Belut merupakan salah satu hewan yang sangat kaya akan nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Masyarakat Indonesia sangat memfavoritkan hewan yang satu ini karena mudah diperoleh dan harganya terjangkau walaupun ada beberapa jenis yang memiliki harga yang mahal. Belut sangat lezat untuk disantap karena dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, salah satunya adalah belut goreng. Tidak heran apabila permintaan belut semakin meningkat dari hari ke hari.
Tahukah Anda jika belut dapat dibudidayakan di dalam drum plastik saja? Memang tidak berbeda jauh dengan cara budidaya belut di air jernih, namun hal ini akan memberikan banyak sekali keuntungan bagi Anda, diantaranya adalah:
- Memudahkan Anda untuk mengontrol dan juga memungkinkan produksi dalam jumlah banyak walaupun tidak memiliki lahan yang besar untuk memulai budidaya.
- Biaya yang digunakan sebagai modal tidak terlalu besar.
- Mendesain habitatnya yang relatif mudah.
- Hanya menggunakan lumpur kering sebagai salah satu campuran media habitatnya, sedangkan untuk habitat yang dominan hanya menggunakan air bersih saja sudah cukup.
Cara Budidaya Belut dalam Drum Plastik
Ternyata, keuntungan tersebut menarik hati banyak masyarakat untuk memahami cara budidaya belut dalam drum plastik lho! Penasaran bagaimana caranya? Mari kita lihat langkah-langkah berikut!
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Ada beberapa hal utama yang perlu disiapkan untuk memulai budidaya belut ini, baik dari segi habitat maupun berbagai komponen pendukungnya, yaitu diantaranya adalah:
- Siapkan beberapa drum plastik dengan ukuran yang besar jika Anda berencana untuk memproduksinya dalam jumlah yang tinggi.
- Siapkan media habitat yaitu air yang disesuaikan dengan jumlah drum.
- Siapkan komponen pendukung agar pertumbuhan lebih optimal yaitu lumpur kering, starter mikroorganisme, kompos, jerami padi, dan pupuk TSP dengan jumlah yang besar apabila Anda menyiapkan lahan drum plastik yang banyak.
- Siapkan pipa paralon di atas drum-drum plastik yang telah Anda susun sebelumnya, dimana paralon ini berfungsi untuk mengalirkan air bersih yang harus Anda atur sesuai dengan sumber air yang berada di wilayan peternakan Anda.
Baca juga : Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tembok
2. Menyiapkan Bibit Belut
Anda perlu memperhatikan bibit yang sehat dan sesuai dengan kondisi lingkungan Anda, agar perkembangbiakan dapat berhasil dengan baik
- Anda dapat mengambil atau membeli bibit belut di toko-toko sekitar Anda maupun dari habitatnya secara langsung, namun yang kebersihannya terjamin akan lebih baik agar bibit yang dipilih lebih unggul.
- Apabila memungkinkan, pilih bibit yang sehat dan aman dari segala paparan penyakit.
- Hendaknya Anda mengambil atau membeli bibit yang kondisi dan suhunya mirip dengan tempat yang Anda siapkan untuk perkembangbiakan. Karena apabila perbedaannya terlalu kontras, belut akan sangat sulit beradaptasi dan memperbesar kemungkinan belut tidak nyaman dan cepat mati.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal
3. Menyusun Habitat
Habitat buatan dalam drum ini harus diperhatikan dengan baik, karena apabila tidak sesuai maka perkembangbiakan belut tidak akan berjalan sempurna, dan belut dapat mati.
- Pertama-tama, Anda perlu menaruh jerami di dasar drum plastim dengan ketebalan kurang lebih 10 cm.
- Selanjutnya tuangkan mikroorganisme starter kurang lebih sebanyak 1 liter.
- Tambahkan kompos di atasnya dengan ketebalan kurang lebih 5 cm.
- Kemudian, tambahkan lagi lumpur kering dengan ketebalan kurang lebih 10 cm.
- Setelah itu, berikan pupuk TSP kurang lebih 5 kg secara merata di atasnya.
- Berikan air di atas seluruh media tersebut kurang lebih setinggi 5-10 cm. Jika drumnya besar, maka air sebaiknya lebih tinggi juga.
- Biarkan fermentasi media penanaman bibit ini selama kurang lebih 2 minggu, agar campuran zatnya telah terproses dengan baik dan tidak membahayakan belut. Jangan langsung memasukkan belut segera setelah habitat ini disiapkan karena belut rentan mati.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Guppy
4. Penyebaran Bibit
Seperti telah disebutkan sebelumnya, penyebaran bibit dilakukan setelah fermentasi habitat berjalan sempurna.
- Fermentasi sempurna diketahui ketika sudah tidak ada lagi bau yang tidak sedap atau bau menyengat seperti pertama kali bahan dicampurkan.
- Media fermentasi harusnya sudah menghasilkan pakan alami seperti halnya fitoplankton dan zooplankton, namun Anda juga boleh menambahkan pakan alami lainnya yang sesuai dengan ukuran bibit belut seperti halnya jentik nyamuk dan sebagainya.
- Jika sudah seperti itu, maka bibit sudah boleh disebar ke dalam drum plastik.
- Sesuaikan jumlah bibit dengan ukuran drum, jangan sampai terlalu penuh karena akan membuat belut stres dan tidak nyaman dengan habitat barunya.
Baca Juga : Cara Budidaya Lele Sangkuriang di Kolam Tembok
5. Perawatan
Perawatan yang dilakukan sebenarnya tidak terlalu sulit namun Anda harus melakukannya dengan baik dan teliti agar tidak melakukan kesalahan yang dapat membahayakan kesehatan belut.
- Untuk pakan sehari-hari, Anda dapat menambahkan lagi berbagai macam pakan alami seperti halnya cacing, ikan kecil, kecebong, dan sebagainya namun sesuaikan dengan ukuran belut yang ada pada saat itu. Ukuran pakan yang dimasukkan dapat berkisar pada angka 5% dari keseluruhan jumlah bibit yang dimasukkan. Artinya, apabila bibit yang dimasukkan memiliki massa sebesar 1 kg, maka pakan yang dimasukkan kurang lebih 50 gram saja.
- Waktu pemberian pakan ketika pertama kali bibit disebar sebaiknya dilakukan setelah 3 hari masa sebar saja, karena pakan alami yang diperoleh setelah masa fermentasi sudah cukup banyak dan tidak akan membuat bibit belut kelaparan. Berikan pada waktu sore hari untuk menyesuaikan aktivitas belut yang mencari makan dan memang sering dilakukan pada waktu tersebut.
- Selain pakan, Anda juga harus memperhatikan kualitas air agar tetap terjaga. Hendaknya Anda membuat saluran pembuangan dengan cara melubangi drum yang dilakukan pada ketinggian 8 cm dari genangan air di dalam drum untuk memaksimalkan pembuangan sisa kotoran. Kotoran yang melimpah akan membuat racun dan membahayakan kehidupan belut.
- Untuk memperbaharui air, hendaknya Anda juga selalu mengalirkan air yang bersih dengan menggunakan paralon yang telah Anda siapkan sebelumnya. Air yang dimasukkan ke dalam drum dianjurkan berbentuk percikan saja secara berkala, namun tidak masalah apabila berbentuk aliran asalkan tidak terlalu besar agar tidak membuat belut stres akibat air yang datang. Hal ini penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan oksigen bagi belut.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Gurame di Akuarium
6. Masa Panen
Jangka waktu masa panen sejak masa tanam tergantung kepada bagaimana perawatan yang Anda lakukan. Apabila sesuai dengan kondisi dan tidak ada kendala yang berarti, maka panen dapat dilakukan terhitung 3-4 bulan sejak masa tanam pertama. Bibit belut yang dapat dipanen biasanya memiliki massa sekitar 200 gram dengan ukuran bervariasi dari rentang 10-14 cm.
Bagaimana? Menggiurkan sekali bukan? Dengan rentang waktu yang relatif cepat Anda sudah dapat memperoleh produksi belut yang besar, dan dapat mendapat keuntungan tanpa harus memiliki modal besar! Demikian artikel mengenai cara budidaya belut dalam drum plastik, semoga bermanfaat bagi Anda!