunaan botol atau kotak perangkap yang didalamnya diberi bahan pemikat, pemanfaatan musuh alami seperti parasitoid dan predator, pengumpulan buah yang telah terserang dan busuk, dan pengasapan di sekitar tanaman dengan membakar jerami hingga menjadi bara.

4. Ulat grayak (Spodoptera sp)

Jenis hama berikutnya yang sering menyerang tanaman sayuran yaitu ulat grayak. Larva ulat gratak berwarna bervariasi dan memiliki kalung menyerupai bulan sabit berwarna hitam pada bagian abdomen. Ulat yang menetas akan memiliki warna hijau muda serta hidup berkelompok.

Biasanya, ulat grayak akan menyerang tanaman sayuran pada malam hari atau ketika intensitas cahaya matahari rendah. Tanaman sayuran yang biasanya diserang oleh ulat grayak yaitu cabai, kubis, padi, jagung, tomat, tebu, buncis, bawang merah, terung, kentang, kacang-kacangan, kangkung, bayam, dan lain sebagainya. Bagian tanaman yang diserang oleh ulat grayak yaitu daun.

Larva muda akan merusak daun dengan meninggalkan sisa epidermis bagian atas dan tulang daun. Pada serangan yang parah, dapat menyebabkan tanaman menjadi gundul karena daun yang habis dimakan oleh ulat. Populasi ulat grayak meningkat pada musim kemarau. Pengendalian hama ini meliputi pengurangan populasi tanaman yang terserang, pemanfaatan musuh alami seperti predator dan parasitoid, dan penggunaan insektisida nabati.

5. Ulat buah (Helicoverpa spp)

Hama terakhir yang sering menyerang tanaman sayuran yaitu ulat buah. Tanaman sayuran yang biasanya diserang oleh ulat buah yaitu cabai, tomat, brokoli, sawi, kacang tanah, jagung, dan lain sebagainya. Ulat buah bersifat polifag serta menyerang bagian buah dari tanaman dengan menggigit lalu melubanginya sehingga bentuk buah menjadi tidak normal dan lama-kelamaan akan membusuk.

Pengendalian hama ini meliputi penanaman tanaman pada lahan yang sebelumnya bukan ditanami cabai ataupun tomat, pengumpulan buah-buahan yang terserang oleh ulat buah, sanitasi dengan membersihkan gulma, dan penyemprotan menggunakan pestisida, sebaiknya dilakukan di malam hari karena ulat buah ini biasanya aktif pada malam hari.