Siapa yang tak kenal dengan jamur? Ini merupakan salah satu jenis tumbuhan bergizi nan lezat yang sering dijadikan bahan dalam memasak.
Daging jamur ini sangat kenyal dan akan meberikan kelezatan tersendiri dan bahkan sebagian orang menggunakannya sebagai ganti lauk. Kebayangkan bagaimana rasa lezatnya? Coba saja perhatikan artikel kami tentang cara membuat bibit jamur kuping.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya jamur merang dengan media ampas aren. Walaupun sebenarnya ada di artikel tentang cara budidaya jamur merang ampas tebu, dimana ada banyak media pertumbuhan yang bisa digunakan untuk budidaya jamur merang sendiri.
Cara Budidaya Jamur Merang Media Ampas Aren
Untuk memaksaimalkan dan menambah tinggi tingkat keberhasilan dari cara budidaya jamur merang dengan media ampas aren ini maka berikut akan kita bahas langkah demi langkah yang dianjurkan, yaitu:
1. Pembuatan Media Kultur
Agar bisa tumbuh dengan baik maka bibit dari jamur merang harus dibuatkan media kultur atau media tumbuh yang berupa PDA dengan menggunakan beberapa bahan dasar yaitu : ekstrak kecambah, aquades, agar, dextrose dan ekstrak kentang. Dimana bahan media ini nantinya akan di setrilkan terlebih dahulu selama lebih kurang 20 hingga 25 menit seperti cara budidaya jamur merang dengan media kardus.
2. pembuatan Bibit F0
Jika anda ingin melakukan pembibitan F0 maka langkah awalnya adalah dengan mengisolasi bagian dari buah jamur yang masih terlihat sangat segar. Gunakan media kultur untuk penanaman bibit f0 berupa PDA yang sebelumnya telah disterilkan tadi di dalam wadah petridish. Ini merupakan salah satu proses yang akan dilakukan secara aseptis.
Dimana dalam pembuatan dari bibit f0 dari jamur merang ini nantinya akan memakan waktu sekitar 10 hari agar bisa berhasil proses dari inkubasi dari serangkaian proses inokulasi tersebut. Selama 10 hari kedepan jika proses berhasil maka anda akan melihat lebih banyak bibit jamur merang yang tersedia seperti cara budidaya jamur merang.
3. Pembuatan Media Bibit F1
Setelah berhasil dengan percobaan pembuatan bibit F0 maka anda bisa langsung lanjut ke tahapan pembuatan bibit F1 jamur merang tersebut. Ini adalah pembuatan bibit jamur dengan cara:
- Aduk campuran media kapur dan kapuk dan masukan serta tambahkan sedikit air kemudian lakukan fermentasi selama lebih kurang 21 hari dan balik setiap 7 hari selama masa fermentasi 21 hari tresebut.
- Berikan kapur pada media merang yang akan dilakukan proses fermentasi selama 10 hri dan kemudian basahi dengan air beserta campuran sedikit kapur.
- Setelah semua media difermentasikan maka aduk lagi kemudian lakukan fermentasi lanjutan selama 3 hari saja.
- Gunakan botol untuk wadah media yang selesai difermentasikan dan kemudian tutup media tersebut dengan kapas atau majun yang kemudian dilapisi dengan bahan plastik serta ditutup rapat juga dengan karet.
- Sterilkan media yang sudah ada di dalam botol dalam kurun waktu lebih kurang 8 jam dan didiamkan juga untuk 24 jam berikutnya agar terjadi proses pendinginan pada media steril tersebut.
- Kemudian bibit F0 siap dilakukan inokulasi ke media yang sudah dingin sebanyak lebih kurang 1 cm2 dengan cara aseptis.
- Setelah diinokulasi maka bibit akan siap dipindahkan ke media F2 jika sudah diinkubasi selama 10 hari dengan menggunakan suhu 300C. Baca: Cara Budidaya Jamur Enoki Di Indonesia
4. Pembuatan Media F2/F3
Ini adalh proses dimana media kapuk akan dicampurkan dan diaduk secara rata dengan kapur dan basahi atau tambahkan air sebanyak 50%. Proses fermentasi dari media ini akan memakan waktu 21 hari, hanya saja perlu dilakukan pembolak balikan ulang setiap 7 hari sekali jadi selama proses fermentasi akan ada setidaknya 3 x pembolak balikan media. Campurkan air dengan media kapur, merang, tepung jagung, dedak, gula putih dan pupuk kuda. Setelah 7 hari pembolak balikan media, maka media mereang juga dilakukan fermentasi selama 11 hari.
Gunakan palstik yang memiliki ukuran 0.25 kg. Tutup media log menggunakan kapas agar nantinya tidak berceceran saat dipindahkan. Sterilkan media ini dalam kurun waktu 8 jam dan menggunakan suhu 1000 ini adalah suhu yang digunakan jika media tersebut berada dalam wadah drum. Proses pendinginan media sendiri akan berlangsung selama semalaman. Setelah dingin maka media ini sudah bisa langsung diinokulasikan dengan F1 sebanyak 5 hingga 10 gr. Kemudian inkubasi lagi media tersebut selama 10 hari dengan menggunakan suhu 300 C.
5. Pembuatan Media Tanam Bagian Atas
Ini akan menggunakan pupuk kuda dengan campuran kapur untuk media ampas aren tersebut (5kg) sirami dengan air dan aduk rata. Kemudian tutup rapat media yang sudah disirami dan diamkan selama 7 hingga 30 hari. Tambahkan dedak sebanyak 50 hingga 75 kg setelah ada dilakukan proses pembalikan media setelah 7 hari. Setelah ditambahkan maka diaduk dan ditambahi air sebanyak 20 liter.
6. Pembuatan Media Tanam Bawah
Celupkan jerami kering dan celupkan selama 15 menit kedalam air, angkat dan tumpuk setebal 5 cm kemudian taburi dengan kapur dan lapisi dengan tumpukan berikutnya. Tutup rapat media yang sudah diberi kapur tersebut selama 7 hari lamanya.
7. Penyususnan
Setelah media jerami tersebut difermentasikan maka akan disimpan kedalam rak rak yang memiliki tebal 40 hingga 50 cm. Masukan media atas berupa media ampas aren setebal 3 hingga 5 cm. Siram lagi dengan air setelah menumpuk media dalam rak.
8. Sterilisasi
Lakukan penguapan selama 8 hingga 10 jam dengan menggunakan suhu 70 hingga 800 C. Dan didinginkan selama 1 hari. Setelah di berikan bibit maka media bisa ditutup selama 3 hari. Lakukan penyiraman dengan gula putih campur air secukupnya dan ini akan dilakukan dimulai setelah bibit diinokulasikan selama 3 hari. Penyiraman akan dilakukan secara berkala sesuai dengan waktu pertumbuhan dari jamur merang sendiri.
9. Kontrol Hama dan Penyakit
Biasanya tikus dan nyamuk kecil adalah beberapa jenis hama yang suka sekali menggangu dna menyebabkan masalah pada pertumbuhan jamur merang. Jamur oncom, serta beberapa jenis jamur liar lainnya adalah penyakit yang umum menggangu pertumbuhan jamur merang di media ini. melakukan sanitasi dan dengan menggunakan bahan pilihan terbaik adalah tindakan pencegahan terhadap kasus tersebut.
10. Masa Panen dan Pasca Panen
Biasanya setelah ditanam maka bibit jamur akan tumbuh dna berkembang dan biasnaya panen pertama akan dilakukan setelah 9 hingga 10 hari jamur di inokulasikan. Panen selanjutnya bisa dilakukan setiap hari menyesuaikan dengan pertumbuhan jamur dan akan berakhir hingga jamur tersebut berumur 25 higga 40 hari (tergantung pertumbuhan) ini akan menjadi masa habis panen.
Untuk memanen jamur merang pada media ampas aren ini maka lakukan pengambilan jamur dalam 2 kali sehari yang bias dilakukan dari jam 1 pagi hingga jam 7 pagi dengan mencari jamur yang sudah cukup panen dan belum mekar. Jangan sampai anda lalai dan bahkan memetik jamur ukuran kecil saat panen.
Setelah memanen ini anda bisa melakukan tahapan penyortiran jamur atau yang lebih dikenal dengan tindakan pasca panen. Pisahkan antara jamur yang belum mekar dengan yang sudah mekar. Bersihkan juga semua kototran yang masih ada dan menempel di tubuh jamur dan Gunakan daun pisang untuk melapisi keranjang atau wadah penyimpanan jamur agar kesegaran jamur tetap terjaga.