Kopi Robusta merupakan salah satu jenis kopi yang paling banyak digandrungi oleh para pecinta kopi. Selain memiliki citarasa yang kaya dan khas, tanaman kopi Robusta juga memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dibudidayakan karena tingginya permintaan di pasaran.
Tetapi tidak semudah yang dibayangkan bahwasanya untuk budidaya tanaman kopi jika tidak dilakukan secara tepat maka akan berakibat menghasilkan panen yang tidak maksimal dengan kurangnya citarasa serta pertumbuhan dan perkembangan biji yang tidak optimal.
Tetapi jika melakukannya dengan tepat maka akan memberi keuntungan kepada petani karena kopi Robusta sangat mudah dibudidayakan dibandingkan kopi lainnya seperti kopi Arabika atau kopi Liberika. Kenapa? Karena tanaman kopi jenis ini tidak memerlukan bahan yang menyulitkan para petani sehingga banyak petani yang beralih membudidayakan tanaman kopi Robusta.
Oleh sebab itu yang perlu diperhatikan ketika membudidayakan tanaman kopi Robusta dengan cara memperhatikan teknis budidaya dan perawatan tanaman kopi yang tepat sehingga ketika dimusim panennya akan mendapatkan hasil yang menguntungkan. Ada beberapa langkah cara menanam kopi bagi pemula yang perlu diterapkan dalam membudidayakan tanaman kopi Robusta.
Sebagai langkah awal yang harus diketahui sebelum melakukan proses penanaman jenis kopi ini adalah
Untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas, budidaya kopi Robusta biasanya dipengaruhi oleh bibit. Oleh sebab itu pilihlah bibit yang berkualitas unggul pula. Begitupun sebaliknya jika bibit yang dipilih kurang berkualitas maka hasilnya pun kurang memuaskan. Disarankan lebih baik memilih bibit yang bersertifikasi langsung dari dinas pertanian untuk lebih memastikan bahwa bibit yang kita dapatkan benar-benar memiliki kualitas yang bagus.
Tidak hanya memilih bibit yang berkualitas saja tetapi pemilihan lahan yang bagus juga harus diperhatikan. Lahan yang tepat untuk menanam bibit kopi Robusta adalah tanah yang subur dan gembur serta memiliki pH tanah yang mencapai 4,5 – 6,5 sehingga kualitas hasil panen pun akan terjamin dan memuaskan. Tak hanya itu persiapan lahan seharusnya dilakukan setidaknya 1 – 2 tahun sebelum tanaman kopi dipindah tanam, dengan harapan lahan sudah siap untuk proses penanaman kopi Robusta.
Dalam setiap budidaya tanaman kopi harus memiliki pohon Penaung. Begitu juga dengan tanaman kopi Robusta. Pohon Penaung berfungsi sebagai pemfilter sinar UV agar tidak mengenai tanaman secara langsung dari terik sinar matahari. Berikut ini adalah detail pembuatan pohon Penaung;
Sama halnya dengan jenis kopi lainnya. Kopi Robusta bisa dibibitkan melalui proses generatif dan vegetatif. Tentu saja setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara Pembibitan Kopi Robusta secara generatif (melalui benih) ini perlu melakukan persiapan lahan bedengan untuk pembibitan.
Setelah penanaman bibit kopi Robusta, proses yang harus dilakukan selanjutnya adalah Penyulaman dan pemupukan.
Penyulaman dilakukan untuk tanaman yang mati setelah 2-3 minggu tanam. Kemudian didangir disekitar tanaman dengan jarak 30 cm di sekeliling batang untuk pembersihan gulma (sekali setahun pada awal musim hujan). Hal ini sangat diperlukan dan berkaitan dengan bagaimana cara pemeliharaan tanaman agar tumbuh subur.
Pemupukan dilakukan dengan pupuk NPK (berupa campuran pupuk urea, TSP dan KCl), masing-masing ½ dari dosis 100 gram Urea, 50 gram TSP, dan 50 gram KCl, pada saat tanaman berumur 2 tahun. Setelah tanaman berusia 3-4 tahun, tinggi tanaman mencapai 150 cm, dilakukan pemangkasan 30 cm dari pucuk, bila tanah kurang subur maka diperpanjang pemangkasannya menjadi 40-50 cm dari pucuk.
Dalam proses pemeliharaan tanaman kopi robusta ini bisa memberikan perawatan dengan macam-macam pupuk dan manfaatnya bagi tanaman kopi tersebut. Agar bisa mempercepat pembuahan bibit kopi maka perlu diketahui serta memahami cara membuat pupuk organik untuk merangsang buah.
Hama utama kopi yang sangat berpengaruh yang dapat menurunkan produksi dan mutu kopi adalah penggerek buah kopi oleh Hypothenemus hampei ferr. Gejala serangannya dapat terjadi pada buah kopi yang masih muda ataupun yang sudah tua (masak). Buah gugur mencapai 7-14 % atau perkembangan buah menjadi tidak normal atau busuk. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara;
Penyakit pada tanaman kopi terutama disebabkan oleh Nematoda Parasit Pratylencus Coffeae yang dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, kurus, batang mengecil, daun tampak tua menguning dan gugur sehingga dain yang tertinggal adalah yang diujung ujung cabang.
Pada serangan berat, pucuk akan mati, bunga dan buah akan prematur. Jika serangan sudah terjadi dari dalam tanah, tanaman akan mudah dicabut karena akar-akar serabutnya sudah membusuk berwarna coklat sampai hitam. Cara pengendalian penyakit ini adalah sebagai berikut;
Pemanenan buah kopi dilakukan dengan cara memetik buah yang telat masak. Penentuan kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah.
Kulit buah berwarna hijau tua ketika masih muda, berwarna kuning ketika setengah masak, berwarna merah saat masak penuh dan menjadi kehitam hitam ketika sudah masak penuh terlampaui (over ripe). Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, oleh karena itu ada beberapa cara pemetikan:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…