4 Cara Budidaya Kerang Hijau dengan Berbagai Metode

Kerang hijau cukup diminati di kalangan masyarakat dan bisa dijadikan sebagai salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Kerang hijau dikenal memiliki rasa yang cukup lezat dan mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi. Kerang hijau mengandung air, protein, lemak, karbohidrat dan abu. Nilai gizi kerang hijau setara dengan daging ayam, sapi dan juga telur ayam.

Kerang hijau berkembang biak dengan pesat pada bulan Maret sampai Juli dan banyak ditemukan di kedalaman laut antara 1-7 meter. Persebaran kerang hijau hamper merata di seluruh pantai yang ada di Indonesia. Baca juga tentang : Cara Budidaya Ikan Lele di gentong

Reproduksi Kerang Hijau

Kerang hijau termasuk dalam klasifikasi binatang ovipora yaitu mempunyai sel sperma dan sel telur banyak dan mikroskopik. Cara perkembang biakan kerang hijau adalah dengan pembuahan luar, artinya mengeluarkan sel sperma dan sel telur di dalam air dan membiarkannya bercampur hingga menghasilkan pembuahan.

Syarat Lokasi Budidaya Kerang Hijau

  1. Sediakan lokasi yang cukup terlindung dari arus kencang dan tidak memiliki kadar garam tinggi.
  2. Usahakan lokasi mempunyai dasar perairan yang berlumpur dan berpasir, untuk memudahkan kerang hijau mendapatkan unsur hara dan zat makanan dalam berkembang biak
  3. Pastikan lokasi yang dipilih bebas dari limbah beracun, seperti seng, merkuri, tembaga, cadmium, timah hitam dan lain lain
  4. Hindari lokasi yang berdekatan dengan sungai agar terhindar dari limbah rumah tangga, seperti deterjen dan sabun mandi. Limbah tersebut memicu munculnya berbagai bakteri yang berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsi kerang, karena mengandung bakteri echericia coli, salmonella dan shigella
  5. Usahakan lokasi memiliki suhu berkisar antara 27-37 derajat celcius dengan tingkat pH di angka 6-8
  6. Kumpulkan spat kerang hijau dengan cara memasukkan tali kolektor (Tali kolektor bisa dibuat sendiri dari serabut kelapa, pintalan ijuk dan polyethylene)
  7. Masukkan tali kolektor pada perairan yang mempunyai banyak benik kerang hijau dan biarkan benih berpindah menempel pada tali kolektor secara alami.
  8. Kemudian pindahkan tali kolektor ke wadah pembudidayaan
  9. Apabila dalam tali kolektor tidak menemukan adanya bibit kerang hijau, bisa dilakukan transplantasi benih di daerah lain

Cara Budidaya Kerang Hijau

Untuk membudidayakan kerang hijau, terlebih lagi digunakan sebagai peluang usaha sebaiknya ketahui dulu lebih dalam mengenai pembudidayaan kerang ini. Cara budidaya kerang hijau ada empat macam yaitu dengan menggunakan metode tancap, rakit tancap, rakit apung dan rawai (tali rentang). Baca juga tentang : Cara Budidaya Ikan Gabus di Kolam Beton

Cara Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Tancap

Metode tancap dalam budidaya kerang hijau ini dapat dilakukan dengan pengumpulan benih dari alam, pembesaran hingga panen kerang hijau. Detail metode ini :

  1. Persiapkan batang bambu berdiameter kurang lebih 15-20 cm, kemudian runcingkan dibagian pangkalnya
  2. Tancapkan bambu yang telah diruncingkan ke dasar perairan secara teratur
  3. Panjang bambu yang dipakai tergantung pada kedalaman perairan, ketika pasang atau surut. Kemudian tambahkan bagian yang ditancap ke dasar dan bagian yang menjulang diatas permukaan laut, kurang lebih sekitar 50-100 cm
  4. Bagian atas bambu dipergunakan sebagai tanda dan untuk memudahkan mencaput saat panen kerang hijau tiba
  5. Bagian atas unit kolektor bisa ditambahkan pondok sebagai pengamat terhadap kolektor
  6. Tambahkan bambu yang diikat, dipasang sejajar dengan permukaan air untuk menguatkan bambu dari pengaruh arus dan gelombang
  7. Tambahkan pula bagan bamboo dengan tali-tali tambang yang menghubungkan antar bambu didalam air
  8. Jarak antara bambu bervariasi antara 0,5-1 meter tergantung dari kesuburan perairan, luas area budidaua dan banyaknya kolektor yang dipasang
  9. Biarkan beberapa hari hingga spat kerang hijau menempel dan memperbanyak jumlah kerang hijau
  10. Setelah jumlah kerang hijau banyak, bisa dilakukan pemanenan 

Cara Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Rakit Apung

Budidaya Kerang Hijau dengan menggunakan metode rakit apung ini biasa digunakan pada lokasi yang memang dikhususkan untuk pembesaran kerang hijau dan bukan merupakan lokasi sumber benih. Keuntungan menggunakan metode ini adalah lebih mudah dalam pemanenannya. Baca juga tentang Cara Budidaya Belut Dalam Drum Plastik

  1. Buat rakit dari bambu atau kayu ataupun bisa kombinasi dari keduanya, yaitu bambu dan kayu
  2. Buatlah sanggahan dengan beberapa drum kosong baik dari drum plastik ataupun besi. Kemudian lakukan pengecatan anti karat untuk drum dari besi dan lengkapi dengan jangkar. Sanggahan ini sangat diperlukan agar rakit tidak mudah rusak dan tenggelam saat pembudidayaan bekerja diatasnya
  3. Berikan jaring atau tali dibawahnya agar benih benih kerang hijau dapat terkumpul dengan baik
  4. Biarkan beberapa hari hingga waktu panen, namun jangan lupa untuk selalu mengechecknya

Cara Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Rakit Tancap

Metode Rakit Tancap merupakan gabungan dari dua cara budidaya ternak dengan metode tancap dan juga rakit apung. Metode ini menggunakan bambu sebagai dasar perairannya, dengan detail :

  1. Pastikan lokasi rakit telah dihitung berdasarkan tinggi rendahnya air apabila sedang pasang atau surut. Perhitungan ini penting karena untuk mengantisipasi agar tidak mengalami kekeringan
  2. Kemudian tempatkan tali kolektor ke rakit tancap dan usahakan jarak masing masing tali adalah satu meter
  3. Lalu diamkan dan lakukan pengecheckan secara berkala
  4. Dalam waktu sekitar 6 bulan, bisa didapatkan hasil sekitar 20-25 kg untuk masing masing tali

Cara Budidaya Kerang Hijau Dengan Metode Rawai (Tali Rentang)

Metode ini biasanya disebut juga dengan Long line yaitu dengan :

  1. Merentanggkan 2 utas tali penggantung kolektor diantara 2 drum pelampung
  2. Bila memiliki drum yang lumayan banyak, bisa dirangkai memanjang, sehingga kolektor akan digantungkan dan menghasilkan jumlah lebih besar
  3. Usahakan jarak maksimal antar pelampung adalah 10 meter
  4. Usahakan juga masing masing kolektor memiliki berat 30 – 40 meter
  5. Terapkan jarak antar kolektor gantung adalah 1 meter
  6. Kolektor gantung dapat berupa asbes, tempurung kelapa, tali tambang ataupun kantung benih
  7. Masukkan benih pada kantung benih dan letakkan pada air
  8. Kemudian diamkan beberapa waktu, namun lakukan pengecheckan rutin
  9. Setelah menghasilkan dan siap panen, kerang hijau siap diangkat 

Dalam membudidayakan kerang hijau, jangan pernah lupa untuk selalu memonitor kualitas air saat pemeliharaan. Point penting dalam pengawasan kualitas air adalah :

  1. Mengukur kualitas air minimal enam kali dalam setahun,  yaitu pada puncak musim kemarau dan musim hujan. Kualitas air diantaranya adalah suhu, oksigen, aslinitas, pH, amoniak, total nitrogen, phospat, kandungan plankton (unsur hara) atau yang biasa disebut kecerahan perairan
  2. Mengukur kandungan bahan tercemar logam berat, meliputi Cd, Pb, Hg, Plankton beracun serta bahan – bahan terlarut
  3. Mengukur gelombang dan arus (cuaca) teruama pada cuaca ekstrim
  4. Konstruksi, lakukan penggantian bila terdapat kerusakan konstruksi atau yang akan mengalami kerusakan