5 Cara Membuat Bibit Jamur Champignon Yang Pasti Berhasil

Jamur champignon atau yang biasa disebut sebagai jamur kancing. Merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang paling banyak diminati dan dibudidayakan di dunia. Jamur ini memiliki aroma yang unik dan hampir menyerupai daging dan banyak digunakan sebagai campuran hidangan seperti Pizza, omelet, kaserol, glatin dan selada.

Jamur kancing merupakan salah satu makanan sehat yang tidak memiliki kandungan lemak, namun memiliki kandungan protein, mineral dan vitamin serta sodium dan potasium. Selain itu jamur champignon juga memiliki kalori yang relatif rendah.

Permintaan akan jamur kancing dipasaran juga relatif tinggi. Inilah yang kemudian membuat banyak kalangan yang tertarik untuk membudidayakannya sebagaimana cara budidaya jamur dengan bonggol jagung . Tentunya setiap sentra budidaya membutuhkan pemasok bibit dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, mengapa tidak mencoba untuk membuat  usaha bibit jamur champignon. Rasanya peluangnya masih potensial dan tentu belum banyak pesaing.

Anda bisa mengusahakan untuk membuat bibit jamur  F2  atau turunan kedua yang pastinya akan lebih mudah dan resiko kegagalannya juga relatif rendah sebagaimana cara budidaya jamur merang media ampas tebu . Untuk pembuatan bibit F1 anda membutuhkan peralatan yang tidak sederhana, sebab pembuatan bibit F1 dibuat dengan sistem kultur jaringan.

Tentunya hanya kalangan tertentu yang bisa melakukannya, sedangkan pembuatan bibit F2 dapat dilakukan oleh semua kalangan. Dengan tetap memperhatikan 5 cara membuat bibit jamur champignon yang pasti berhasil.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Tahap awal dalam pembuatan bibit jamur champignon adalah menyiapkan alat dan bahan sebagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus  . Dalam hal ini alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana. Antara lain sebagai berikut :

  • Siapkan media tanam berupa biji-bijian seperti jagung, sorgum, gandum atau beras   (75-80%) kemudoan bekatul yang elah diayak (10-15%), kapur (1-3%), tambahkan juga air sebanyak 40-60%.
  • Jagung direbus terlebih dahulu selama lima belas menit.
  • Siapkan botol yang steril dan bersih, paling tidak telah direbus dalam air panas.
  • Kemudian kapas, serta plastik dan karet gelang.
  • Selain itu, siapkan ruangan yang bersih yang nantinya akan digunakan sebagai ruang penanaman bibit.

2. Persiapan Media Bibit F2

Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah persiapan media tanam seperti cara budidaya jamur merang . Caranya cukup mudah dan tidak memakan waktu lama. Langkah-langkah yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut:

  • Campur semua media hingga merata.
  • Lalu kemudian masukkan kedalam botol tanam.
  • Tutup dengan menggunakan kapas.
  • Kemudoan sterilkam media didalam autoklaf selama 3 jam dalam suhu 120 derajat.
  • Jika tidak memiliki autoklaf anda bisa merebusnya didalam panci atau dandang yang bersih.
  • Setelah itu angkat media dan langsung masukkan kedalam ruang tanam.
  • Biarkan selama dua hari baru kemudian anda dapat melakukan  penanaman bibit F2 jamur champignon. .

3. Inokulasi Bibit F1 ke Media

Ruang inkubasi sebagai tempat penanaman harusnya steril. Sebelum menanam terlebih dahulu anda harus menyiapkan spatula, pinset dan lampu spirtus sebagaimana cara budidaya jamur merang media jerami . Persiapkan juga bibit jamur F1 di dalam ruang tanam.

Berikut langkah penanaman bibit jamur champignon F2.

  • Nyalakan lampu spritus terlebih dahulu.
  • Bersihkan badan dan pakaian serta semprot tangan menggunakan alkohol 70% sebelum nemasuki ruangan.
  • Bakar spatula dan plastik pembungkus bibit F1.
  • Buka kapas penutup media tanam.
  • Kemudian masukkan bibit kedalam media tanam.
  • Tutup kembali menggunakan kapas dan tambahkan plastik pada bagian mulut botol.
  • Seteleh penanaman selesai maka bibit F2 di letakkan di ruang inkubasi.
  • Ruang inkubasi harus di kondisikan  dalam keadaan gelap.
  • Kondisi ini akan membuat miselium jamur akan lebih cepat tumbuh.
  • Selain itu, jaga kelembaban dan suhu ruang ideal mencapai 1-6 derajat celcius.
  • Dalam hal ini anda dapat menggunakan ruang ber AC dan mengatur suhu sesuai dengan ketentuan. 

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Pada tahap ini pemeliharaan dan perawatan hanya meliputi menjaga kelembaban dan suhu ruangan supaya tetap ideal sama dengan cara budidaya jamur kancing .

Selain itu, selalu lakukan pengecekan untuk melihat adanya kontaminasi atau tidak yang erjadi pada media tanam. Miselium jamur yang normal adalah dengan warna putih bersih. Sedangkan yang terkontaminasi biasanya akan berwarna hitam. Segera pisahkan botol yabg terkena kontaminasi dan yang sehat.

Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan ruang inkubasi. Sebab kondisi ruang yang tidak bersih dapat memicu adanya kontamimasi. Jika anda tidak melakukan pengamatan dengan baik dan rutin melakukan pemeriksaan maka tentu resiko penularan kontaminasi akan menjadi lebih besar. Kontaminasi sendiri merupakan pertumbujan jamur lain didalam media tanam sehingga menghambat dan bahkan mematikan miselium jamur yang di tanam.

Kontaminasi dapat menyebabkan resiko kegagalan dalam pembuatan bibit F2. Sehingga tentunya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meminimalisir resiko kegagalan. Berikut hal yang perlu diperhatikan :

  • Faktor kebersihan peralatan yang digunakan harus diperhatikan.
  • Media tanam yang digunakan dipastikan harus dalam kondisi steril.
  • Ruangan inkubasi harus dalam keadaan steril dan bersih.
  • Sebelum penanaman sebaiknya pisahkan media tanam yang telah nampak tidak sehat.
  • Perhatikan juga bibit yang digunakan, jika binit F1 merupakan bibit yang ladaluwarsa maka sebaiknya jangan digunakan.
  • Hal ini akan menyebabkan resiko kontaminasi menjadi lebih tinggi.
  • Selain itu, faktor humam error atau kesalahan manusia harus diminimalisir.
  • Caranya adalah dengan melakukan penananam dalam kondisi badan dan pakaian steril.

5. Bibit Siap Dipasarkan 

Setelah miselium tumbuh memenuhi botol media, maka tentu anda sudah bisa memasarkannya atau menjualnya kepada para pembudidaya seperti pada cara budidaya jamur tiram di aerah panas.

Untuk peoses pemasaran, apabila pengiriman dilakukan hingga keluar kota maka proses packing harus diperhatikan dengan benar. Kondisi suhu yang panas dapat mematikan miselium, sehingga salah satu cara pengiriman yang aman adalah dengan menasukkan bibit F2 jamur champignon kedalam kardua dan diberi stereofoam.

Cara ini merupakan pilihan cara pengiriman yang paling aman. 

Bibit jamur champignon juga memiliki harga yang relarif lebih mahal ketimbang bibit jamur lainnya. Sehingga tentunya usaha ini akan semakin nampak menjanjikan dan memberikan keuntungan yang maksimal. Selain itu, usaha ini juga dapat dilakukan sebagai usaha sampingan. Sebab tidak membutuhkan waktu seharian penuh. Tentunya hal ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mendapatkam penghasilan tambahan.

Selain itu, cara membuat bibit jamur champignon ini juga relatif tidak sulit. Sehingga sebagai pemula anda tidak perlu memiliki teknik khusus. Cukup lakukan sesuai dengan prosedur yang  tertulis. Maka tentunya usaha yang anda tekuni ini dalam berhasil dan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang berlimpah. Usaha ini juga memiliki waktu yang relatif singkat, sehingga dapat anda jadikan sebagai usaha yang kontinyu atau berkelanjutan.

5 cara membuat bibit jamur champignon yang pasti berhasil. Menjadi usaha yang potensial dengan keuntungan yang menjanjikan. Sekaligus juga merupakan pilihan usaha sampingan bagi anda yang ingin mencoba memulai usaha dalam pembibitan jamur. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.