Vertikultur merupakan inovasi baru dalam bidang pertanian yang memungkinkan untuk bercocok tanam pada lahan sempit. Teknik pertanian ini akan memaksimalkan pemanfaatan lahan yang terbatas sebagai arena pertanian. Sistem budidaya vertikultur dilakukan secara bertingkat dalam bentuk vertikal.
Gaya pertanian vertikultur sangat cocok untuk diaplikasikan bagi pecinta tanaman yang memiliki lahan sempit atau bagi masyarakat perkotaan yang tidak memiliki cukup pekarangan untuk bercocok tanam.
Vertikultur memiliki banyak kelebihan, diantaranya dapat dilakukan bahkan pada lahan yang tidak terlalu luas, penggunaan pupuk yang dapat di minimalisir, mudah dipindahkan jika sewaktu-waktu diperlukan, lebih mudah dipantau karena lahan yang tidak terlalu luas, serta dapat diaplikasikan pada berbagai media tanam.
Meskipun terlihat menarik dan bernilai estetika, namun tidak semua tanaman cocok untuk di budidayakan secara vertikultur. Terdapat beberapa syarat yang harus dimiliki tumbuhan untuk bisa dikembangkan dengan teknik khusus pada lahan sempit ini. Berikut syarat-syarat tanaman vertikultur:
Karena di budidayakan pada lahan yang tidak terlalu luas, tanaman vertikultur juga sebaliknya memiliki akar yang pendek agar dapat tumbuh dengan baik.
Umumnya alat yang digunakan sebagai wadah tanaman pada sistem vertikultur berupa pipa, botol bekas dan polybag. Benda-benda tersebut tidak dapat menampung terlalu banyak tanah ataupun sekam sebagai media tanam, sehingga hanya tanaman berakar pendek yang dapat tumbuh dengan baik pada ukuran wadah tersebut.
Sedangkan tumbuhan dengan akar panjang dikhawatirkan akan merambat sampai menembus media tanam dan merusak tumbuhan lain. Bagi penyuka pertanian dengan lahan terbatas dapat mulai mencoba cara membuat tanaman vertikultur dengan paralon yang praktis.
Tanaman vertikultur pada dasarnya bukan jenis tanaman yang hidup lama dan butuh perawatan dalam jangka panjang. Karena banyak di budidayakan secara mandiri, tanaman vertikultur sering dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi.
Tumbuhan dengan usia panen yang relatif singkat lebih mudah untuk dirawat dan dinikmati hasilnya. Selain umur tanaman, tingkat kesuburan juga turut menjadi pertimbangan dalam memilih tanaman vertikultur. Tanaman dengan perawatan yang mudah lebih cocok untuk ditempatkan pada lahan minimalis seperti vertikultur.
Sawi merupakan tanaman yang cocok untuk di budidayakan secara vertikultur. Sehingga dengan cara menanam sawi hijau di rumah (panduan lengkap), para penyuka pertanian dapat tetap merasakan keseruan bertani meski pada lahan yang terbatas. Sawi bahkan sudah mulai tumbuh pada hari ke 4 atau 7 setelah penanaman bibit.
Tanaman lain yang dapat tumbuh subur dengan usia panen yang singkat adalah kangkung. Dengan cara memilih bibit kangkung yang bagus untuk ditanam, jenis sayur ini sudah bisa di panen pada hari ke 21 setelah penanaman.
Karena upaya pertanian yang dilakukan pada lahan sempit dengan perhatian khusus, tanaman yang dapat memberikan nilai ekonomis dianggap sebagai pilihan terbaik untuk di budidayakan pada sistem vertikultur.
Secara pribadi, hasil panen yang didapat dari tanaman vertikultur dapat dikonsumsi sehingga mengurangi biaya pengeluaran bahan pangan. Sedangkan jika hasil panen melebihi kebutuhan pribadi, maka buah dan sayur tersebut dapat dijual sebagai sumber keuangan.
Saat ini, hasil budidaya vertikultur memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pecinta hidup sehat. Media tanam yang bersih dan minimnya penggunaan bahan kimia sebagai pupuk, menjadikan hasil panen pertanian ini lebih sehat dan baik bagi tubuh.
Manfaat menanam kangkung hidroponik misalnya, banyak restoran yang hanya menggunakan sayuran dengan kualitas terbaik sebagai bahan baku makanan. Sehingga hasil panen dari sistem vertikultur dapat diputar sebagai bahan yang bernilai ekonomis.
Menerapkan sistem vertikultur juga bisa menjadi salah satu upaya dalam mendukung penghijauan dan pemanfaatan teknologi pertanian dengan media tanam yang beragam. Selain bonus nilai keindahan yang didapat jika melakukan perawatan yang tepat pada tanaman.
Untuk menjaga tanaman vertikultur tetap sehat perlu bagi para petani untuk mengetahui jenis hama tanaman sayuran dan cara pengendaliannya agar hasil panen yang didapat sesuai dengan harapan.
Dari sekian banyak jenis tumbuhan sayur dan buah yang sering di budidayakan secara khusus, terdapat beberapa jenis tertentu yang paling cocok untuk dikembangkan dengan sistem vertikultur. Seperti:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…