Cara Budidaya Cucak Ijo Mini dan Perawatannya

Burung cucak ijo mini adalah salah satu burung khas pulau Sumatra dan Kalimantan, keberadaannya cukup populer di kedua pulau tersebut. Cara budidaya cucak ijo yang bersuara unik ini akan kami bahas secara tuntas pada halaman ini.

Kendala budidaya cucak ijo bagi para penangkar adalah biaya perawatan yang musti dikeluarkan sepanjang budidaya. Makhlum saja, cara merawat cucak ijo tidaklah sama dengan cara budidaya burung betet, terlebih untuk pakan dan rawatan harian yang diberikan.

Karena itulah, jangan heran jika Anda menemukan fakta para penangkar cucak ijo yang berpindah haluan menjadi penangkar murai batu, kenari, atau lovebird yang cenderung lebih murah dan mudah dalam perawatannya.

Namun jika Anda mau telaten dan terus belajar, tidak mustahil meraih kesuksesan di bidang ini. Lagi pula, seorang peternak cucak ijo yang baik tentu telah memahami seluk beluk tentang perawatan burung yang satu ini.

Tujuan dari budidaya atau ternak cucak ijo ini sendiri antara lain untuk dijual anakannya, atau dipelaihara sendiri. Semua tergantung dari penangkar cucak ijo itu sendiri. Namun memang kebanyakan budidaya cucak ijo dilakukan untuk menghasilkan anakan yang akan dijual nantinya, demikian pula dengan budidaya burung cipoh.

Poses awal budidaya cucak ijo adalah dengan menjodohkan indukan jantan dan betinanya. Proses ini seperti cara budidaya burung cendet yang juga membutuhkan tingkat kesabaran ekstra karena burung bisa memakan waktu berjam-jam dalam hal pendekatan sebelum akhirnya mau kawin.

Selain itu, pada masa perawatan anakan, Anda harus memberi pengawasan lebih, karena masa-masa inilah yang paling krusial bagi para peternak cucak ijo. Indukan bisa saja tiba-tiba stress serta mati mendadak karean masih terlalu muda dan lemah.

Untuk itulah silahkan pelajari lebih lanjut mengenai cara budidaya cucak ijo mini yang telah kami susun di bawah ini.

Cara Budidaya Cucak Ijo Mini

1. Proses Persiapan

Jika berniat untuk terjun secara serius dalam budidaya cucak ijo mini, maka Anda harus mempersiakan terlebih dahulu kandang ternak serta indukannya. Indukan baiknya diambilkan dari bibit burung yang berkualitas, baik itu pejantan atau pun betinanya.

Cari pejantan yang sudah gacor atau rajin bunyi, postur tubuhnya tegap dan sehat, terlihat aktif, lincah, dan usianya telah mencapai 2 tahun. Sedangkan untuk betinanya, pilih yang nampak sehat, tidak ada cacat fisik, dan berusia di atas 1 tahun. Hal tersebut dibutuhkan pula untuk cara budidaya burung cucak jenggot.

Untuk wadah atau sangkarnya, sebaiknya Anda sediakan tempat khusus untuk ternak burung. Jika belum dapt menyediakannya, maka berikan sangkar harian namun dengan ukuran yang lebih besar agar cucak ijo dapat kawin dengan mudah dan leluasa.

2. Proses Perjodohan

Setelah kandang ternak dan indukan cucak ijo siap, maka kita akan mulai proses perjodohan cucak ijo mini. Langkah-langkah perjodohannya adalah sebagi berikut:

  • Letakkan kedua indukan cucak ijo berkualitas tersebut di sangkarnya masing-masing, lalu dekatkan sangkar tersebut hingga berdempetan. Sang pejantan akan mulai merayu sang betina dengan mengeluarkan kicauan khasnya, jika sang betina mau menanggapi, maka kedua burung itu akan bersaut-sautan.
  • Jika hal tersebut terjadi, maka itu berarti perjodohantelah berhasil dilakukan. Namun jika sang betina diam saja bahkan menjauh dari pejantan, maka itu berarti mereka tidak siap dikawinkan. Berapa lama proses ini berlangsung? Semua itu tergantung dari tingkat birahi kedua burung.
  • Usia burung sangat menentukan keberhasilan proses perjodohan ini, jika kedua burung telah dewasa dan memasuki usia produktif, maka keduanya dapat dikawinkan dengan cepat.
  • Para ahli menyarankan untuk memakai kandang budidaya cucak ijo yang disekat, jadi apabila kedua indukan sudah menunjukkan gelagat saling munyukai, Anda tinggal menarik sekat di tengah-tengah kandang tersebut agar keduanya bertemu dan segera kawin. 

3. Pakan Ekstra untuk Menunjang Perjodohan Burung

Pakan penunjang atau extra fooding sangat berpengaruh di dalam keberhasilan budidaya cucak ijo mini ini. Selama proses perjodohan berikan pakan berupa 10 ekor jangkrik dan cacing untuk indukan jantan dan betina.

Berikan pakan tersebut setidaknya 3 hari sebelum memulai perjodohan, dengan demikian diharapkan birahi burung akan meningkat. Setelah itu, berikan pula asupan vitamin dan mineral yang berperan penting menjaga stamina dan kebugaran burung. Hal ini berlaku pula untuk cara budidaya burung dara balap.

Vitamin serta mineral ini amatlah penting, karena jika indukan kekurangan asupan nutrisi ini, maka kemungkinan besar anakan yang dihasilkan akan cacat. Tentu hal tersebut tidak Anda harapkan. Lebih-lebih indukan betina membutuhkan kalsium yang banyak selama proses produksi.

Jika kekurangan kalsium, maka indukan biasanya akan memakan kembali telur-telur yang ditetaskannya, atau indukan bisa mengalami kelumpuhan dan kematian mendadak.

4. Proses Pengeraman Telur

Saat pross pengeraman telur berlangsung, berikan tempat yang tenang bagi indukan betinanya. Jauhkan dari lokasi tempat orang dan hewan lainnya berlalu lalang, serta suara-suara berisik lainnya. Jangn lupa berikan ekstra foodingnya agar indukan tidak kekurangan gizi selama proses pengeraman ini. 

5. Masa Anakan Cucak Ijo Mini

Telur akan menetas pada hari ke 14 setelah pengeraman. Usia ideal untuk panen anakan cucak ijo mini adalah 6 – 10 hari pasca menetas dari cangkang telurnya. Anda boleh mulai memisahkan anakan tersebut dari sang indukan dan meletakkan pada kandang perawatan.

Untuk pakannya, berikan kroto menggunakan sumpit atau alat lainnya seperti bilah bambu. Anda juga bisa menambahkan voer yang dicampurkan pada kroto tersebut. Pemberian birdVit bisa dimulai saat burung menginjak usia 7 hari.

Secara bertahap atau saat anakan mencapai usia 15 hari berikan jangkrik yang sudah dipotong-potong sebagai makananya, agar nutrisi sang anakan bertambah. Pelajari pula cara budidaya emprit jepang untuk mengetahu bagimana anakannya.

Jika anakan mulai aktif dan melompat-lompat, maka Anda bisa memindahkan anakan tersebut ke sangkar barunya dengan desain yang sudah dimodifikasi.

6. Perawatan Pasca Produksi

Indukan yang telah menyelesaikan kewajibannya bertelur tentu tidak kita abaikan begitu saja, tetap berikan ekstra fooding dan pakan bernutrisi tinggi untuk mengembalikan stamina dan kesehatan sang burung.

7. Proses Pemasaran

Pemasaran anakan cucak ijo mini dapat Anda lakukan lewat sosial media atau dijual secara langsung di pasar burung.

Itulah informasi mengenai cara budidaya cucak ijo mini yang bisa kami sampaikan,  semoga artikel ini bermanfaat dan memberi inspirasi bagi Anda semua.