Cara Budidaya Burung Ciblek Gunung menjadi salah satu jenis usaha yang cukup potensial. Burung ciblek gunung atau yang lebih dikenal sebagai burung prenjak jawa merupakan salah satu jenis burung yang relatid mudah ditemui.
Burung ciblek sendiri menjadi salah satu jenis burung kicau yang banyak dicari. Meskipun tidak sepopuler jenia burung kicau lainnya seperti lovebird atau murai batu, namun burunh ciblek tetap memiliki tempat di hati para pecinta burung kicau.
Tentu saja hal ini menjadikan potensi burung ciblek untuk dibudidayakan semakin tinggi. Terlebih lagi burung ciblek sendiri memang saat ini bahkan hampir mendekati kepunahan. Oleh sebab itu, tentu sangat penting untuk mulai membudidayakan burung ciblek agar salah satunya adalah kelestariannya terjaga. Burung ciblek sendiri memiliki habitat asli diwilayah semak, tersebar dari pulau jawa, sumatera, hingga bali.
Budidaya burung ciblek sendiri pada umumnya relatif sama dengan budidaya burung kicau lainnya. Tidak terdapat perlakuan khusus yang harus dilakukan juga, sehingga tentunya akan relatif lebih mudah untuk dilakukan. Bahkan bagi anda selaku pemula tentunya dapat langsung memulai usaha ini.
Nah, sebelum coba menekuni budidaya burung ciblek ini, pastikan anda mengetahui dasar serta teknik budidaya yang benar. Sebab akan jadi sangat disayangkan jika kemudian bididaya dilakukan tanpa teknis yang mumpuni, maka pastinya resiko kegagalan akan semakin besar. Bahkan yang berbekal pengalaman dan pengetahuan saja belum tentu langsung dapat berhasil.
Oleh sebab itu, maka sangat penting bagi anda untuk memperhatikan hal hal teknis terutama mengenai budidaya burung ciblek gunung. Nah, jika anda tertarik untuk memulai peruntungan ini, berikut akan diuraikan mengenai 6 cara budidaya burung ciblek gunung bagi pemula.
- Ketahui Karakteristik Burung
Tahapan awal untuk memulai budidaya burung ciblek adalah dengan mengetahui karakteristik burung ciblek gunung sebagaimana cara budidaya ayam ketawa.
Adapun karakter yang perlu diketahui ialah mengenai cara hidup, jenis pakan yang akan diberikan serta juga hal lain mengenai burung ciblek gunung ini. Ketidaktahuan akan karakteristik burung ciblek gunung akan dapat menyebabkan budidaya tidak berlangsung deng optimal. Sebab, dalam budidaya burung terutama burung kicau haruslah benar benar memahami karakteristik dari masing masing burung.
Burung ciblek sendiri, merupakan jenis burung teritorial, yang artinya tinggal dan menetap hanya di wilayah tertentu saja. Persebaran burung ini aialah di wilayah hutan semak dari mulai sekitar pulau jawa, Sumatera hingga Bali. Secara umum di habitat aslinya burung ciblek tinggal di wilayah semak dan membuat sarang disana. Mereka juga cenderung hidup berkelompok sebagai upaya melindungi diri dari predator di alam liar.
Burung ciblek gunung sendiri meskipun relatif tidak menarik terutama dari segi warna bulu. Namun jika dilatih dengan baik maka burung ini akan bisa sangat gacor. Bahkan jika dilatih dengan baik maka tentu burung ciblek ini atau prenjak jawa akan dapat memenangkan kontes. Sehingga tentunya nilai jualnya akan naik. Burung ciblek gunung relatif mudah beradaptasi dan tidak rewel, sehingga tentu akan semakin memudahkan anda dalam melakukan tahapan budidaya.
- Persiapan Kandang
Adapun tahapan selanjutnya dalam budidaya burung ciblek jawa adalah menyiapkan kandang. Kandang sendiri merupakan hal yang pokok yang harus disiapkan. Sebab di dalam kandang inilah nantinya burung ciblek akan dibudidayakan, sehingga sebisa mungkin kandang harus di buat senyaman mungkin agar pertumbuhan dan perkembangan burung ciblek dapat optimal sebagaimana yang dilakukan pada cara budidaya ayam hutan hijau.
Jenis kandang yang dapat dipakai adalah kandang yang berupa kurungan. Anda bahkan bisa mendapatkannya dengan mudah dengan membelinya di toko penjualan. Bahan atau material yang biasa dipakai dapat berasal dari bambu atau rotan. Nah tentunya sangat penting untuk memilih kandang yang ideal, agar burung ciblek nantinya akan merasa nyaman. Berikut merupakam kriteria kandang ideal untuk budidaya burung ciblek antara lain sebagi berikut ini :
- Ukurang kandang ideal adalah 35x35x50 cm.
- Didalam kandang di lengkapi dengan wadah makan serta juga wadah minum.
- Bagian dasar kandang diberi alaa dapat menggunakan koran, kardus atau kain untuk memudahkan pembersihan kotoran.
- Selain itu, di dalam kandang juga dibuatkan tangkringan sebagai tempat untuk burung bertengger.
- Sebelum di gunakan sebaiknya kandang di cuci bersih serta disemprot menggunakan desinfektan agar kuman, hama dan penyakit menyingkir.
- Memilih Indukan
Tahapan selanjutnya adalah memilih indukan, dalam hal ini indukan baik jantan ataupun betina haruslah berkualitas. Mengapa? sebab dari indukan yang berkualitas ini nantinya akan dapat menghasilkan anakan yang beekualitas juga seperti pada cara budidaya ayam jawa super. Oleh sebab itu maka sangat penting untuk memilih indukan yang unggul.
Dalam hal ini, maka kita dapat memeprhatikan beberapa kriteria berikut ini :
- Untuk indukan betina maka sebaiknya pilih indukan yang siap kawin minimal berumur 1-2 tahun, jangan lebih dari 2 tahun, sebab akan dianggap tidak produktif.
- Pilih indukan betina dengan ukuran yang besar, warna bulu mengkilap serta sehat dan tidak terpapar penyakit.
- Untuk dapat membedakan indukan jantan dan betina selain dilihat dari ukuran tubuh, dapat juga dilihat dari warna bulu.
- Indukan jantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil serta bulu yang lebih variatif coraknya, seperti campuran warna cokelat tua dan muda, hitam dan abu abu.
- Sedangkan warna bulu pada burung betina hanya didominasi warna coklat dan hitam.
- Indukan jantan juga harus dipilih dari indukan yang siap kawin dengan rentan umur 1-1,5 tahun.
- Harus sehat serta juga tidak memiliki kecacatab dan memiliki kicauan yang gacor.
- Proses Mengawinkan Indukan
Tahapan selanjutnya adalah mengawinkan indukan. Ini merupakan tahapan awal dalam budidaya sebagai usaha untuk memperoleh anakan baru sebgaimana pada cara budidaya ayam bangkok. Nah, bagaimana proses mengawinkan indukan jantan dan betina ciblek gunung, berikut uraian lengkapnya :
- Masukkan kedua indukan kesalam kandang yang terpisah.
- Lakukan pemberian pakan yang bergizi, misalnya jangkrik atau serangga seperti semut serta juga kroto.
- Posisikan kedua kandang berdekatan, hal ini merupakan upaya agar keduanya dapat saling mengenal lebih jauh.
- Selanjutnya perhatikan perilaku kedua indukan tadi, biasanya burung jantan akan bersikap atraktif dan gacor demi menarik perhatian sang betina.
- Jika sang betina sudah mulai memberikan respon dengan ikut bersikap gacor dan atraktif juga, maka tentu hal ini mengindikasikan bahwa keduanya sudah siap di kawinkan.
- Maka tahapan selanjutnya adalah memasukkan indukan jantan kedalam kandang indukan betina.
- Prose kawin dilakukan secara alamiah, biarkan keduanya berada salam satu kandang selama 1-2 minggu.
- Proses perkawinan berhasil jika indukan betina memberikan perilaku yang menolak kehadiran indukan jantan dan galak, maka dipastikan indukan betina siap bertelur.
- Selanjutnya Keluarkan indukan jantan dari dalam kandang.
- kemudian siapkan sarang di dalam kandang indukan betina, sarang dapat dibuat dari sisa rumput atau daun kering atau juga sabut kelapa.
- Jika anda memiliki lebih dari satu indukan betina maka dapat langsunh melakukan perkawinan dengan demikian maka prosea budidaya akan berlangsung lebih cepat.
- Menetaskan Telur
1-2 minggu setelah kawin, biasnya indukan betina ciblek gunung sudah mampu menghasilkan telur. Maka biasanya ia akan langsung bertelur pada sarang yang sudah disiapkan. Setelah bertelur, selanjutnya maka indukan betina akan mengerami telur selama 21-25 hari seperti pada cara budidaya burung lovebird.
Jumlah telur yanh dihasilkan akan bervariasi tergantung dengan kempampuan indukan biasanya 3-5 telur dalam sekali masa peekawinan. Jumlah yang nantinya akan menetas juga bervariasi tergantung dengan kualitas telur. Setelah telur menetas, maka lakukan perawatan dan pemeliharaan pada anakan dengan intensif. Jika ada telur yang tidak ikut menetas maka segera buang dan singkirkan.
- Perawatan dan Pemeliharaan
Tahapan yang cukup penting dalam budidaya burung ciblek gunung tenti adalah melakukan perawatan dan pemeliharaan. Adapun perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan meliputi hal hal berikut ini :
- Pemberian Pakan
Pemberian pakan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan voer atau pelet khusus burung kicau. Pemberian pakan dapat dilakukan bervariatif 3-5 kali dalam sehari agar tidak banyak pakan yang terbuang maka sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit. Selanjutnya jangan lupa selalu mengganti air minum dalam wadah dengan yang baru. Penggantian minimal dilakukan satu kali dalam satu hari.
- Pembersihan Kandang
Kandang juga harus dalam kondisi selalu betsih karenanya selalu huang kotoran setiap hari. Serta juga setiap 3-4 hari sekali lakukan pencucian pada kandang.
- Memandikan Burung
Burung sangat menyukai aktivitas yang berkaitan dengan air seperti halnya mandi. Untuk memandikan burung, anda hanya perlu menyemprotkan air kebadan burung, dan biarkan ia bermain dengan air. Setelah itu, jangan lupa untu dilakukan penjemuran pada burung. Mandikan burung setiap pagi dan jemur hingga jam 9 pagi.
- Merawat Anakan Burung
Untuk merawat anakam burung agak sedikit susah susah gampang. Paling penting adalah memberi pakan anakan hingga ia berusia 3-4 minggu dan sudah mampu makan sendiri. Anda bisa menyuapi burung dengan pakan khusus anakan, lakukan pemberian pakan sesering mungkin namun dalam porsi yang cukup. Pemberian pakan dilakukan sejak anakan berumur 3-4 hari seteleh menetes. Jangan langsung diberi pakan lain sebab mereka masih memeiliki cadangan makanan setelh menetas.
Nah, Itulah tadi penjabaran mengenai 6 Cara budidaya burung ciblek gunung paling mudah. Selamat mencoba dan semoga dapat bermanfaat.