Seperti yang kita tahu saat ini harga bumbu dapur tidak stabil, seiring waktu bumbu dapur seperti tomat, cabe, dan bawang memiliki harga tinggi. Dilain sisi banyak sekali konsumen yang mengeluh akan harga bumbu dapur tersebut, apalagi untuk bawang merah di pasaran saat ini. Bawang merah merupakan salah satu bahan bumbu yang wajib ada di setiap masakan Indonesia. Hal ini tentunya tidak bisa lepas dari ciri khas masakan Indonesia yang kaya akan bumbu terutama bawang merah.
Tanpa adanya bawang merah masakan jadi kurang sedap, selain itu adanya bawang merah pada masakan akan menambah warna sehingga masakan jadi lebih menarik. Ada banyak sekali menu masakan yang berbahan dasar bawang merah seperti acar, sambal, dan masih banyak lagi. Tentunya dengan banyaknya konsumen sedangkan harga pasar kian melejit, ini bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.
Karena itu banyak sekali orang membudidayakan dan menjadi petani bawang merah. Tentunya menanam ataupun membudidayakan bawang merah memiliki tingkat kesulitan tersendiri dimana anda harus telaten dan mau bekerja keras. Jika anda sudah memiliki jiwa yang telaten dan bekerja keras, maka melakukan apapun akan mudah termasuk bawang merah. Sebenarnya tidak hanya bermanfaat sebagai bahan makanan saja.
Dari dulu penggunaan bawang merah secara tradisional sudah menjadi turun temurun hingga kini di Indonesia. Contohnya bawang merah dapat dijadikan sebagai campuran minyak kelapa untuk memijat, hal ini bertujuan untuk meredakan batuk, panas, dan masuk angin. Bawang merah juga bisa dijadikan sebagai obat batuk dengan mengkonsumsinya secara mentah. Selain itu kulit bawang merah dapat dijadikan sebagai salah satu pewarna makanan. Hal ini tentunya tidak lepas dari adanya kandungan nutrisi dari bawang merah, berikut rinciannya.
Kandungan Nutrisi Bawang Merah
- Auksin
- Alliin
- Kalium
- Kalsium
- Asam folat
- Magnesium
- Giberelin
- Antiseptic
- Serat
- Vitamin C
Banyaknya kandungan nutrisi pada bawang merah tentunya sangat baik jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup setiap harinya. Namun karena harga bawang merah yang kian meningkat, ini tentunya menjadi permasalahan serius yang kita hadapi saat ini apalagi jika anda tinggal di dataran tinggi seperti di daerah pegunungan. Untuk itu anda bisa melakukan cara budidaya bawang merah di dataran tinggi berbeda dengan budidaya bawang merah di lahan kering, dengan begini anda tidak perlu khawatir dengan harga bawang merah. Berikut merupakan penjelasan sederhananya.
Cara Budidaya Bawang Merah di Dataran Tinggi
- Pengolahan Lahan Budidaya Bawang Merah di Dataran Tinggi
Langkah pertama dalam cara budidaya bawang merah di dataran tinggi, anda harus memperhatikan lahan dan mengolahnya dengan baik. Hal ini tentunya bertujuan agar bawang dapat tumbuh dengan baik berbeda jika anda melihat cara budidaya jamur tiram dengan serbuk gergaji, berikut penjelasannya :
- Perhatikan terlebih dahuku kondisi tanah lahan anda, jika tanah pada lahan cenderung liat dan sedikt berkerikil atau mengandung pasir sesuai dengan kontur tanah perbukitan anda bisa menggunakan mekanisasi quick cakar baja mini.
- Untuk pembuatan parit, ukurlah terlebih dahulu lahan anda. buatlah parit dengan lebar dan dalam 15 cm menggunakan quick cakar baja mini + blade S + ridger.
- Untuk mempermudah pembuangan tanah galian parit, anda bisa menggunakan sekop ataupun cangkul.
- Setelah itu pecahkan lagi kedalaman lahan sedalam 20 cm, ini bertujuan untuk membuat lahan menjadi terasiring.
- Lakukan langkah tersebut berulang- ulang hingga mencapai dalam 60 cm/ lbr 40 cm/ bed 80- 100 cm.
- Setelah lahan jadi, langkah selanjutnya yaitu melakukan penggemburan pada parit karena tanah telah menumpuk di area tanam dan mengeras sehingga harus di olah.
- Gemburkan tanah menggunakan sekop ataupun cangkul serta jangan lupa untuk membuat saluran air.
- Buat juga lubang tanam dengan jarak antara 15 hingga 20 cm.
- Bibit Bawang Merah
Langkah selanjutnya dalam cara budidaya bawang merah di dataran tinggi yaitu menyiapkan bibit. Bibit bawang merah yang harus anda siapkan merupakan jenis bibit unggul dan memiliki kualitas baik hampir sama dengan budidaya tanaman bawang putih di dalam polybag, berikut penjelasannya :
- Ciri dari bibit bawang merah siap tanam yaitu bibit yang sudah disimpan selama 3 bulan.
- Umbi bibit bawang merah haruslah berasal dari tanaman yang sehat dan tua yaitu bibit yang dipanen pada usia 70 hingga 90 hari.
- Pastikan bibit sudah memiliki titik tumbuh berupa akar ataupun tunas, ini artinya bibit sudah siap untuk ditanam.
- Perhatikan juga bentuk dan kulit bibit, bibit bawang merah yang baik memiliki kulit halus dan tidak keropos.
- Pastikan juga kulit bibit benar- benar kering, jika ada sisa akar dari masa panen maka harus dibersihkan dan dibuang.
- Potonglah umbi bibit hingga ¼ bagian dan keringkan untuk mencegah pembusukan.
- Masukkan bibit pada lubang tanam dan tutup lubang dengan tanah, sedikit padatkan agar tanah tidak mudah terkikis.
- Perawatan Bawang Merah
Selain menanam, tentunya agar panen anda sukses maka anda juga perlu melakukan perawatan. Dalam cara budidaya bawang merah di dataran tinggi yang berbeda dengan cara membuat pupuk dari granul, adapun cara perawatan yang mudah, berikut penjelasannya :
- Lakukan pemupukan pada bibit sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore ketika bibit berusia 0 hingga 2 minggu.
- Kurangi dosis pemupukan yaitu sehari cukup sekali setelah minggu kedua masa tanam hingga panen.
- Untuk pupuk usahaka anda menggunakan pupuk orgnik seperti pupuk kompos ataupun pupuk kandang.
- Selain itu anda harus menyiram tanaman, siramlah sebanyak 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore saat tanaman berusia 0 hingga 2 minggu.
- Untuk selanjutnya anda bisa melakukan penyiraman sehari sekali pada sore ataupun pagi hari.
- Lakukan juga penyiangan untuk menjaga kebersihan lahan, dan jangan lupa untuk mengatasi hama ataupun penyakit pada tanaman.
- Panen Bawang Merah
Setelah melakukan perawatan, langkah selanjutnya yaitu melakukan proses panen. Memanen bawang merah tidak bisa asal panen berbeda dengan cara membuat pupuk organik dari daun, dalam cara budidaya bawang merah di dataran tinggi berikut penjelasannya :
- Pertama anda bisa menyiapkan alat panen bawang merah seperti cangkul, sekop, dan wadah.
- Siangi terlebih dahulu lahan agar bersih dan ini akan mempermudah anda dalam memanen.
- Untuk memanen ada 2 cara yaitu menggunakan alat seperti sekop ataupun mencabutnya secara langsung.
- Untuk mencabutnya swcara langsung maka cabutlah dengan perlahan, goyangkan tanaman agar umbi dan daun tidak rusak.
- Masukkan hasil panen anda ke dalam wadah secara tegak ke atas.
- Setelah semua hasil panen terkumpul, potong bagian daun dan sisakan umbinya. Bersihkan juga bagian kulit luar bawang.
- Agar lebih awet dalam penyimpanan, anda bisa menjemurnya terlebih dahulu selama 3 hari.
- Setelah 3 hari, sortirlah hasil panen yang akan dijual dan dikonsumsi sendiri.
Itulah beberapa lanhkah sederhana yang bisa anda lakukan dalam cara budidaya bawang merah di dataran tinggi. Lakukan dengan baik dan teliti agar panen anda sukses, semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi anda dan selamat mencoba.