Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kepentingan hidup manusia, salah satunya adalah sebagai pestisida nabati.
Pestisida nabati adalah suatu pestisida untuk mengendalikan hama atau penyakit tumbuhan dan terbuat dari tanaman yang mudah terurai dalam tanah sehingga aman untuk lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
Pada umumnya, tanaman yang dapat dijadikan sebagai pestisida nabati adalah tanaman yang mengandung senyawa kimia seperti minyak esensial, flavonoid, glikosida, dan lainnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah:
Bawang putih yang memiliki nama ilmiah allium sativum biasanya digunakan sebagai bumbu masakan atau obat untuk penyakit tertentu. Ternyata, bawang putih juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati.
Bagian dari bawang putih yang dapat dijadikan sebagai pestisida nabati adalah bagian umbi. Bawang ini dapat mengusir kutu, ulat, atau serangga pada tumbuhan karena mengandung minyak atsiri, flavonoid, dan saponin.
Cara pembuatannya juga tidak terlalu sulit, yaitu dengan membuat ektraksi dari bawang putih, sirih, brotowali, lempuyang, dan ekstrak biji mimba.
Seluruh bagian dari serai dapat digunakan untuk mengendalikan hama pada padi. Cara membuatnya sangat mudah, yaitu menumbuk tanaman serai sebanyak 250 gram sampai halus dan menambahkan air secukupnya atau sekitar 4 gelas.
Cairan ini dicampurkan kembali dengan 13 liter air dan dapat disemprotkan pada tanaman padi yang diserang oleh ulat. Untuk tanaman padi yang terserang ulat penggerek batang, cairan serai dapat disemprot satu minggu setelah telur muncul.
Tanaman berikutnya yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun bandotan atau babandotan. Daun ini mengandung flavanoid, saponin, HCN, dan minyak atsiri yang berguna untuk mengusir hama dan menghambat perkembangan serangga.
Akar tuba yang mengandung retenon dapat diekstrak dengan menggunakan eter atau aseton dan menghasilkan 2-4 persen resin rotenon.
Rotenon ini dapat menghancurkan sel yang terserang penyakit tanaman dan memberikan efek terhadap serangga sehingga serangga tidak ingin memakannya. Kematian terhadap serangga dapat terjadi langsung dalam waktu beberapa jam setelah terkena rotenon.
Biji srikaya adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Biji ini mengandung senyawa kimia squamosin dan asimisin. Kedua senyawa kimia ini bersifat racun terhadap serangga.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak biji srikaya dapat mengendalikan hama kumbang pada kedelai dan juga membunuh secara signifikan.
Daun dari belimbing wuluh atau dikenal dengan nama ilmiah Averrhoa bilimbii dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Daun ini mengandung beberapa senyawa kimia seperti tannin, saponin, dan flavonoid.
Kandungan dari daun ini diyakini dapat mengusir hama tepung dan menghambat perkembangan serangga. Pembuatan pestisida nabati dari daun ini adalah dengan cara dibakar.
Jenis tanaman lain yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah brotowali atau dikenal dengan nama ilmiah Tinospora tuberculla. Bagian batang dari tanaman ini yang sering digunakan sebagai pestisida nabati.
Batang tanaman ini mengandung flavonoid, steroid, dan alkaloid yang dapat mengusir hama. Cara membuatnya adalah dengan mengekstraknya dan menyemprotkan pada tanaman yang terserang hama atau tikus seperti tanaman padi atau cabai.
Tembakau mengandung nikotin yang menjadi racun terhadap serangga. Daun tembakau yang telah kering mengandung 2-8 persen nikotin dan bereaksi sebagai racun secara cepat pada beberapa serangga seperti ulat perusak daun, pengendali jamur, triphs, dan aphids.
Kencur atau dikenal dengan cekur dan memiliki nama ilmiah Kaempferia galangal linn adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Bagian yang sering digunakan adalah rimpang atau kencur itu sendiri.
Ekstraksi kencur dari heksana dan etanol dapat menurunkan jumlah serangga secara signifikan dan mengusir hama pada tanaman.
Daun cengkeh juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Daun ini mengandung eugenol, flavonoid, saponin, dan minyak atsiri yang dapat berguna untuk membasmi hama. Daun cengkeh dapat dibakar dan mengusir berbagai hama eugenol dan ulat uret.
Tanaman lain yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah biji mimba. Biji dari daun mimba mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat mengendalikan ulat, kutu, dan jamur pada tanaman secara efektif.
Selain biji, daun mimba yang ditumbuk dan dihaluskan dapat digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman bawang merah secara efektif.
Daun sirsak juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Daun ini mengandung resin dan annonain yang dapat mengendalikan beberapa hama pada tanaman seperti wereng, walang sangit, trip, dan penggerek batang.
Rimpang lengkuas juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Rimpang ini diiris dan dikeringkan, kemudian dicincang hingga menjadi bentuk yang kecil. Lalu, masukkan ke dalam panci suling beserta dengan air sebanyak 2 liter.
Panci suling ini dipanaskan dan air suling lengkuas ditampung dan disemprotkan pada tanaman yang terkena penyakit antraknose. Air suling ini dengan konsentrasi 15 persen dapat membasmi penyakit antraknose secara efektif.
Tanaman lain yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun pepaya. Daun pepaya ini mengandung senyawa aktif yaitu papain. Daun ini dapat mengendalikan hama penghisap seperti Aphis Sp dan ulat.
Umbi gadung adalah satu tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati. Tanaman ini mengandung fenol, alkaloid, saponin, dan diosgenin. Pestisida dari umbi gadung dapat mengendalikan ulat dan hama penghisap secara efektif.
Tanaman terakhir yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah bengkuang. Bagian tanaman dari bengkuang yang dapat digunakan adalah batang, daun, dan biji.
Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam bengkuang dapat berguna untuk mengendalikan hama penghisap buah, penghisap buah, dan beberapa jenis serangga.
Ini adalah 16 jenis tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati. Semoga dapat menambah ilmu budidaya kamu ya!
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…