Jamur kini menjadi salah saru jenis kudapan yang amat di gemari. Selain karena tergolong kedalam tanaman yang sehat, tidak mengandung pestisida sebagaimana cara budidaya jamur merang media jerami .
Dibalik itu semua, nyatanya jamur mampu hadir sebagai salah satu jenis kuliner yang cukup di gandrungi. Salah satunya ialah jamur kuping, jamur ini sendiri merupakan salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi. Sebab, tentunya tifak semua jenis jamur yang tumbuh di alam dapat dikonsumsi, terdapat beberapa jenis yang berbahaya dan aman dikonsumsi salah satunya yakni jamur kuping.
Dari beberapa jenis jamur kuping, masyarakat Indonesia sendiri cukup familiar dengan jenis jamur kuping hitam. Jamur ini memiliki rasa yang lezat, dan tekstur yang lunak. Selain itu juga memiliki kandungan vitamin B1, B2, Niasin, Biotin, Vitamin C, K, P, Ca, Na, Mg, Cu, kandungan air, lemak, protein dan karbohidrat yang pastinya sangat bermanfaatn bagi tubuh. Oleh sebab itu, tidak heran jika kemudian sajian berbahan jamur kuping laris manis dipasaran. Inilah tentunya yang menyebabkan jamur kuping memiliki banyak permintaan di pasaran.
Tentunya hal ini, menjadi sebuah potensi dan peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai bentuk usaha. Dengan tingginya permintaan akan jamur kuping maka seharusnya membuka usaha budidaya jamur kuping menjadi sebuah prospek yang cukup cerah. Bagi anda pemula pastinya membutuhkan pengetahuan mengenai hal ini. Oleh sebab itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai 5 Cara Budidaya Jamur Kuping dengan Serbuk Gergaji bagi pemula. Simak selengkapnya.
1. Persiapan Media Tanam
Tahap aeal dalam budidaya jamur kuping ialah menyiapkan media tanam seperti pada cara menanam labu air . Jika di pada habitat aslinya jamur kuping tumbuh pada batang kayu yang telah lapuk dan hampur mati.
Maka dalam budidaya ini kita akan mempergunakan serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan media tanam, berikut langkah -langkahnya
Menyiapkan Media
Tahapan awal ialah mempersiapkan media tanam seperti pada cara menanam cabai dalam pot, sekaligus melakukan fermentasi dengan cara sebagai berikut :
- Bahan utama yang dibutuhkan adalah serbuk gergaji dengan jumlah 85-90%.
- Sebaiknya serbuk gergaji di ayah terlebih dahulu.
- Kemudian tambahkan bekatul 10-15 %.
- Aduk hingga merata dan tambahkan 1-3% kapur.
- Selajutnya tambahkan air pada campuran media hingga kadar air di media mencapai 50-70%.
- Cara paling mudah mengetahui ketepatan kadar air adalah dengan mengenggam media.
- Kemudian, jika media menggumpal dengan baik, maka kadar air dirasa sudah tepat.
- Setelah itu, kemudian anda bisa langsung melakuka pengisisan baglog.
Menyiapkan Baglog
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat baglog. Baglog inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat hidup dan berkembang biak jamur. Beberapa langkah dalam menyiapkan baglog antara lain sebagai berikut :
- Siapkan plastik transparan dengan kapasitas 1 kg.
- Ukuran ideal kantong plastik adalah 30×20 cm dengan ketebalan 0.5 mm.
- Isikan media kedalam plastik hingga setinggi 20 cm.
- Isi dengan padat dan jangan sampai ada ruang yang tak tersisi.
- Gunakan pengepres uuk memastikan media padat.
- Kemudian tutup bagian mulut plastik dengan menggunakan kapas.
- Atau pasang juga penutup plastik agar media tidak terkena air atau terkontaminasi.
- Kemudian letakkan media di ruangan tertutup dan tahapan selanjutnya adalah lakukan sterilisasi.
Sterilisasi Media Tanam
Setelah baglog siap maka tahapan berikutnya ialah melakukan sterilisasi media. Sterilusasi dilakukan dengan tujuan untuk menghindarkan media tanam dari serangan mikroba atau mikroorganisme yang dapat menganggu pertumbuhan jamur. Sterilasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Siapkan drum atau wadah berukuran besar untuk proses sterilisasi.
- Letakkan saringan dibagian bawah drum, anda bisa menggunakan kayu bambu.
- Kemudian isikan air dibawah permukaan sarangan.
- Pada prinsipnya sterilisasi sama dengan merebus media, namu hanya menggunapak uapnya saja.
- Setelah itu, kemudian susun media didalam drum.
- Nyalakan api dan pastikan sterilisasi berlangsung selama 6-8 jam pada suhu diatas 100 derajat celcius.
- Setelah sterilisasi usai, angkat media dan dinginkan hingga suhu di dalam media normal.
- Masukkan baglog yang telah di sterilisasi kedalam ruang tanam.
- Ruang tanam harus dalam keadaan steril dan bersih.
- Baru setelah sushu media normal maka dapat dilakukan inokulasi.
2. Inokulasi
Inokulasi merupakam istilah yang digunakan dalam penyebutan penanaman bibit jamur kedalam baglog sebagaimana cara menanam jahe di musim hujan . Inokulasi harus dilakukan di ruangan yang steril dan tertutup. Hal ini merupakan cara yang epat untuk bisa mengurangi kontaminasi. Tahapan inokulasi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
- Siapkan alkohol 70 %, kemudian siapkan api atau lampu bunzen dengan bahan bakar spritus.
- Siapkan juga spatula serta pastinya bibit F1 atau inokulan jamur kuping.
- Selanjutnya, semprotkan alkohol pada kedua tangan serta pakaian anda sebelum masuk ke ruang inikulasi.
- Semprotkan alkohol ke spatula dan kemudian bakar menggunakab api dari lamou bunzen.
- Buka baglog media lalu kemudian masukkan bibit keatas permukaan media.sebarkan hingga merata.
- Kemudian masukkan cincin kemulut media.
- Setelah itu sisa plastik pada mulut cincin ditarik kebagian bawah lalu kemudian di tali menggunakan karet.
- Opsional anda bisa menambahkan kapas sebagai penutup media atau juga tidak.
- Namun, jika memungkinkan tambahkan kapas sebagai antisipasi pencegahan kontaminasi.
- Setelah inokulasi selesai maka tahapan selanjutnya adalah melakukan inkubasi.
3. Tahapan Inkubasi
Inkubasi merupakan proses menumbuhkan misselium jamur hingga memenehi baglog. Setelah baglog dipenuhi miselium yang berwarna putih barulah media tersebut dinyatakan berhasil dan dapat menghasilkan tanaman jamur kuping. Tahapan inkubasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Setelah melewati tahapan inokulasi maka baglog harus di inkubasi selama 4-8 minggu.
- Inkubasi dapat dilakukan di ruang terpisah dimana anda harus meletakkannya kedalam rak.
- Susun baglog kedalam rak, lalu kemudian tutup menggunakan penutup agar tidak ada cahaya matahari yang bisa masuk.
- Cahaya matahari dapat merusak pertumbuhan misellium.
- Jika telah lewat 5 minggu dan belum nampak pertumbuhan misselium maka berarti inikulasi yang anda lakukam gagal.
4. Pemindahan Baglog ke Kumbung Jamur
Setelah masa inkubasi, maka anda bisa memindahkan baglog yang telah dipenuhi 3/4 misellium kedalam kumbung jamur. Pemindahan ini dilakukam sekaligus untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan sebagaimana pada cara menanam rumput fatimah hingga jamur siap dipanen. Selama misellium belum penuh sebaiknya jangan dilakukan penyiranam. Setelah misselium penuh maka anda bisa melepaskan kapas serta cincin pada baglog. Anda jugabisa memotong sisa plastik baglog agar tidak menganggu pertumbuhan.
Untuk penyiraman baglog bisa dilakukan pada bagian atap dan lantai. Jangan siramkan ke baglog atau media sebab dapat menimbulkan kebusukan pada baglog. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Sekali lagi gunakan penyemprot atau sprayer saat melakukan penyiraman. Tingkatkan intensitas penyiraman jika kondisi cuaca terlalu panas. Pastinya perhatikan kelembaban dalam kumbug harus terjaga 70-80%.
5. Pemanenan
Pemanenan pertama dapat mulai dilakukan setelah 5-6 minggu setelah baglog di pindahkan ke kumbung. Jamur dapat dipanen 4-6 kali dalam satu kali siklus masa tanam. Namun, hal ini bergantung pada pemeliharaan dan perawatan. Semakin intensif maka panen dapat dilakukan hingga 8 kali sebagaimana cara menanam lidah buaya tanpa akar . Jamur yang telah mencapai ukuran sempurna kemudian panen dapat dilakukan dengan mencabut jamur berikut dengan akarnya.
5 Cara Budidaya Jamur Kuping dengan Serbuk Gergaji bagi pemula. Semoga dapat menjadi referensi bagi anda. Serta semoga artikel ini dapat bermanfaat.