Bagi pembudidaya bawang merah rasanya tak asing lagi dengan namanya ulat bawang (spodoptera exigua), hewan ini merupakan hama utama yang sering merusak jenis tanaman dengan manfaat sebagai salah satu bahan atau bumbu makanan. Apabila terus dibiyarkan tanpa adanya penanganan serta tak mengetahui Cara membasmi hama ulat pada bawang merah dapat menyebabkan turunnya produksi tanaman dengan nama latin Allium cepa var ascalonicum (L) Back.
Sebelum mengetahui Cara membasmi hama ulat pada bawang merah, ada baiknya mengenali ciri-ciri hewan penganggu satu ini, berikut ini ciri-cirinya :
- Sayap depan ngengat berwarna coklat tua, bergari-garis kurang tegas dan memiliki bitnik-bintik hitam.
- Sayap belakang berwarna keputih-putihan disertai garis-garis hitam dibagian tepinya.
- Memiliki panjang rentan sayap antara 25 mm – 30 mm.
- Umumnya ngengat betina sudah mulai bertelur pada umur 2 hari – 10 hari. Sedangkan telurnya berbentuk bulat panjang.
- Umumnya telur diletakkan pada permukaan daun atau batang tertutup oleh bulu-bulu putih yang bersumber dari indukannya, untuk telurnya umumnya diletakkan dalam bentuk kelompok (bergerombol). Setiap kelompoknya, paling banyak terdiri dari 80 butir telur. Sedangkan, satu indukan (betina) ngengat dapat bertelur kurang lebih 500 butir – 600 butir.
- Setelah 2 hari seteleh peneluran, telur pun akan menetas dan menjadi larva.
- Ngengat sangat menyukai cahaya, ngengat dewasa akan aktif, makan, berpindah tempat dan kawin pada waktu malam hari. Sedangkan pada siang hari mereka beristirahat di dasar tanaman.
- Ulat atau larva muda mempunyai warna hijau dengan garis-garis hitam dibagian punggunnya, sedangkan untuk ulat dewasa memiliki warna yang bervariasi mulai dari warna hijau, hitam kecoklatan, dan coklat muda. Untuk ulat yang hidup di dataran tinggi pada umumnya berwarna coklat.
- Stadium ulat terdiri dari 5 instar, panjang instar pertama kurang lebih 1,2 mm – 1,5 mm dan panjang instar kedua sampai instar ke lima kurang lebih 1,5 mm – 1,9 mm.
- Selama 9 hari – 14 hari ulat akan mendekami rongga dan akan menggerak daun yang ditempati.
- Pada tahap stadium instar ke lima (terahkir), ulat akan merayap atau pun menjatuhkan diri ke tanah untuk menjadi kempompong. Ulat akan lebih aktif pada malam hari.
- Stadium larva akan berlangsung selama 8 hari – 10 hari.
- Pupa atau kepompong memiliki warna coklat muda serta memiliki panjang 9 mm – 11 mm, tanpa adanya rumah pupa.
- Pupa berada di dalam tanah, dengan kedalam tanah kurang lebih 1 cm, dan mudah dijumpai pada pangkal batang, terlidung di bawah daun kering atau di bawah partikel tanah. Untuk berubah dan berkembang menjadi ngengat pupa membutuhkan waktu 5 hari.
Gejala Serangan Hama Ulat
Dibawah ini akan dijelaskan gejala serangan hama pada bawang merah, untuk mengetahui gejalanya sangat mudah sama halnya dengan Cara Budidaya Lovebird agar cepat bertelur, berikut diantaranya :
- Hama ini menyerang pada bagian daun, baik daun pada tanaman yang masih muda maupun pada tanaman yang sudah tidak muda lagi.
- Akan terdapat lubang di bagian ujung daun lalu perlahan masuk kedalam daun bawang, alhasil ujung daun terlihat terpotong atau berlubang. Hal ini akan terjadi pada waktu setelah ulat menetas dari telurnya. Selain itu, ulat akan menggerek pada permukaan bagian dalam daun, sedangakan epidermis luar akan ditinggalkan, akibatnya serangan yang terjadi akan membuat daun bawang terlihat menerawang tembus cahaya atau seperti terlihat bercak-bercak putih, lambat laun daun akan menjadi layu dan terkulai. Pada waktu awal, ulat akan berkumpul, setelah isi daun sudah habis, ulat dengan cepat menyebar dan parahnya jika dalam populasi besar ulat tidak segan untuk menyerang umbi.
Tanaman Inang Lain
Berikut merupakan tanaman inang lain dari hama ulat bawang, diantarnya :
- Bawang daung
- Kucai
- Jagung
- Cabai
- Kapas
- Tanaman kacang-kacangan misalnya kacang tanah, kedelai, dan kapri.
Cara Membasmi Hama Ulat Pada Bawang Merah
Cara membasmi hama ulat pada bawang merah sangat mudah seperti Cara Membuat Pupuk Cair dari Kulit Pisang, berikut ini akan dijelaskan langkah-langkahnya, diantaranya :
- Menggunakan Pengendaliian Kultur Teknis
Pengendaliian kultur teknis (bercocok tanam) yaitu dengan cara mengelola ekosistem atau lingkungan di desain sedemikian rupa hingga menjadikan lahan yang kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangan hama. Pengendalian kultur teknis meliputi sanitasi, pengelolaan air, pengelolaan tanah, pengaturan jarak tanam, rotasi tanaman, tumpeng sari, penggunaan tanaman perangkap, pengaturan waktu tanam, dan penggunaan tanaman resisten.
- Pengendalian Secara Mekanis
Cara membasmi hama ulat pada bawang merah selanjutnya yaitu dengan pengendalian secara mekanis, langkah ini terbilang cepat dan mudah sama halnya Cara Mengatasi Hama pada Tanaman Kacang Panjang, cara ini berguna untuk mematikan hama secara langsung, baik menggunakan tangan maupun bantuan alat maupun bahan lainnya. Untuk penanganan menggunakan tangan yaitu dengan mengumpulkan kelompok telur dan ulat bawang kemudian dibakar atau dimusnahkan.
- Pengendalian Secara Fisik
Yang dilakukan dalam pengendalian ini yaitu dengan cara mengatur faktor-faktor fisik agar mempengruhi perkembangan hama dengan memberikan kondisi tertentu supaya hama sulit berkembang. Berikut ini contoh pemberian penangan kusus secara fisik, diantaranya :
- Pengguaan perangkap feromon seks.
- Penggunaan lampu perangkap (light trap).
- Penggunaan kelambu kasa (shading net).
- Pengendalian Secara Hayati
Pengendalian ini yaitu dengan cara memanfaatkan agens hayati dengan menggunakan virus Se-NPV (Spodoptera exigua-Nuclear polyhedrosis virus). Virus ini adalah salah satu virus pathogen yang dapat dibuat dari larva S.exigua yang sudah terinveksi oleh Se-NPV dan dapat digunakan sebagai insektisida biologis untuk pengendalian ulat bawang.
- PengendalianSecara Kimiawi
Cara membasmi hama ulat pada bawang merah yang terahkir dan tak kalah mudahnya seperti Cara Membasmi Hama Tikus di Sawah adalah menggunakan cara kimiawi dengan insektisida, lagkah ini dilakukan apabila hasil pengamatan sudah mencapai atau sekurangya yaitu 5 % daun terserang pada musim kemarau, dan 10 % daun terserang pada musim penghujan. Pengendalian menggunakan cara ini harus dilakukan dengan tepat.