Tidak banyak orang yang tahu mengenai semut jepang, mungkin juga termasuk Anda yang sedang membaca ini. Sejatinya, semut jepang bukanlah semut namun merupakan kumbang. Semut jepang kini mulai dikenal di Indonesia, namun masih sedikit dibudidayakan karena banyak yang belum paham akan manfaat dan keuntungan yang diperoleh. Menurut berbagai testimoni masyarakat yang sudah mengonsumsinya, semut jepang memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh manusia, salah satunya adalah diabetes melitus.
Meskipun begitu, hingga kini memang belum ada uji klinis yang menyatakan bahwa semut jepang aman dan ampuh untuk digunakan bagi pengobatan manusia. Pasalnya, dr. R.Bowo Pramono, Sp.PD. KEMD(K), salah satu dosen penyakit dalam subbagian endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada berkata bahwa: “Belum ada uji secara ilmiah atau uji klinis akan manfaat semut jepang ini untuk kesehatan manusia termasuk pengobatan bagi penderita diabetes,” demikian terangnya pada di klinik diabetes RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2016 lalu.
Beberapa tahun belakangan, penelitian terhadap semut jepang pun semakin diperdalam karena apabila kabar ini benar dan semut jepang aman untuk dijadikan obat herbal, tentunya akan saling menguntungkan bagi para penjual dan pembelinya karena dapat membawa kebaikan bagi tubuh. Nah, ternyata, semut jepang juga dapat kita budidayakan sendiri lho! Sambil menunggu kabar baik tentang penelitiannya, mari kita pelajari bagaimana cara budidaya semut jepang!
Cara Budidaya Semut Jepang
Ada beberapa langkah yang perlu Anda ikutin dengan cermat demi memperoleh hasil yang diinginkan. Caranya dapat dikatakan simpel, hanya saja Anda harus memperhatikan banyak detail kecil karena kesalahan sedikit saja dapat membuat semut jepang ini tidak bisa berkembang biak sebagaimana mestinya.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Alat dan bahan ini mencakup tempat pembudidayaan beserta seluruh komponen pendukung di habitat buatannya agar semut jepang dapat hidup sehat dan dapat berkembang dengan cepat.
- Pastikan Anda membudidayakannya di tempat dengan suhu yang sedang, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, kira-kira memiliki suhu sekitar 30 derajat Celsius. Jangan berada di sinar matahari langsung dan jauhkan dari tempat-tempat yang mudah digapai hewan lain karena bisa mengganggu.
- Siapkan wadah yang digunakan sebagai tempat hidup. Wadah dapat berupa toples ataupun baskom dengan tutup yang mana harus dilubangi untuk sirkulasi udara agar semut jepang juga dapat bernafas. Ukuran wadah disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Ukuran yang kecil dapat memudahkan Anda untuk penjualan nantinya karena mudah untuk dibawa, hanya saja jumlahnya tidak begitu banyak. Namun begitu tidak menjadi masalah karena ukuran semut jepang yang sebenarnya berupa kumbang ini tidak terlalu besar, kecuali sudah beranjak menjadi dewasa.
- Siapkan kapas seperlunya untuk pendukung habitatnya. Kapas yang digunakan cukup berupa kapas bayi yang murah dan tidak mengandung bahan kimia karena dapat membahayakan kelangsungan hidupnya. Anda bisa membelinya di apotik ataupun toko-toko terdekat.
- Siapkan ragi tape atau roti dengan cara membelinya di pasar atau toko kue terdekat sebagai bahan makanan semut jepang ini.
- Siapkan jarum atau besi ataupun solder yang akan digunakan untuk melubangi toples, sesuaikan dengan tingkat kekerasan bahan toples, karena lubang yang akan dibuat kecil saja namun banyak, jangan sampai terlalu besar karena semut jepang yang masih kecil dapat keluar dari habitatnya.
Baca Juga : Cara Budidaya Cacing Sutra
2. Menyiapkan Bibit Semut Jepang
Bibit yang dipilih haruslah berkualitas, namun memang sulit untuk melihat mana bibit yang bagus karena itu belilah di tempat yang terpercaya.
- Bibit semut jepang harus sehat dengan memperhatikan aktivitas geraknya jika memungkinkan.
- Belilah dalam jumlah yang sesuai tergantung berapa wadah yang Anda siapkan sebelumnya. Untuk 1 toples, Anda cukup memasukkan 10-20 bibit semut jepang nantinya.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Mas
3. Memulai Pembudidayaan
- Lubangi tutup toples kurang lebih 15-20 lubang atau sesuaikan dengan ukuran tutup. Jangan terlalu besar karena dapat memperbesar kemungkinan semut jepang kecil dapat keluar. Pastikan lubang ini benar-benar baik untuk sirkulasi udara.
- Masukkan seluruh komponen pendukung pada habitat yaitu kapas secukupnya ke dalam toples. Kapas dimasukkan hingga setengah ukuran toples saja, dan ini berguna untuk perkembangbiakan telur dan larva semut jepang nantinya karena tempatnya empuk, nyaman, dan tidak membahayakan.
- Masukkan bibit semut jepang yang sudah disiapkan, cukup 10-20 bibit saja setiap toples untuk ukuran toples sedang. Apabila relatif kecil, maka kurangi jumlahnya, karena jumlah yang terlalu banyak di dalam tempat yang sempit akan membuat aktivitasnya tidak leluasa dan merasa tidak nyaman.
- Masukkan satu buah ragi tape ke dalamnya untuk persediaan makanan. Jika Anda menggunakan roti, maka potonglah kecil-kecil dan masukkan secukupnya.
Baca Juga : Cara Budidaya Yuyu Sawah
4. Perawatan
Perawatannya dapat dikatakan juga tidak sulit, walaupn Anda harus memperhatikan makanan dan kondisi lingkungan saja agar selalu sesuai dengan perkembangbiakan
- Ragi tape pada umumnya cukup diberi sekali untuk 3 hari saja, namun Anda perlu menyesuaikan terhadap kondisi semut jepang tersebut. Apabila memang sudah sangat sedikit atau habis, Anda boleh menambahkannya kembali.
- Jangan menaruh makanan di dalam toples dalam jumlah banyak sekaligus. Hal ini justru dapat mengganggu habitat semut jepang.
- Apabila kapas sudah terlihat kotor dan kusam, sebaiknya Anda segera menggantinya dengan kapas baru tentunya secara hati-hati, jangan sampai menyakiti semut jepang dan membuatnya menjadi stres, karena dapat mengganggu keselamatannya.
- Selalu perhatikan lingkungan sekitar toples tersebut. Jangan biarkan toples berada dalam suhu yang panas karena dapat membuat semut jepang mati. Selain panas, hindarkan toples dalam keadaan lembab, karena bisa menyebabkan habitat menjamur.
- Untuk menghindarkan toples dari jangkauan hewan lain seperti halnya semut, cicak, kecoa, dan sebagainya maka tambahkan kapur di sekelilingnya jika diperlukan.
- Jangan diusik ataupun banyak suara dari luar toples dan biarkan semut jepang tetap nyaman dalam habitatnya. Apabila tidak, justru semut jepang akan stres dan berusaha menjauh dari sumber gangguan tersebut. Namun karena toples ditutup dan tidak bisa keluar, semut jepang ini akan semakin stres dan bisa mengakibatkan kematian.
- Apabila perkembangbiakan semut jepang ini sudah sangat besar dan mulai memenuhi toples, maka sebaiknya segera pindahkan sebagian ke dalam toples baru dengan tata cara penyusunan yang sama seperti sebelumnya. Hal ini sangat penting guna memperhatikan kenyamanan semut jepang agar lebih bebas bergerak dan tidak menindih satu sama lain, khususnya apabila masih ada telur dan larva yang rentan mati.
- Lakukan pengecekan secara teratur setiap harinya.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Guppy
5. Masa Panen
Masa panen semut jepang ini relatif cepat karena dalam kurun waktu 2 bulan saja, biasanya populasi semut jepang dapat bertambah dengan rentang 3-6 kali lipat dari sebelumnya. Namun, hal ini juga tergantung dengan perawatan yang Anda lakukan terhadapnya.
Ternyata cara budidaya semut jepang ini tidak sulit ya! Selamat mencoba di rumah masing-masing!