5 Cara Budidaya Jamur Dengan Bonggol Jagung Paling Mudah

Bonggol jagung atau yang dikenal sebagai janggel merupakan limbah dari tanaman jagung. Saat biji jagung dipipil atau diambil bijinya maka akan menyisakan bonggol jagung yang biasanya hanya menjadi tumpukan sampah yang tidak terpakai.

Namun, siapa sangka bonggol jagung yang hanya dianggap sebagai limbah. Nyatanya malah bisa dimanfaatkan menjadi media tanam jamur sebagaimana dalam cara budidaya jamur merang media ampas tebu .

Bonggol jagung memiliki kandungan yang dapat menjadi bahan utama sebagai media tanam jamur. Bahkan anda tidak perlu menambahkan bibit jamur, sebab jamur dapat tumbuh secara alami pada media bonggol jagung. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan tanpa ada pengetahuan mengenai dasar budidaya jamur. Meskipun secara teknik hampir sama dengan cara budidaya jamur pada umumnya sebagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus dan cara budidaya jamur merang . Namun, tentunya harus ada teknik khusus yang digunakan.

Mengingat betapa mudah bonggol jagung diperoleh maka pastinya dalma budidaya ini tidak akan menemui banyak kendala. Apalagu sebagai limbah harga bonggol jagung dapat diperoleh secara murah. Dengan demikian maka anda tidak perlu menggunakam modal yang besar. Sebagai usaha yang potensial dan menjanikan maka anda bisa mulai menekuninya. Bagi anda yang berminat, anda dapat menyimak mengenai 5 Cara Budidaya Jamur Dengan Bonggol Jagung paling mudah.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Tahapan awal dalam budidaya jamur menggunakan bonggol pisang adalah tentu saja menyiapkan alat dan bahan seperti pada cara budidaya jamur merang media jerami . Alat dan bahan yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah disekitar anda. Berikut beberapa alat dan bahan beserta komposisinya :

  • Bonggol Jagung
  • Ragi 7 Butir
  • Bekatul 5 Kilo Gram
  • Urea 1 Kg
  • Karung Goni
  • Terpal Plastik
  • Papan
  • Tahapan selanjutnya adalah penentuan lokasi budidaya yang akan dijelaskan dalam poin selanjutnya.

Kriteria bonggol jagung yang dipilih, adalah bonggol jagung yang tidak terlalu kering dan basah. Minimal kadar ini mencapai 14-17 persen. Jika bonggol masih cukup basah maka sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu hingga mencapai kadar air ideal.

Selain itu, gunakam bonggol yang sehat, dalam artian tidak terkontaminasi penyakit. Sebab dalam budidaya jamur dengan bonggol jagung ini tidak menggunakan proses sterilisasi atau pasteurisasi. Sehingga tentunya harus memperhatikan kualitas bonggol yang digunakan. 

2. Penentuan Lokasi Budidaya 

Tahapan selanjutnya adalah menentukan lokasi budidaya seperti pada cara budidaya jamur kancing . Jika biasanya pada budidaya jamur lain anda harus menggunakam kumbung atau tempat khusu menumbuhkam jamur. Maka dalam budidaya jamur dengan bonggol jagung ini anda tak perlu repot membuat kumbung.

Cukup gunakan ruangan yang ternaungi, anda bisa menggunakan gudamg bekas atau bagian belakang rumah yang tak terpakai. Sedangkan untuk tempat media ada bisa membuatnya dengan papan, berikut caranya :

  • Persiapkan papan, gergaji dan paku.
  • Kemudian rakir papan hingga membentuk kotak atau persegi panjang.
  • Untuk ukuran kotak tergantung dengan jumlah papan yang dimiliki.
  • Namun ukuran ideal yang bisa digunakan adalah panjang 5 meter dan lebar 1 meter.
  • Buat kotak dengan serapat mungkin dan jangan sampai menyisakan lubang besar.
  • Setelah itu kemudian letakkan karung goni pada bagian dasar papan sebagai alas.
  • Karung goni merupakan media yang baik dan mampu menyerap air dengan baik sehingga dapat menjaga kelembaban media.
  • Setelah itu, anda dapat langsung melalukam pengisian media bonggol jagung yang akan lebih detail dijelaskan pada poin berikutnya. Itulah Cara Budidaya Jamur Dengan Bonggol Jagung!  

3. Pembuatan Media

Setelah kotak siap maka tahapan selanjutnya adalah memasukkan  bonggol jagung kedalam kotak.

Anda dapat melakukannya dengan langkah-langkah seperti pada cara budidaya jamur tiram di daerah panas  sebagai berikut :

  • Pertama masukkan bonggol jagung kedalam kotak.
  • Tumpuk hingga bonggol jagung mencapai ketinggian 15 cm.
  • Kemudian masukkan bekatul, urea dan ragi dengan jumlah separo dari komposisi awal.
  • Taburkan pada permukaan bonggol hingga semua bahan  merata.
  • Setelah itu susun kembali bonggol dengan ketinggian 15 cm diatas media tumpukan pertama.
  • Selanjutnya taburkan sisa ragi, urea dan bekatul keatas permukaan bonggol jagung.
  • Setelah merata maka, siram menggunakan air bersih hingga seluruh bonggol basah.
  • Selanjutnya kemudian tutup bagian permukaan media mengunakan terpal.
  • Tutup dengan rapat dan jangan sampai menyosakan ruang terbuka.
  • Setelah itu, maka tahapan selanjutnya dilakukan perawatan dan pemeliharaan hingga masa panen tiba.

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Setelah dilakukan penutupan maka anda tinggal menunggu beberapa hari untuk melihat pertumbuhan jamur seperti pada cara budidaya jamur kuping dengan media serbuk gergaji .

Saat anda mulai melihat misellium jamur tumbuh maka seera buka penutup terpal. Maka selanjutnya anda bisa melakukan tahapan perawatan dan pemeliharaan. Perawatan tidak berlangsung dengan intensif bahkan cenderung lebih mudah. Anda hanya cukup melakukan hal berikut ini :

  • Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban media.
  • Apalagi saat jamur mulai tumbuh maka krlwmbaban harus benar-benar dijaga.
  • Penyiraman dilakukan dengan menggunakan air bersih serta dicampur  dengan urea.
  • Siramkam setiap 2-3 hari sekali, atau saat media mulai terlihat kering.
  • Lakukan penyiraman di pagi ataupum sore hari.
  • Hal yang paling harus diperhatikan adalah pencahayaan.
  • Patikan bahwa lokasi mendapat cahaya matahari cukup, Namun terhindar dari hujan.
  • Selain itu, anda juga harus memperhatikan bagian dasar atau lantai.
  • Sebaiknya pilih lantai tanah dan hindari lantai semen atau keramik.   

5. Pemanenan

Pemanenan dapat dilakukan pada hari ke-14 setelah proses pembuatan media. Tentunya proses panen dapat dilanjutkan secara terus menerus. Dengan catatan bahwa perawatan dan pemeliharaan dilakukan dengan intensif.

Hal ini akan dapat memperpanjang interval dari masa panen seperti pada cara budidaya jamur kuping . Kriteria jamur yang sudah dapat dipanen adalah yang telah mencapai ukuran maksimal dengan bentuk seperti jamur kedelai.

Jamur yang tumbuh berwarna putih, dan aman untuk di konsumsi. Tentunya jamur bonggol jagung ini dapat menjadi pilihan atau variasi jamur yang dapat di konsumsi. Budidaya jamur dengan bonggol jagung ini juga merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah bonggol jagung yang pada awalnya hanya dianggap sebagai sampah atau limbah.

Catatan dalam budidaya ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam budidaya jamur dengan bonhgol jagung ini tidak menggunakan bibit jamur. Sehingga tentunya tingkat keberhasilan budidaya akan bergantung pada proses yang berjalan. Sehingga anda harus benar-benar memperhatikan setiap tahapan dengan seksama. Dengan hal ini juga maka resiko kegagalan akan lebih besar, apalagi jika prosesnya tidak berjalan dengan baik.

Dalam hal ini, faktor yang bisa mempertinggi tingkat keberhasilan adalah tentunya kualitas pemeliharaan. Dalam hal ini ketelatenan dan kesabaran menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya. Karena siklus budidya yang berlangsung dengan cepat, maka anda bisa mengulang siklus dari awal dengan menggunakam bonggol jagung yang sama. Saat bonggol telah hancur, maka anda harus menggantinya dengan bonggol yang baru.

5 Cara Budidaya Jamur Dengan Bonggol Jagung paling mudah. Menjadi peluang bisnis yang amat menjanjikan dan juga potensinya masih sangat besar. Selain itu juga belum banyak pesaing yang menekuni usaha ini. Dengan modal yang tidak besar, pastinya anda bisa melakukannya. Tunggu apa lagi, selamat mencoba semoga artikel ini dapat bermanfaat.