Tanaman

Tumpang Sari : Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Tumpang sari adalah sebuah metode bercocok tanam di mana terdapat dua atau lebih jenis tanaman dalam jarak yang berdekatan. Metode ini bisa dilakukan dengan menanam berbagai jenis tanaman dalam satu baris yang sama, atau dalam baris yang berbeda namun jaraknya berdekatan.

c

Namun, apabila dilakukan dengan benar dan teliti, tumpang sari dapat memberikan manfaat yang luar biasa, antara lain:

  • Hasil panen yang lebih baik
  • Terhindar dari 8 jenis hama pada tanaman
  • Terhindar dari gulma
  • Turut menutrisi tanaman sekitar tumpang sari
  • Meningkatkan laba petani
  • Penggunaan lahan yang efektif
  • Menghemat penggunaan pupuk

Tanaman Seperti Apa yang Dapat Menerapkan Tumpang Sari?

Tumpang sari memang menawarkan hasil panen yang menggiurkan. Petani dapat menghasilkan dua atau lebih hasil panen sekaligus dalam satu waktu. Selain itu, apabila dilakukan dengan benar, tumpang sari dapat menghasilkan panen yang baik pula. Namun, tidak semua tanaman dapat menerapkan metode penanaman secara tumpang sari.

Karena tidak boleh sembarangan, perhatikan hal-hal berikut agar tumpang sari dapat berhasil:

  • Gabungkan tanaman yang tumbuh meninggi dengan tanaman yang tumbuh melebar.
  • Pasangkan tanaman yang berakar dangkal dengan yang berakar dalam.
  • Tanam kacang-kacangan dengan nonkacang untuk meningkatkan kesuburan tanah.
  • Pilih tanaman yang tumbuh lambat, sementara yang lain tumbuh dengan cepat.
  • Pilih tanaman yang mempunyai kebutuhan air yang sama
  • Pilih tanaman yang tidak berebut sinar matahari. Salah satu tanaman haruslah dapat tumbuh dengan baik apabila nantinya tertutup bayangan tanaman yang lain.
  • Gabungkan tanaman yang dapat menyokong satu sama lain.
  • Hindari menanam tanaman yang berasal dari keluarga yang sama. Hal ini untuk meminimalisasi serangan hama.
  • Selalu siapkan diri akan penyakit yang akan menyerang tanaman tumpang sari

Contoh tanaman yang dapat digabungkan menggunakan metode tumpang sari antara lain bawang putih dengan tomat, kopi dengan pisang, melon dan cabe, serta jagung dan kacang tanah.

Jenis Tumpang Sari

Selain memperhatikan jenis tanaman yang akan ditanam secara tumpang sari, petani haruslah menimbang-nimbang semua faktor pendukung agar tumpang sari berhasil, misalnya kepadatan tanah, kondisi dan kontur lahan, lamanya panen dan kebutuhan nutrisi tanaman.

Apabila sudah, langkah selanjutnya adalah memilih jenis tumpang sari yang akan diterapkan. Apa saja jenisnya?

1. Tumpang sari baris

Pada metode tumpang sari baris, tanaman disusun secara berbaris-baris. Contoh tanaman yang bisa ditanam dengan tumpang sari baris ialah gandum dan tanaman polong-polongan, seperti jagung atau kacang-kacangan.

Tumpang sari jalur

Tumpang sari jalur kurang lebih hampir sama dengan tumpang sari baris. Bedanya, lahan pertanian untuk tumpang sari baris perlu lebih luas.

3. Tumpang sari lorong

Tumpang sari lorong dilakukan dengan menanam tanaman berukuran pendek di antara pepohonan atau semak-semak. Tujuan tumpang sari ini adalah tanaman tersebut terlindungi dari angin atau kelebihan sinar matahari.

4. Tumpang sari berantai

Tumpang sari berantai menggunakan teknik menanam di satu lahan, namun di waktu yang tidak bersamaan. Tanaman kedua ditanam setelah tanaman pertama telah berbunga.

5. Tumpang sari sementara

Metode tumpang sari sementara menggabungkan tanaman yang memiliki masa panen yang berbeda. Jadi, ketika salah satu tanaman telah dipanen, tanaman lainnya akan mempunyai lahan yang lebih untuk terus tumbuh.

6. Tumpang sari campuran

Tumpang sari campuran dilakukan dengan cara mencampur bibit dua atau lebih tanaman saat proses awal penanaman. Maksudnya adalah tanaman yang akan tumbuh tidak diatur atau di susun berdasarkan baris atau yang lainnya.

Tumpang sari campuran hanya dilakukan pada jenis tanaman yang mempunyai waktu panen yang bersamaan.

7. Tumpang sari perangkap

Tumpang sari perangkap dilakukan dengan “mengorbankan” salah satu jenis tanaman. Tujuannya adalah untuk mengalihkan perhatian hama hanya ke salah satu tanaman yang dikorbankan tersebut.

Dengan kata lain, tanaman utama akan bebas dari hama. Contoh tanaman yang biasa menggunakan metode ini adalah tanaman mustard dan bunga marigold.

8. Tumpang sari pelindung

Tumpang sari pelindung dilakukan dengan menanam tanaman yang kuat atau berduri di sekitar tanaman utama. Tujuannya adalah untuk melindungi tanaman utama dari angin atau gangguan lain.

9. Tumpang sari pengusir hama

Tumpang sari pengusir hama adalah sebuah metode tumpang sari di mana petani akan menanam tanaman pengusir hama untuk melindungi tanaman utama. Misalnya saja menanam daun bawang untuk melindungi tanaman kacang-kacangan dari hama.

10. Tumpang sari tarik ulur

Tumpang sari tarik ulur ini mengombinasikan metode tumpang sari perangkap dan pengusir hama.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

2 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

2 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

3 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

5 months ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

5 months ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

5 months ago