Pupuk adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari dunia pertanaman. Banyak sekali jenis pupuk yang dijual dipasaran, mulai dari pupuk organik hingga buatan pabrik atau kimia. Tahukah anda Cara Membuat Pupuk Organik Padat dari Limbah Rumah Tangga ternyata sangatlah mudah. Pupuk organik pula memiliki sifat ramah lingkungan.
Banyak yang memilih menggunakan pupuk kimia karena penggunaannya yang praktis dan hasilnya terlihat cepat. Pupuk kimia mudah didapatkan dipasaran, mengingat saat ini banyak sekali petani yang menggantungkan harapan hasil bumi mereka terhadap pupuk kimia. Dan hal ini menjadikan alasan utama mengapa pupuk kimia lebih sering digunakan ketimbang pupuk organik.
Tentu bukan tanpa alasan banyak petani yang memilih pupuk kimia dibandingkan pupuk organik. Pupuk kimia kini banyak yang disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya lebih terjangkau oleh petani dibandingkan pupuk organik yang tidak bersubsidi. Alasan perekonomian inilah yang membuat banyak petani lebih memilih menggunakan pupuk kimia dibandingkan pupuk organik.
Selain alasan ekonomi, pupuk kimia lebih lama dikenal oleh masyarakat sehingga dapat dikatakan pemakaian pupuk kimia ini sudah turun menurun. Pupuk kimia pun sudah lebih dulu dikenal dibandingkan pupuk organik. Dan dapat dikatakan bahwa pupuk kimia menjadi pupuk andalan yang sudah dipakai sejak lama.
Kemudian dengan menggunakan pupuk kimia para petani mengaku bahwa hasil panen yang dihasilkan lebih meningkat dibandingkan menggunakan pupuk organik. Memang dengan menggunakan pupuk kimia pertumbuhan dari tanaman lebih terlihat dan produk dari tanaman lebih meningkat sehingga dapat memberikan petani banyak keuntungan. Tentu saja penggunaan pupuk kimia tanpa pengurangan yang signifikan memberikan dampak buruk bagi lingkungan, kondisi tanah, dan bagi tanaman.
Selain karena petani merasa hasil panen mereka lebih banyak saat menggunakan pupuk kimia, kurangnya pemahaman akan dampak dan bahaya yang ditimbulkan oleh pupuk kimia dapat menjadikan alasan petani banyak membeli pupuk kimia. Pupuk kimia memang dapat terlihat dengan cepat hasilnya, namun penggunaan jangka panjang dan terus menerus tentu akan berdampak buruk pada kualitas tanah dan juga lingkungan.
Pupuk kimia memang lebih terkenal daripada pupuk organik seperti pupuk kandang maupun pupuk kompos karena mudah ditemukan dan sangat praktis digunakan. Sayangnya banyak petani yang menggunakan pupuk kimia tidak seharusnya dan melebihi aturan pakai. Pemakaian pupuk kimia hendaknya dilakukan pengurangan secara bertahap untuk mengurangi dampak buruk yang dihasilkan oleh pupuk kimia.
Dan ada beberapa Alasan Pupuk Kimia Membahayakan Lingkungan yang juga harus petani ketahui. Jika para petani dibekali dengan pengetahuan akan manfaat serta dampak buruk yang diberikan oleh kedua jenis pupuk ini, diharapkan petani dapat bijak dalam memilih dan menggunakan pupuk tersebut. Tidak hanya berdampak buruk pada tanah, pupuk kimia juga berdampak pada tanaman dan orang-orang yang mengkonsumsi buah atau sayur yang diberikan pupuk kimia secara berlebihan.
Penggunaan pupuk kimia harus dilakukan secara bijak, kenapa pupuk kimia dapat merusak tanah karena bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk akan merubah baik tanah maupun tanaman jika diberikan secara berlebihan. Berikut adalah beberapa alasan kenapa pupuk kimia dapat menyebabkan kerusakan pada tanah.
- Akan mengganggu keseimbangan hara dan kualitas tanah. Pupuk kimia yang ditebar ke tanah tidak semua unsur kandungannya diserap oleh tanaman, pupuk tersebut akan menyisakan beberapa zat yang dapat membuat tanah tidak gembur lagi. Zat kimia sisa dari pupuk yang tertinggal ditanah kemudian terkena air akan membuat zat kimia tersebut seperti lem yang dapat membuat tanah menjadi lengket satu sama lain dan kaku, penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang akan menyebabkan unsur hara dalam tanah mengalami perubahan. Sehingga tanaman dapat tidak tumbuh dengan optimal dana Alasan Pupuk Kimia Dapat Merusak Tanah juga sangat penting.
- Penggunaan pupuk kimia dapat membunuh binatang dan organisme dalam tanah. Biasanya zat kimia bersifat keras sehingga beberapa makhluk hidup sensitif bahkan bisa mati jika bertemu dengan zat kimia. Sama halnya dengan pupuk kimia, pupuk tersebut dapat membunuh organisme dan hewan seperti cacing dalam tanah yang mana fungsi mereka membantu membentuk unsur hara dan menggemburkan tanah dengan aktifitas mereka di dalam tanah. Selain organisme dalam tanah, jika zat kimia terkena air hujan dan mengalir ke sungai tentu juga akan mengganggu ekosistem organisme perairan sehingga Pupuk Kimia Dapat Merusak Ekosistem yang ada.
- Menghambat penyerapan unsur hara oleh tanaman. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan akar tanaman menjadi lunak, sehingga penyerapan nutrisi yang dilakukan oleh akar akan tidak maksimal.
- Dapat mempengaruhi hasil panen. Dalam waktu singkat penggunaan pupuk kimia akan terlihat hasilnya. Pemakaian jangka lama akan menyebabkan tanah tidak subur dan gembur, organisme tanah hilang, serta daya serap nutrisi oleh akar berkurang hal-hal tersebut dapat menyebabkan perubahan hasil panen menjadi tidak maksimal.
Penggunaan pupuk kimia memang tidak dilarang, dapat menjadi pilihan bagi para petani dalam memberikan nutrisi pada tanamannya. Tetapi pupuk kimia ini juga seperti 2 sisi koin yang berbeda, di satu sisi memberikan manfaat tetapi disisi lain juga memberikan dampak buruk jika penggunaan tidak dikontrol dengan benar. Jika penggunaan pupuk sesuai dengan anjuran pakai, dan petani tidak selalu menggantungkan atau menggunakan pupuk kimia sebagai andalan tentunya dampak negatifnya dapat dikurangi.
Baca juga : Cara menyuburkan tanah pertanian
Demikianlah artikel pupuk kimia bermanfaat tapi membahayakan tanah dan lingkungan sekitarnya. Harap berpikir panjang dalam penggunaannya. Sayangi bumi kita dan semoga artikel ini bermanfaat.